24🍁

23 0 0
                                    

🍁
🍁

"Kalau ada yang hilang, mungkin tandanya kita akan dipertemukan dengan sesuatu yang baru. Kalau ada yang pergi, mungkin sebentar lagi akan ada yang datang dihidup kita. Kalau kita disakiti, mungkin kita mau diajari caranya sembuh. Kalau kita dikecewakan, mungkin kita mau dilatih untuk tidak terlalu berharap. Selalu ada alasan mengapa suatu hal itu terjadi."

🍁
🍁

"Kayaknya udah gabisa, karena sepertinya dia sendiri yang memutuskan seakan akan tidak ingin berkomunikasi lagi"

🍁
🍁

"Berakhir baik atau engga. I have to get up myself. Karena yang paham kondisi hati dan pikiran ku yakin cuma aku sendiri. Bukan orang lain"

🍁
🍁

"Kamu lagi ngapain ya disana? Biasanya jam segini kita chatan ngebahas hal-hal random aja gitu. Sekarang ko kangen ya pengen nelpon kamu, tapi takut kamu ngerasa keganggu"

🍁
🍁

"Aku sudah dewasa,jadi tau komunikasi denganmu ga harus 24/7 mau kamu online, mau kamu berada dipanggilan lain, itu hak kamu. Dunia kamu tetaplah dunia kamu,dan dunia aku tetap lah dunia aku. Perihal kamu mencari kenyamanan di orang lain, itu hak kamu, karena setidaknya aku sudah berusaha agar posisimu tidak tergantikan oleh siapapun"

🍁
🍁

"Kalo aku dibandingkan masalalumu, jelas aku yang kalah, dia yang lebih tau kamu, dia yang lebih mengerti keadaan kamu, gak kayak aku yang selalu nyakitin hati kamu"

🍁
🍁

"Ternyata berpisah tidak semenyeramkan itu. Pada awalnya aku pesimis dengan diriku sendiri. Bahkan aku ketakutan tentang bagaimana aku akan melanjutkan hidup selepas kepergianmu. Bayang bayang menyeramkan tentang bagaimana aku bangun bersama fajar tanpa ucapan selamat pagi darimu, bagaimana bisa aku memeluk sang rembulan dengan pulas tanpa ucapan selamat malam darimu, bersama siapa selanjutnya aku akan menikmati minuman kesukaan kita, bersama siapa aku akan mengukur panjangnya jalan dibawah rembulan, bersama siapa aku akan menikmati debur ombak yang menenangkan sekaligus menyenangkan. Nyatanya, aku mampu bersahabat dengan bayang-bayang menyeramkan itu. Kunikmati luka yang perlahan membawa kembali garis lengkung dibibirku. Samar samar ku lihat kaupun menyelami hal serupa. Masih tercetak jelas garis lengkung dibibirmu. Selamat melanjutkan hidup yang lebih baik. Teruntuk kita, mari kembali asing seperti dahulu."

🍁
🍁

"Saya tidak memutuskan hubungan dengan siapapun. Saya berusaha selalu ada jika memang saya diperlukan dan diajak. Saya hanya sedang menjaga kesehatan mental saya dan saya hanya akan berdiri ditempat saya dihargai meskipun saya akan sendiri, jika memang ada yang merasa saya jahat tak masalah. Bukankah segala sesuatu itu seharusnya dibicarakan secara personal agar tidak ada kesalahpahaman?
Terkadang kita memang harus saling menjauh agar tidak saling menyakiti, semua ada masanya people come and go. But, satu yang harus diingat everytime you need me. I'll always be there for you all"

🍁
🍁

"Seandainya aku ada kesempatan berbincang manis empat mata denganmu. Aku hanya ingin mengatakan terimakasih dan maaf atas semua rasa dan perasaan ini. Terimakasih telah menjadi bagian proses pendewasaan dan juga sempat menjadi kebahagiaan yang aku harapkan berujung sempurna untuk kedepan, meski tidak demikian.
Aku juga ingin meminta maaf karena mungkin kamu pernah merasa terbebani dengan rasa cinta yang aku tempatkan di kamu dan maaf segila itu aku mencintaimu. Maaf pernah memaksa diri meminta kepada Tuhan agar kita dipersatukan kembali dan berharap kisah kita dulu bisa diulang kembali.
Tapi aku sadar aku hanya terus melawan takdir. Mungkin yang kamu tau saat ini aku berhenti mencintaimu. Tidak kamu salah! Aku hanya membebaskan diri dari ekspektasi memilikimu. Walaupun menahan itu semua menyimpan rasa sakit yang luar biasa bagiku.
Aku juga sedang berusaha melepaskanmu dari mimpi yang aku pikir kita akan selalu bersama dalam kondisi apapun selama ini. Kamu berhak dengan apapun dan siapapun yang kamu pilih serta bahagia tanpa adanya aku di ceritamu.
Perihal rasaku?
Biarlah itu menjadi resiko ku.

Berbahagialah

🍁
🍁

"Kapan terakhir kali kamu jujur sama dirimu sendiri? Kapan terakhir kali kamu ngajak dirimu berdialog mesra? Kalau memang lagi engga baik-baik saja. Kamu enggak perlu pura-pura kelihatan tegar diluar. Hanya karena kamu merasa kuat terus, tangisan engga perlu kamu sembunyikan, engga usah ngerasa engga enak sampai kamu harus ngorbanin diri kamu untuk kepentingan orang lain. Jangan suka bilang gapapaa, padahal kamu lagi kenapa-napa. Engga usah gengsi untuk bilang butuh telinga, sesekali kamu emang perlu didengarkan karena kamu juga pasti punya beban. Jangan suka bohong sama diri kamu sendiri. Jangan maksa dirimu untuk memenuhi ekspektasi orang orang yang kamu cintai. Kalau ada yang mencintaimu, mereka akan menerimamu bukan berupaya mengubah kamu. Kalau ada yang ingin beriringan denganmu, mereka akan merangkul kekuranganmu, bukan hanya merayakan kelebihanmu. Kamu itu manusia biasa, manusia yang engga akan jadi sempurna. Tapi kamu punya value yang berharga. Jadi jangan menyiksa dirimu untuk bikin orang lain bahagia kalau mereka gak sejalan denganmu, temukan jalanmu sendiri. Karena percuma bersama, kalau kamu tidak menemukan kenyamanan pada akhirnya. Jangan dengerin omongan orang orang yang belum mengenalmu sepenuhnya, tapi berlagak sok paling tahu tentangmu. Jangan mikirin hal yang justru menghambatmu untuk maju. Kamu istimewa dan itu ketetapan yang engga bisa diubah"

🍁
🍁

"Aku ngerasa ada satu momen romantis yang pernah kulakukan sekali dalam hidup. Aku pernah sayang banget sama seseorang, aku gatau tapi sayang banget, tapi aku udah kecewa banget sama dia, pernah bilang ke diri sendiri kalo benci banget sama dia. But believe it or not aku ga pernah bener bener benci dia, ya mulut memang bilang benci tapi hatiku gapernh benci sama dia sampai hari ini.
Tapi momen ter romantisnya menurutku disini, aku udh ga nyentuh hidup dia lagi, udah gak nyapa dia lagi, udah ga lagi pengen tau kehidupan dia lagi, tapi nama dia masih ada dalam doa, aku masih sering banget kaya berdoa, Ya Allah kangen banget sama dia, bisa gak sih sampaiin, kadang malam malam bangun lagi sholat nama dia masuk lagi, Ya Allah dia apakabar ya, kasih dia kesehatan, kasih umur panjang, kasih kemudahan dalam urusan, semoga keluarganya sakinah terus. Aku gak pernah berharap dia balik kayak dulu lagi, ga pernah kepikiran kayak gitu, gak pernah terlintas dalam pikiranku, tapi aku pengen aja gitu ngedoain. Pengen dia senang pengen dia bahagia, walaupun dia mungkin nanti udah punya orang baru, tapi tetap aja aku pengen liat dia senang.
Kadang aku suka mikir, oh cinta itu gini ya, cinta tuh gak berisik, cinta itu ga banyak suaranya, cinta itu diem. Misalkan lu bener cinta sama orang, ternyata yaudah cinta itu teriak nya dilangit ga berisik sama sekali, ga melulu soal kangen, chat, ketemu, engga yaudah diem aja. Berentii stalker in dia, kalo kangen ngedoain, kayak yaudah biarin aja cintanya ngalir, tentang kamu cukup jadi percakapan aku sama tuhan, yang mungkin Tuhan juga ngetawain karena kadang setelah doa-doa panjang, di ujung aku bilang ya Allah maaf kalo harus ngebahas ini  lagi"

***🍁***

Daily QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang