bonus chapter.

912 64 23
                                    

Hallo!!
Terima kasih kepada antusias kalian untuk membaca versi happy ending ❤❤ saya senang melihat jawaban nya satu persatu.

Jadi, selamat membaca! Semoga sesak kalian bisa terobati di chapter ini.

.

.

.

.

.

Setelah membaca surat yang So Hee berikan, Tae kehilangan separuh kewarasan untuk beberapa sekon waktu ke depan. Dia mengamuk ribut, mengacak apapun yang bisa dia jangkau oleh tangan. Melemparnya ke segala penjuru. Membuat kamar Jeon hancur berantakan tak tersisa. Emosi nya meluap, tapi dia tidak tahu harus menumpahkan nya pada apa.

Air mata nya mengalir deras, dia meraung pilu. Mengeja nama Jeon di sela isakan kencang nya. Dada nya sesak. Sakit luar biasa hingga dia merasa sedikit kesulitan mengatur nafas. Menyalahkan diri sendiri karena menjadi akar permasalahan dari semua yang terjadi.

Dan kenapa juga otak nya tidak secepat itu bisa menangkap maksud lain dari beberapa tatapan So Hee dulu ketika pertama kali dia pulang dari luar negri. Dia hanya fokus pada Jeon tanpa sadar ada masalah lain yang lebih besar. Menghancurkan mereka tanpa sisa. Juga hati dan cinta milik sang kesayangan yang semalam justru malah tidak dia percayai sedikitpun.

Sedangkan di luar sana ada tiga orang yang hanya berdiri diam-- Ibu, Ayah, dan gadis kecil putri Jeon-- yang tidak tahu harus berbuat apa. Hanya berusaha memberi waktu pada putra ke dua mereka dan tidak mengganggu nya terlebih dahulu.

Maid bilang, Tae menolak makanan yang mereka antar langsung ke kamar. Membiarkan nya masih penuh di atas piring tanpa sudi menyentuh nya sama sekali.

Sekali, pernah Ayah dan Ibu masuk ke kamar itu dan mencoba bicara pada Tae. Tapi pemuda itu menolak halus. Hanya meminta waktu sebentar saja untuk nya bisa menata semua kekacauan alur hidup nya walau dia juga tidak tahu apa kah akan berhasil atau tidak.

Membuat kedua orang tua itu akhirnya menyerah dan cukup menunggu Jeon kembali. Mereka tahu putra sulung nya pasti pulang.
Dan mereka juga tahu, Tae akan membaik jika Jeon sudah kembali.

.
.
.
.

Suara gemericik air dari arah kamar mandi yang pintu nya di biarkan terbuka membuat Tae perlahan terbangun dari tidur nya. Tidur yang dia paksakan setelah lelah mengamuk dan menangis. Terdengar seperti seorang perempuan yang lemah, tapi Tae tidak peduli. Dia memang seorang lelaki tulen. Itu benar. Tapi, dia juga punya hak melimpahkan sedih dan sakit di hatinya dengan cara seperti itu. Kecewa pada kepayahan diri sendiri yang luar biasa konyol. Bukan tidak punya usaha untuk mencari, tapi hyung nya itu seperti lenyap di telan bumi. Menyisakan Tae dengan segunung penyesalan dan rumitnya pikiran yang tidak berujung.

Dan kini, dia menarik tubuh berbaring nya untuk duduk. Mengucek mata dan mengumpulkan kesadaran. Ini adalah tengah malam. Tapi Tae yakin jika ada seseorang yang sedang membersihkan diri di kamar mandi.

Separuh bingung, mata nya lalu menemukan ceceran pakaian yang di biarkan tergeletak tak bertuan di atas lantai. Itu adalah pakaian Jeon. Satu setelan jas dan kemeja hitam juga celana dalam bermerk Calvin Klein yang nyata. Tae mengucek matanya dan berusaha meyakinkan jika itu adalah benar.

Dia lantas terburu turun dari ranjang dan menyambar pakaian-pakaian itu demi mengobati rasa penasaran nya. Mengangkat tinggi-tinggi dan membolak balik nya tanpa henti.

"Ini benar pakaian hyung."
Bisiknya.

Nyaris seperti orang sinting yang tersenyum sumringah sambil mengangkat pakaian itu dan mengibarkan nya dengan kedua tangan tinggi-tinggi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTO YOU ( TAEKOOK ) *END*✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang