•
•
•1 minggu berlalu dengan cepat. Hari ini waktunya Shoyo pergi ke Korea bersama lelaki menyebalkan yang 1 minggu lalu mengancamnya.
Tak banyak persiapan yang di lakukan Shoyo selama seminggu kemarin. Hanya men-servis mobilnya untuk ia bawa. Dan masih melakukan beberapa misi ringan.
Tanpa di antar ayah dan saudaranya, Shoyo berangkat sendirian. Lagipula ia akan berangkat bersama Jonggun. Dan sekarang ia sudah ada di perjalanan menuju rumah yang kemarin ia datangi.
Butuh waktu sampai 2 jam perjalanan dengan mobilnya untuk sampai di rumah Jepang tersebut.
Mobil itu ia parkirkan di halaman depan yang cukup luas disana. Baru saja Shoyo turun dari mobilnya, orang-orang berbadan kekar dan bertato berjejer rapi sambil membungkuk tak jauh dari depan pintu rumah tersebut.
Menyambut pemimpin mereka yang keluar untuk menemui Shoyo.
Shoyo menatap sweetdrop ke arah Jonggun yang mendekatinya. Apa tidak berlebihan sikap mereka menyambut si tuan muda.? Meskipun memang ia anak pemimpin Yakuza tersebut.
Dengan segera Shoyo kembali mengubah ekspresinya menjadi datar saat Jonggun sudah berada di dekatnya.
"Bagaimana persiapanmu.?" Basa-basi Jonggun.
Sebenarnya Jonggun jarang berbasa-basi dengan semua orang. Hanya orang-orang yang menurutnya pantas saja yang ia ajak bicara santai. Dan Shoyo masuk dalam salah satunya.
Sedangkan yang di tanya hanya mendengus pelan akan pertanyaan yang datang. "Memang kalau aku sudah disini, aku belum siap.!!" Ketus Shoyo.
Jonggun hanya tersenyum mendapat jawaban sedikit tak ramah itu. Sama sekali tak merasa marah atau kesal pada orangnya. Alasannya karena wajah Shoyo ketika mengatakannya justru terlihat lucu bagi Jonggun.
"Kau yakin hanya membawa ini.!" Kembali Jonggun bertanya basa-basi dengan niat menggoda lelaki yang lebih pendek darinya itu.
Shoyo mengikuti arah lirikan Jonggun yang seperti menunjuk mobilnya. "Tentu saja, aku malas membawa barang lain. Lagian aku bisa membelinya disana nanti." Lagi-lagi Shoyo menjawab dengan nada ketusnya dan lagi-lagi juga Jonggun membalas dengan senyum.
"Aku kira kau tuan muda manja, yang akan membawa banyak pakaian atau barang-barang rongsokan lainnya." Sahut Jonggun.
Shoyo menatap Jonggun pelik akan perkataan yang keluar dari mulutnya. Dari sudut mana Jonggun melihat Shoyo itu seorang tuan muda. Shoyo merasa tak pernah bersikap atau menunjukan sesuatu yang berbau seperti tuan muda.
Oh, Shoyo sedikit tersadar. Mungkin karena mobil sport mewahnya, membuat Jonggun beranggapan bahwa dirinya adalah seorang tuan muda dari keluarga terpandang.
Andai saja Jonggun tahu keluarganya. Andai Jonggun tahu apa perkerjaannya selama ini. Yang juga tak jauh berbeda dengannya. Seandainya Jonggun mengetahui seluk beluk keluarga dan kehidupannya akan jadi seperti apa ekspresinya.
Terkejut.!? Atau tetap memasang wajah kalem sok tampan.
Untung saja Jonggun tak tahu identitasnya sejak pertama mereka bertemu. Karena Jonggun bukan orang yang suka memaksa tahu kehidupan orang lain tanpa alasan.
"Bukannya yang tuan muda itu kau sendiri, Yuzuru-san.!" Balas Shoyo.
Meski Shoyo juga bukan orang yang suka mengetahui kehidupan orang lain. Tapi ia tetap setidaknya tahu sedikit latar belakang Jonggun sebagai tuan muda di kelompok Yakuza tersebut.
Yah mungkin sebutan tuan muda untuk Jonggun itu saat awal pertemuan mereka. Untuk sekarang lebih tepat di panggil calon pemimpin klan Yamazaki.
"Sudahlah, mau sampai kapan kau mengajakku basa-basi terus. Kapan mau berangkat." Imbuh Shoyo lagi dan kembali masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life [ Assassin ] ✓- "Season 2" X "4 Men Crew" ✓ [ LOOKISM ] {GunSho}
De TodoMasih menceritakan tentang kehidupan Hinata Shoyo yang sudah menjadi pembantai kejam sejak kecil. Hanya saja kini Shoyo justru tanpa sengaja terseret masalah orang lain. Selain kemampuan bertarung hebat yang dimilikinya, dan juga dirinya yang punya...