3 buah mobil memasuki gerbang, otomatis menjadi pusat perhatian. tentu saja itu pasti si kembar. anggota black mox yang baru saja tiba pun ikut memperhatikan 3 mobil tersebut.
mereka memicingkan mata mereka setelah melihat seorang yang tampak asing keluar dari mobil pribadi milik Riel. disusul oleh Riel yang keluar dari pintu penumpang.
mereka ber 4 jadi pusat perhatian sekarang dengan Kiel, Riel, Ziel berada di depan dan Tian berada di belakang mereka.
beberapa di antara siswa heran, siapakah gerangan yang berada di belakang mereka dengan tampilan yang keren itu.
Kevin, Jeje, Deo, dan Sean menyambut mereka ber-4 di depan ruangan private milik mereka.
"widi widiii, siapakah gerangan?" ucap Jeje
Tian yang sudah mengetahui bahwa mereka semua adalah para orang penting seperti tuannya segera membungkuk memberi hormat.
"kayaknya, gw pernah liat tampang lu." kata Deo sambil mencoba mengingat.
"milik gw." ucap Riel datar.
Deo mengkerut kan keningnya lalu mengangguk paham.
***
jam istirahat
mereka ber 6 menuju ke kantin surganya para mahasiswa
mereka duduk di bangku yg biasa mereka gunakan. sedangkan Tian hanya berdiri dibelakang Riel duduk. Tian sadar diri, disini tugasnya adalah menjaga tuan mudanya.
Jeje, Deo, Sean dan Kevin heran melihat Tian hanya berdiri.
"hey.. kenapa kau tidak duduk?" tanya Jeje
Tian menundukkan kepalanya, "tidak tuan, tugas saya menjaga tuan muda Riel."
"pesankan aku makanan." titah Riel.
"baik tuan." Tian mengambil buku note dan pulpen untuk mencatat pesanan.
"wohoo, kau siap sedia sepertinya." celetuk Jeje.
Tian mencatat semua pesanan lalu pergi untuk memesan. tak lama Tian kembali dengan 5 buah minuman di nampan (makanannya nanti di antar).
Tian membawa nampan tersebut dengan hati-hati. tiba-tiba, ada seseorang yg menabrak ke tubuhnya dengan cukup keras hingga membuat nampan yg ia bawa terjatuh, membuat gelas itu pecah perserakan.
suara keributan tersebut otomatis membuat para anggota black mox menoleh.
Tian yang terkejut langsung mencoba membersihkan pecahan kaca agar tidak melukai yang lain. sedangkan, orang yg menabraknya tidak bergeming ataupun minta maaf.
Riel tidak suka melihat pemandangan ini. ia berdiri dari kursinya untuk mendekati Tian. di ikuti anggota lainnya.
saat Tian membersihkan pecahan kaca menggunakan tangannya. Riel dengan kesal menginjak tangan Tian yang berada di atas pecahan kaca tersebut. alhasil, membuat darah segar mengalir.
"stthhh." Tian berdesis pelan, tanpa melihat ke atas pun ia tahu, bahwa itu ulah tuan mudanya.
Riel semakin memperkuat injakan kakinya. membuat yg melihat adegan tersebut ikut nyeri.
"berdiri kau." perintah Riel lalu melepaskan injakannya.
Tian berdiri dengan tegap tak mempedulikan banyaknya darah yang keluar dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Triplets
General Fictionjika Kiel dan Ziel adalah iblis, maka Riel adalah monster yang tidak berperasaan bromance. yang suka cus mampir. MAAF typo bertebaran tidak akan pindah ke K*** selama kalian suka sama cerita imajinasiku yg awalnya iseng ini...