30. Bersembunyi

94 12 4
                                    



Sedikit di luar dugaan. Pikir Shoyo mengenai Ilhae yang akan menyerang Big Deal akan segera di mulai. Tapi ternyata masih ada waktu cukup lama.

Nampaknya Yoojin sedang memikirkan rencananya dengan matang. Karena selama Shoyo berada di Ilhae, dirinya mulai hafal sifat Yoojin yang sangat berhati-hati dalam bertindak.

Dan juga sejak dirinya ketahuan mengkhianati Ilhae pasti membuat Yoojin semakin waspada. Sejak Shoyo keluar dari Ilhae pun dirinya terus menutup diri dan melakukan aktifas secara sembunyi agar tak di temukan oleh Ilhae.

Selama bersembunyi itu Shoyo hanya berdiam di apartement sendiri yang belum di ketahui siapapun selain Jonggun. Sewa apartement tersebut juga tidak menggunakan atas namanya sendiri. Dengan begitu akan mempersulit Ilhae jika mencari keberadaan Shoyo.

Beruntung tapi tidak juga beruntung. Karena yang tahu apartement Shoyo hanyalah Jonggun. Jadi lelaki itu jugalah yang terlalu sering menemuinya di apartement.

Bahkan Jonggun mengunjungi Shoyo tidak kenal waktu. Tidak peduli jika itu sudah tengah malam sekalipun. Jika Jonggun ingin berkunjung maka ia akan benar berkunjung.

Shoyo sampai jengah dan bosan di hampiri lelaki itu. Tapi karena dirinya juga merasa bosan sendirian di apartement. Bersembunyi selama berminggu-minggu tanpa keluar dari sana. Jadi Shoyo menerima saja kedatangan Jonggun sekedar menjadi teman bicara.

Dan seperti yang di jelaskan di atas. Jonggun datang ke apartement Shoyo lagi. Setelah dua hari kemarin sudah datang. Padahal jam sudah menunjukan pukul 11 malam waktu Korea. Untung saja Shoyo belum tidur.

"Yuzuru-san, tidak bisakah kau datang saat belum terlalu malam. Kau bisa benar-benar jadi Oni kalau terus seperti itu." -Shoyo.

Pasalnya sudah beberapa kali terakhir ini Jonggun datang selalu saat hampir tengah malam.

"Kenapa.? Aku punya waktu saat jam segini. Lagipula kau juga belum tidur dan masih membuka pintu untukku." -Jonggun.

Shoyo benar-benar kalah bicara dengan Jonggun kali ini. Sudahlah biarkan saja. Jonggun juga tidak menganggunya dengan aneh-aneh.

Jonggun masuk saat sudah di persilahkan oleh penghuni asli apartement tersebut. Dengan sebuah paperbag berisi makanan di tangan dan menaruhnya di atas meja.

Memang sedikit aneh jika melihat Jonggun mau repot-repot membawakan makanan untuk orang lain. Semua orang yang mengenal Jonggun juga tahu, Jonggun itu iblis berkulit manusia.

Jonggun tidak akan pernah peduli pada siapapun. Dalam kondisi apapun. Sekalipun ada orang yang akan mati di depannya, jika Jonggun tidak berminat menolong maka Jonggun tidak akan menolong.

Tapi mungkin karena Jonggun menyukai Shoyo. Orang yang di sebut iblis oleh kebanyakan musuhnya itu justru bersikap lembut secara diam-diam pada satu pemuda tersebut. Mungkin Shoyo adalah orang pertama yang mendapat perlakuan spesial dari Jonggun selain klan-nya.

Tanpa ragu Shoyo membuka paperbag tersebut. Karena memang sudah sering juga Jonggun membawa makanan untuknya setiap kali datang.

Mata madu yang cantik milik Shoyo berbinar di wajah yang datar. Menatap isi paperbag yang adalah sebuah bakpao. Itu camilan favorit Shoyo.

Tapi darimana Jonggun tahu itu camilan favoritnya. Dia ingat tidak pernah memberitahu Jonggun apa camilan kesukaannya. Tapi bodo amat.

"Terima kasih Yuzuru-san.!" Shoyo berkata dengan masih melihat isi paperbag tersebut.

Kemudian mengambilnya untuk dimakan. Tidak lupa juga menawari orang yang membawakannya. Tapi Jonggun menolak. Jonggun lebih suka melihat Shoyo yang makan.

It's My Life [ Assassin ] ✓- "Season 2"  X  "4 Men Crew" ✓ [ LOOKISM ] {GunSho}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang