Sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamar hotel itu membangunkan seorang pria manis yang terbaring di atas kasur.
Jungwoo terbaring terlentang di kasur dengan kakinya yang terkangkang luas.Memperlihatkan lubangnya yang dipenuhi sperma yang sudah mengering.
Jungwoo perlahan bangun dan meringis kesakitan.Dirinya hampir menangis saat melihat keadaannya yang terlihat menyedihkan.Tubuhnya dipenuhi dengan bercak kemerahan.Sprei katil di bawah bokongnya terlihat cecair berwarna merah.
"Hiks... Kenapa hidupku harus seperti ini? Hiks... Aku sudah kotor,hiks..."tangis Jungwoo.
Matanya tak sengaja menangkap secarik kertas di sebelahnya.Dia mengambil kertas itu dan membacanya tulisan disana.
Aku pergi.Terima kasih untuk seks semalaman kita.Aku sangat menyukai lubangmu yang menelan habis penisku....
Jungwoo lantas mencarik carik kertas itu menjadi kepingan kepingan kecil.Lalu membuangnya ke sebarang arah.
Lantas Jungwoo bangun dari kasur itu dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Sesekali dia meringis kesakitan karena lubangnya terlihat lecet karena digempur secara brutal oleh Lucas.
.
.
.
Lucas menyarung pakaian yang disiapkan oleh pelayan ke tubuhnya.Setelah itu,dia menyikat rambutnya sekemas mungkin dan menyemprot wangian kesukaanya pada tubuhnya.Dirinya turun ke tingkat bawah saat telah selesai.Lalu menuju ke meja makan yang sudah terlihat kedua orang tuanya disana.
"Selamat pagi,ma pa."sapa Lucas sambil tersenyum manis.
"Eoh Lucas,ayo sarapan."ucap wanita paruh baya berumur lewat 50-an.Walaupun sudah beranjak tua,namun kecantikannya tidak luntur.
Manakala pria paruh baya yakni ayah Lucas hanya berdehem sahaja menjawab sapaan Lucas.Dia masih fokus pada sarapannya.
Lucas menarik satu kerusi dan duduk di sana.Seorang pelayan mendekati meja makan dan mengisi pinggan Lucas dengan makanan yang telah disediakan.
Tanpa mengucapkan terima kasih,Lucas menyuap makanan itu ke dalam mulutnya dengan lahap.
"Apa kau tidak tahu cara berterima kasih?"sindir sang ayah sinis.
Suapan Lucas terhenti.Dia menatap ke arah ayahnya yang menatapnya tajam.
"Tidak ada gunanya berterima kasih pada pelayan murahan seperti itu."ucap Lucas tak kalah sinis.
Dia kembali menikmati sarapannya tanpa menghiraukan sang ayah yang menatapnya penuh amarah.
"Papa tidak mengajarmu untuk bersikap kurang ajar,Lucas Wong!!"bentak sang ayah.
Pranggg!
Lucas menghempas sudu yang digunakannya dengan kasar ke meja makan dan bingkas bangun.Dia ingin berlalu pergi dari meja makan itu sebelum suara sang ayah kembali menerpa indera pendengarannya.
"Duduk,Lucas!"perintah sang ayah tegas.
Lucas berbalik dan menatap sang ayah sinis.
"Aku tidak punya selera melihat wajahmu papa..."ucap Lucas dan berlalu pergi begitu saja.
Pria paruh baya itu mengepalkan tangannya.Jika saja Lucas itu bukan anaknya,sudah dipastikan anak itu tidak akan selamat.
Lucas menuju ke mobil miliknya yang sudah disediakan oleh pembantu disana.Dia memasuki mobil dan menghidupkan mesin,lantas pergi.
"Dasar pria tua sialan!!"ucap Lucas.
Selalu saja seperti ini.Setiap hari,ketika sarapan dirinya dan papanya selalu saja akan berakhir dengan pertengkaran.
.
.
.
"Bagaimana aku akan ke kampus jika leherku seperti ini?"tanya Jungwoo pada cermin di kamarnya.
YOU ARE READING
My Everything (LuWoo)🔞
FanfictionMengisahkan pria cantik dan manis bernama Kim Jungwoo,yang harus mengandungkan anak seorang lelaki yang tidak dikenalinya. Jungwoo rela dijodohkan bersama Lucas Wong,pria asal Hongkong yang mempunyai sikap sombong dan angkuh. Jungwoo tidak pernah be...