🍁
"Boleh aku ngomong apa yang aku rasain, kamu terlalu sering bikin aku feeling lonely, kamu selalu nyepelein hal hal yang kecil, kamu selalu ngulangin kesalahan yang sama, kamu terlalu sibuk dengan dunia kamu sendiri aku rasa hanya aku yang terlalu berharap dengan hubungan ini, sedangkan kamu cuma santai dan menganggap remeh. Hubungan kita lama-lama hanya sebuah formalitas, kita takut mengakhiri karena kita sudah cukup jauh untuk berjalan, karena ulahmu aku merasa kehilangan rumahku, kamu tau kan kalo komunikasi itu penting?
Tapi kenapa kamu suka meremehkan dan nyepelein. Kamu kenapa akhir akhir ini tidak pernah meluangkan waktumu untukku sekedar menanyakan kabar bahagia hari ini, memberiku kesempatan untuk bercerita denganmu. Kamu selalu ngabisin waktu kamu untuk bermain sama temen temen kamu, sedangkan aku disini selalu menunggu kabar kamu, pulangpun kamu bilang capek, ngantuk lalu tidur, lalu kapan kamu memberi waktumu sedikit untukku?
Bahkan sebelum kita putuspun aku merasa sudah kehilanganmu, apa kamu tau bagaimana rasanya memendam masalah sendiri tanpa adanya rumah kedua?
Kurasa kita sudah berbeda jalan kamu yang sekarang lebih senang dengan duniamu, sedangkan aku hanya ingin yang bersamamu dan menjadikanmu duniaku"🍁
🍁"Aku sengaja untuk saat ini gamau mikir kedepannya untuk hubungan kita. Karena aku tau, someday u Will find someone better than me. Aku cuman mau enjoy sama hubungan kita yang sekarang, urusan kedepannya kita bakal gimana biar semesta yang ngatur, dan aku juga gabisa janji bakal tetap sama kamu karena aku tau people come n go, tapi aku bakal usahain. Intinya aku mau kamu percaya semua yang aku lakuin ini tulus"
🍁
🍁"Tuhan aku ikhlas mencintai laki laki itu. Jika dia memang tidak ditakdirkan untukku maka tidak apa-apa, aku akan mengurus perasaanku sendiri. Berikan dia wanita yang tidak akan memanfaatkanya, wanita yang dapat memahaminya dan yang kuat menghadapi sikapnya.
Aku tidak ingin menyalahkan dia ketika semua tidak berjalan sesuai ekspektasiku, dia laki-laki yang sedang tumbuh, dan berproses, ada banyak kehidupan baru yang dia rasakan, ada banyak masalah yang baru dia temui, ada kecemasan dan kebingungan yang dia terima untuk bertahan demi masa depannya.
Dia tidak jahat, dia juga tidak salah tapi mungkin memang setiap orang yang hadir dalam hidup kita memiliki masanya untuk singgah, meskipun ada beberapa takdir yang membawa seseorang hadir untuk menemani sampai akhir cerita tapi dihidupku mungkin bukan dia orangnya. Mau aku berharap bagaimanapun sepertinya kamu sudah tidak mau lagi kembali bersamaku. Aku akan menerima semuanya, mungkin masa kita memang sudah habis, bahagia selalu semestaku"🍁
🍁"Menangis, menjerit, melampiaskan dengan segala amarah, tapi tidak satupun yang berusaha memeluk erat diri ini. Nyatanya sudah terlalu lama memendam rasa kecewa, sudah terlalu lama berpura-pura baik-baik saja, juga sudah terlalu lama berjalan sendirian. Banyak pasang mata melihat diri ini selalu penuh tawa, menghabiskan waktu untuk menjelajah tiap sudut kota, padahal semua itu hanya untuk menutup luka. Penuh riuh dikepala, banyak harap yang belum juga terlaksana, padahal angka usia ibu dan bapak sudah semangkin menua. Sampai kapan harus melewati perjalanan hidup tanpa arah, aku juga tidak tau apakah akan mampu bertahan hingga akhir. Sudah lama rasanya ingin mengakhiri sesuatu yang memang sudah lama berhenti. Bagaimana caranya meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja disaat aku sudah tidak lagi mampu berjalan. Bahagiaku bohong, rasa ingin menyerah ini kian memenuhi ruang sepi, sulitkah rasa tenang itu kudapatkan. Ya, rumah, tidak pernah menjadi tempat ternyaman untuk melepas lelah, tempat untuk pulang, karena mungkin memang tempat pulang yang kuinginkan hanya kepadanya"
🍁
🍁"Kamu benar kalo kita sama-sama itu bakal nyakitin karena perbedaan pikiran dan visi misi. Kamu benar, kita masih harus terus memperbaiki diri, agar kita menjadi pantas untuk siapapun yang akan bersama kita nantinya. Entah aku atau kamu yang lebih dulu bahagia.
Aku sedikit lega, walaupun aku masih butuh waktu lagi untuk pulih nantinya, even gaakan 100% clear, but i'll try my best.
Izinkan aku nunjukin rasa sayang terakhir aku ke kamu dengan cara pergi. Bukan karena perasaan aku udah selesai, tapi aku harus dengan perginya aku bisa memberikan kemudahan kamu dalam bertindak.
Kamu adalah satu-satunya orang yang selalu pengen aku ajak melakukan segalanya dalam hal apapun. Jujur, selama sama kamu aku bahagia. Kamu baik, bahkan bisa jadi orang favorit di hidup aku, cuman di akhir cerita kamu agak ngecewain menurutku hehehe.
Tapi aku berusaha untuk gapernah nyesel ketemu kamu, karena aku pernah sebahagia itu sama kamu, karena aku pernah dicintai even just a while dan kita harus berhenti.
Aku tau pusat rasa sakit kehidupan yaitu berharap kepada manusia. Berharap dihargai, dicintai, dijadikan satu-satunya dan harapan harapan yang lainnya.
Dan aku tau, keputusan yang aku buat ini bakal bikin aku jauh dari kamu, karena itu yang kamu mau kan? Aku sayang sama kamu mangkanya aku lepasin karena sama aku ga cukup buat kamu bahagia walaupun aku setengah mati memperjuangkan tiap hari dan memberikan effort dan selalu ngertiin kesibukan kamu biar kamu nyaman.
Bohong kalau aku gak nangis tiap waktu, bohong kalau aku gak kangen, bohong kalau aku ada orang baru untuk saat ini, bohong kalau aku udah ikhlas, bohong kalau ngeliat beberapa tempat ga inget kamu dan bohong kalau aku udah berhenti liatin foto kita yang masih aku simpan rapih di galeri, juga bacain chat kita yang dulu, kita seasik itu ya dulu.
Kamu pasti paham rasanya harus ikhlas disaat masih ingin terus bersama. Kamu juga tau rasanya harus baik-baik aja padahal gak sekuat itu.
Untuk kesalahan kesalahan yang belum sempat kita perbaiki, belum sempat kita benahi dengan cara kita sendiri, kamu tetap jadi diri kamu, so i do it. Kamu harus bisa bebas dan main sama siapapun, bahkan dengan seseorang yang kamu bilang hanya keluarga, hanya disuruh teman buat deketin, cuman mantan gamugkin balikan dan lain sebagainya.
Aku mau bilang terimakasih banyak sudah pernah buat aku bahagia dan mewujudkan banyak wishlist aku yang udah lama aku inginkan, aku bahagia banget. Aku akan berusaha buat ikhlas. Terimakasih banyak, untuk apapun yang mengharuskan aku untuk berterima kasih.
Maaf, maaf aku gagal buat kamu merasa cukup, tapi aku udah berusaha semaksimal yang aku bisa untuk ada buat kamu. Berusaha nurutin apa yang kamu mau dan mencoba meminimalisir kekurangan dari diri aku. Tapi nyatanya aku masih belum punya kapasitas yang cukup buat kamu merasa penuh, aku minta maaf kalau kamu merasa terbebani serta terhalangi waktu itu karena aku selalu pengen diperhatiin, dikabarin dan diprioritasin.
Kalo kamu nyesel kenal aku, anggap aja sama aku adalah pembelajaran menjadi pengalaman kamu ketika bertemu pasangan terbaik kamu"***🍁***
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Quotes
Poetry"Curhatan hati" . . . "Sifatmu adalah kelemahanmu" . . . Tentang makhluk perasa yang ingin dianggap. . . . 🍁🍁🍁