2

10.8K 768 4
                                    

Arsyila sedang memasak ayam mentega dan tumis kangkung menu makan malam hari ini.

"Masak apa bun?" Tanya Brian yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ayam mentega sama tumis kangkung bang"

"Handuknya langsung di gantung yaa bang jangan disimpan di sofa" ucap Arsyila saat melihat Brian yang akan menyimpan handuknya di sofa. Brian yang di tegur hanya cengengesan lalu membawa handuknya ke luar untuk di gantung di jemuran baju.

"Bang bangunin adeknya, kayanya tidur deh adek. Kita makan malem"

Brian masuk kekamar adiknya dilihatnya Adiknya itu sedang tidur lelap. Brian mendekati adiknya untuk membangunkannya, tapi saat menyentuh kulit tangan adiknya terasa hangat Brian lalu menyentuh kening adiknya benar saja Bian demam.

"Adek bangun dulu yuk, kita makan" Brian menepuk-nepuk pelan lengan adiknya. Bian yang merasa tidurnya terganggu membuka pelan matanya.

"Hmm"

"Bangun dulu yuk dek? Pusing gak?"

Bian menjawab dengan gelengan kepala.

"Cuma lemes aja Abang"

"Adek mau makannya dibawa kekamar atau mau makan bareng?"

"Bareng aja"

"Yaudah yuk Abang bantu"

Brian membantu Adiknya berjalan keluar kamar.

"Abang Adek mau cuci muka dulu" Brian mengangguk kemudian membantu Bian berjalan kekamar mandi.

"Abang adeknya kenapa?!" Tanya Arsyila saat melihat Bian dipapah Brian ke meja makan.

"Lemes katanya Bun, sedikit demam juga" Arsyila menyentuh kening anak bungsunya itu dan benar saja keningnya terasa hangat.

"Anget loh dek, pusing gak sayang?" Bian menggeleng pelan

"Lain kali jangan di paksain yah kan prakteknya bisa di ganti ujian, guru kamu juga pasti ngerti" ucap Arsyila sambil mengambilkan makanan untuk anak-anaknya.

"Tapi adek males Bunda kalau harus ngerjain soal yang banyak"

"Kan Abang bisa bantu Adek nanti" ucap Brian

"Tuh Abang pasti bantuin kamu loh dek"

"Iya nanti gak akan maksain"

"Yaudah sekarang kita makan setelah itu kamu minum obat"

Arsyila dan kedua anak kembarnya itu makan tanpa bersuara, baru beberapa suap Bian menyimpan sendoknya di piring membuat Arsyila dan Brian melihat kearahnya.

"Kenapa gak diabisin dek"

"Kenyang Bunda"

"Yaudah nanti diminum obatnya setelah Abang dan Bunda selesai makan"

Beberapa menit kemudian Brian dan Arsyila selesai makan

"Biar Abang aja Bunda yang beresin"

"Makasih yah Abang" ucap Arsyila setelahnya membantu Bian berjalan ke sofa yang tidak jauh dari meja makan.

"Adek Bunda ambilkan obat dulu yaa" Bian mengangguk, setelah bundanya membawakan obat Bian langsung meminum obatnya. Tak sulit bagi Bian untuk meminum obat karena sudah terbiasa sejak kecil.

"Tadi gimana sekolahnya, udah ada pelajaran tambahankan? Susah gak sayang"

"Susah Bunda soalnya tadi pelajaran matematika adek kan gak sepintar Abang tapi nanti adek usahain nilai adek gak akan jauh dari Abang"

"Gak apa-apa kok dek kalau nilai kamu gak sama kaya Abang atau dibawah Abang, setiap anak kan punya kemampuannya masing-masing" Ucap Arsyila sambil mengusap rambut Bian yang menyandar di dadanya.

Muahh... Brian datang dan langsung mencium pipi Bundanya yang duduk bersama Adik kembarnya.

"Udah beres yaa Bunda sayang"

"Makasih ya Abang Bri" Ucap Arsyila sambil mengusap pipi Brian.

"Abang Adek mau bobo sama Abang yaa?!"

"Boleh dek, yuk bobo sekarang aja. Bunda, Abang sama Adek bobo dulu ya. Bunda jangan tidur kemaleman yaa"

Arshaka BianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang