32. Keputusan

100 11 3
                                    



Rupanya Jonggun yang datang. Sepertinya dia datang lebih cepat.

Jonggun semakin mendekati Shoyo yang masih berdiri di atas mayat orang tadi.

"Kau membunuhnya.!!" -Jonggun.

"Ya..dia salah satu bawahan Yoojin. Aku membunuhnya karena sepertinya dia ingin melapor." -Shoyo.

Mendengar jawaban Shoyo, tak ada tanggapan lagi dari Jonggun.

Jonggun lalu melirik ke dalam apartement Shoyo yang pintunya masih terbuka. Terlihat jelas di dalamnya sudah hancur berantakan.

Dari sini Jonggun sadar. Shoyo membunuh orang itu bukan hanya sekedar karena dia bawahan Yoojin. Pasti ada perasaan lain yang tercampur dalam tindakannya. Jika melihat ekspresi wajah Shoyo dan apartementnya yang hancur.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu.?" -Jonggun.

Tanpa menjawab Shoyo mendekati Jonggun. Shoyo menempelkan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jonggun.

"Tolong jangan bertanya apapun dulu. Dan biarkan seperti ini sebentar saja." -Shoyo.

Jonggun tentunya sedikit terkejut dengan reaksi Shoyo ini. Tidak biasanya Shoyo akan mendekat lebih dulu. Lebih sering Jonggun lah yang mendekati Shoyo.

Tapi tidak masalah. Jonggun bisa mengambil kesempatan kali ini. Menerima Shoyo yang bersandar di dadanya. Jonggun sedikit merasakan tubuh Shoyo bergetar. Nampak orangnya sedang manahan rasa marah.

Selang beberapa menit dengan masih dalam posisi seperti tadi. Begitu merasa tenang, Shoyo perlahan menarik kembali kepalanya dari dada Jonggun.

"Mau pergi sekarang.!!" -Shoyo.

Shoyo mencoba mengubah topik suasana. Shoyo yakin Jonggun pasti merasa penasaran dengan apa yang terjadi padanya.

"Rencanaku seperti itu." Jonggun lalu melirik ke arah tubuh tak bernyawa yang tergeletak di lantai. "Tapi apa kau akan meninggalkan benda mati itu disini.?" -Jonggun.

Shoyo jadi ingat masih ada mayat orang disini. Bisa repot kalau pihak apartement menemukannya. Berpikir membuangnya saja, Shoyo terpikir satu ide yang lebih baik dari itu.

"Yuzuru-san, bisa tolong bantu aku membawa orang ini ke mobil." -Shoyo.

"Apa yang akan kau lakukan." -Jonggun.

"Tentu saja membuang ke tempat asalnya." -Shoyo.

Jonggun yang mengerti maksud Shoyo pun tanpa sadar tersenyum simpul. Sepertinya Jonggun semakin jatuh hati pada lelaki cantik ini.

Sebenarnya Jonggun tidak suka di suruh-suruh orang. Apalagi disuruh membawa mayat. Tapi karena yang meminta adalah pujaannya, Jonggun akan tepis dulu rasa tidak sukanya.

Shoyo terlebih dulu mengambil beberapa barang dari dalam dan menutup pintu apartementnya. Dan Jonggun mengangkat mayat itu ke atas pundaknya. Tepat sekali ada petugas apartement yang melintas. Shoyo segera memanggilnya.

"#Tolong panggil tukang servis untuk merenovasi apartement saya. Seluruh ruangan hancur. Tolong di perbaiki. Nanti saya bayar biaya perbaikannya." -Shoyo.

"#Baik tuan." -Petugas.

"#Usahankan besok pagi sudah selesai." -Shoyo.

"#Baik tuan. Tapi maaf apa saya boleh tahu ada terjadi sesuatu dengan teman anda." -Petugas.

"#Dia hanya pingsan karena terlalu mabuk. Semalam dia minum terlalu banyak." -Shoyo.

Petugas tadi dengan mudahnya percaya pada alasan Shoyo. Dengan begitu kerusakan di apartemetnnya pun akan tertutupi dengan sempurna.

It's My Life [ Assassin ] ✓- "Season 2"  X  "4 Men Crew" ✓ [ LOOKISM ] {GunSho}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang