🍁
🍁365/365 Sabtu, 31 Desember 2022.
Halaman terakhir dan cerita terakhir 2022
Terimakasih kurasa ini adalah kalimat yang pas untuk menutup tahun yang begitu rumit ini. Tidak semua keinginan dapat tercapai dan tidak semua harapan dapat terkabulkan, 2022 terimakasih luka duka telah dilewati sedemikian, cuma mau bilang ke diri sendiri terimakasih karena di tahun ini berat banget rasanya banyak banget yang terjadi. Teruntuk orang orang yang datang lalu memilih pergi, teruntuk harapan yang belum tercapai, teruntuk pertanyaan yang belum menemukan jawaban, untuk diri sendiri yang masih mencoba bertahan melewati hari hari yang tak pernah terbayangkan perjuangannya. Terimakasih telah bersyukur sepanjang waktu dan terimakasih untuk luka yang mengajarkan arti kedewasaan. Yang dapat ku petik tahun ini adalah dapat melewati tahun ini dalam rasa sabar, barangkali tahun ini bukanlah tahun terbaik tetapi sudah cukup baik dapat melaluinya, lalu untuk tahun berikutnya, semoga ceritanya ditiap halaman semangkin menarik dan tidak ada lagi luka yang berkepanjangan.🍁
🍁"Kayak udah pusing aja gitu buang buang waktu untuk orang yang engga jelas hatinya buat siapa, jalani aja jalani aja, tapi gak pernah tau arah hubungannya kemana. Kalau engga yakin, gak usah aja dari awal, gak usah gak enakan, gak apa apa kok selagi itu jelas."
🍁
🍁"Kalo boleh ngomong aku pengen banget nanya kamu beneran serius gak sih sama aku, takut banget karena aku mikir kalau aku nanyain gini takutnya kamu bilang aku terlalu nuntut kamu, padahal kita belum apa-apa. Actually aku cuman pengen mastiin sepenting apasi aku buat kamu udah itu aja"
🍁
🍁"Gak usah ngajarin aku agar nikah cepet, belom nikah aja aku tau rasanya token habis, gas habis, beras habis, dan gak ada duit. Makannya aku belum nikah².
Soalnya aku gak mau sembarangan nikah hanya karena dikejar usia dan ocehan tetangga, aku mau nikah sama orang yang bener² mau berjuang bersama, karena nikah itu dua kepala, dua keluarga yang harus disatukan.
Bukan untuk menambah luka, kalau hanya sekedar luka belum nikahpun aku sudah merasakannya. Jangan pernah samakan prosesmu dengan proses orang lain, karena tidak semua orang punya mental yang kuat."🍁
🍁"Kebayang gak kita yang lagi diem aja, gak ngomong yang gerak cuman badan tapi bisa tiba-tiba nangis karena saking penuhnya isi yang ada dikepala kita ditambah sama perintilan kecil yang bisa bikin amarah kita naik atau malah semangkin kencang nangisnya. Ujung-ujungnya apa? Dada rasanya sesak banget, mau ngeluarin satu kata aja susah bisanya cuman nangis, padahal kita tau karena udah keseringan nangis, ya jadinya gak guna lagi, sia-sia. Ntarnya habis selesai nangis, tarik napas dulu yang panjang habis itu udh selesai, balik normal lagi terus pakek mikir, "Tadi kenapa aku nangis sih? Perasaan gak lagi kenapa napa". Beberapa jam berikutnya kaya gitu lagi.
Capek yang sebagian orang maksud itu bukan yang "kalau kamu capek, yaudh istirahat" bukan itu. Kita mau istirahat selama apapun kalau pikiran ini gak ngebiarin kita untuk tenang yah gak bisa, ini tuh lebih ke capek kayak "kok gini terus si? Aku pengen loh jadi normal gak gini". Marahku nangisku kayak bukan aku yang ngendaliin, tapi pikiranku bahkan adanya keinginanku untuk mati datangnya juga dari pikiran sendiri."🍁
🍁"Gak nyangka aja sih, tiba-tiba sikapnya berubah drastis ke aku, entah apa yang ngebuat dia kaya gitu, pokoknya aku bingung banget sama sikapnya dia sekarang"
🍁
🍁"Bukan salah kamu si, akunya aja yang giving too much affection ke kamu dan berharap dapat feedback yang sama, mungkin akunya aja yang berlebihan."
🍁
🍁"Aku bukan ingin kepastian untuk menjadi pacarmu, tapi aku hanya ingin kepastian siapa aku bagi dirimu, agar aku tahu harus bersikap dan memposisikan diri"
🍁
🍁"Capek tau menebak nebak sebenarnya kamu tuh suka apa cuman bercanda, kamu ini beneran apa cuma guyon, aku tuh capek nungguin kendaraan yang gak ada jadwal kedatangannya beneran ada atau dari awal sebenarnya gak akan pernah datang. Kamu kira kira ada niatan suka sama aku atau engga? Biar kalo engga aku moveon nya dari sekarang biar kalo kamu gak ada niatan suka sama aku, aku bisa mulai galau dan mulai rencana, daripada kamu gantungin aku diantara perasaan senang itu yang ujung-ujungnya gantungan itu cuma akan jatuhin aku, karena pada akhirnya gak ada pilihan yang enak sih, di sampaikan kamu jadi risih hubungannya jadi canggung tapi di simpan juga aku kesiksa, kamu gak tau kalau ternyata ada ini dan itu yang bisa bikin aku terluka karena kamu gak tau soal perasaan aku. Yahh kadang emang lebih baik menyesal karena bilang, daripada menyesal karena perasaan itu harus jadi rahasia yang tersimpan, lebih baik mengecewakan hati sendiri lebih cepat daripada membiarkan bercanda terlalu lama"
🍁
🍁"Boleh jelas dikit ga? Kalo gamau ya gamau, kalo mau ya mau. Jangan gak jelas gini, hari ini kamu bikin aku seneng dan ngerasa spesial, besoknya seolah olah kamu kek gamau sama aku"
🍁
🍁"Semenjak sama kamu, aku jadi banyak belajar tentang menunggu, tentang bagaimana cara bersikap ketika kita tidak baik-baik saja, tentang rasa sabar, tentang bagaimana cara untuk selalu berfikir positif, ga overthingking, tentang bagaimana menghargai waktu dan kepercayaan tanpa menuntut, terimakasih karena sudah bisa diajak bekerja sama"
🍁
🍁"Hii... Jangan sengaja mengabaikan, menghilang, berpura-pura sibuk, cuma untuk membuat orang yang perduli ke kamu pergi, ini bukan soal menguji kesabaran, tapi perihal tentang mempermainkan perasaan, kalau memang enggan bertukar kabar, enggan berbincang bincang bilang yang sebenarnya. Setidaknya itu cukup membuat patah, bukan perlahan lahan patah. Karena ada beberapa orang yang tidak akan berhenti sebelum dibilang untuk berhenti"
🍁
🍁"Kapan, kapan aku bisa nunjukin kalau aku lagi marah, kapan aku bisa ngasih tau mereka kalau itu nyakitin aku, kapan? Ini gak adil aku juga capek"
🍁
🍁"Entah aku yang terlalu perasa atau kamu yang terlalu tak peka. Seiring berjalannya waktu aku semangkin dibuat bingung dengan semua perilakumu. Kadang manis di depanku, kemudian berubah lagi entah seperti apa.
Aku ingin sekali mengakhiri hubungan ini. Selama ini aku merasa cukup terbebani oleh apa yang kamu berikan, entah dalam bentuk apapun"🍁
🍁"Sebenernya aku cuma minta,kalau memang dari awal kamu engga ada niatan buat serius ke aku, yah bilang kalau pengen punya temen main bilang, kalau pengen punya temen nongkrong bilang, kalau memang pengen temen untuk bisa diajak bicara bilang, jangan terus terusnya aku sampai bawa perasaan terus kamu ngilang gitu aja, kamu datang saat kamu butuh aku, aku tanggapin tapi setelah itu. Kamu nganggap aku engga ada, apa kamu ga mikir sesakit apa orang yang nunggu kabar kamu"
🍁
🍁"Sekarang aku baru sadar, the highest point i love you adalah dimana ketika aku sudah bisa tenang dan menerima kenyataan bahwa memang aku dan kamu sudah tidak bisa bersama lagi. Kamu yang aku kira bakal terus bersamaku, namun ternyata tidak:). Kelak jika ternyata kita saling butuh, saling rindu, saling mencari, ingat bagaimana cerita kita berakhir saat itu. Tapi, terlepas dari semua itu aku tetap mengingatmu sebagai sosok yang mampu mencintaiku dengan baik dan sempurna, membuat aku utuh dan selalu tangguh dalam segala hal. Karena bagaimanapun akhirnya, mencintaimu adalah bagian terbaik dalam hidupku. Aku tidak pernah menyesal atas pertemuan ini dan aku juga tidak pernah membencimu sedikitpun. Karena aku yakin bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam berencana. Sebenarnya, terimakasih ya karena sudah mengajari aku banyak hal kebaikan, terimakasih pernah terus menemaniku meniti langkah yang rasanya sangat melelahkan jika aku tempuh sendirian, dan terimakasih untuk waktu, kesempatan, cerita, argumen, diksi, dan cinta yang sangat Luar biasa yang pernah kau berikan. Sekali lagi terimakasih banyak, dan maap jika aku belum bisa jadi yang terbaik untukmu saat itu. Now, i can only hope that happiness Will always be with you for now and forever"
***🍁***
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Quotes
Poetry"Curhatan hati" . . . "Sifatmu adalah kelemahanmu" . . . Tentang makhluk perasa yang ingin dianggap. . . . 🍁🍁🍁