Jam 9 malam ~
Chika sedang mengerjakan tugas dikamar ara, sedangkan ara masih tidur, tadi ara sudah dia kompres dan demamnya sudah mulai turun.
Sesekali chika menoleh ke arah ara yg sedang terbaring dengan handuk kecil didahinya, chika masih merasa bersalah karena meninggalkan ara sendiri tadi.
Meski ara selalu ngeselin tapi chika tidak bisa melihat sahabatnya itu terbaring sakit seperti ini."Ara udah makan belum ya" ucap chika
"Kayanya belum deh"
"Gue pesenin bubur aja deh"
Chika pun mengambil hp nya dan memesan makanan sekalian untuk dirinya.
"Chik"
Chika menoleh dan melihat ara sudah bangun dari tidurnya, chika langsung pindah duduk disamping ara.
"Gimana ? Udh mendingan ? Apa masih pusing ? Masih dingin ga ?" Tanya chika sambil memindahkan handuk didahi ara.
"Satu satu dong nanya nya" ucap ara sambil tersenyum
"Udh mendingan kok"
"Makasih ya"
Chika tersenyum lega dia memegang kedua pipi ara dan menatapnya sedih.
"Maafin gue ya, gue gatau lo sakit" ucap chika
"Gapapa" jawab ara tersenyum
"Untung tadi gue ketemu sama adel, dia ngasi tau gue kalo lo sakit"
"Tadi gue udh nelfonin lo berkali kali mau bilang kalo bakal balik malem ke apart eh lo ga angkat, gue kira lo lagi main sama temen lo" jelas chika
"Lo lagi kemana emang ?" Tanya ara
"Ikut kak alex ke mall" jawab chika sambil menarik tangannya
"Sorry ya, gue jadi ganggu waktu kalian" ucap ara merasa bersalah
"No" ucap chika tegas
"Jangan ngomong gitu"
"Lo jauh lebih penting buat gue"
Mendengar kata kata itu langsung membuat ara bahagia, meski dia tau itu hanya ungkapan rasa sayang chika sebagai sahabat, tidak lebih.
"Gue boleh berharap ga sih chik" ucap ara dalam hatinya
"Sa ae lu" ucap ara sambil tersenyum
"Cepet sembuh, gue sedih tau raa liat lo sakit gini" ucap chika
"Kenapa ?" tanya ara
"Pasti karena ga ada yg gangguin lo lagi ya" lanjutnya
"Ga gitu, tapi ada benernya sih" ucap chika
"Pokonya lo harus cepet sembuh okey"
Ara mengangguk dan tersenyum pada chika, setelah itu chika pamit turun ke bawah sebentar untuk mengambil pesanan makanan mereka.
Tak lama chika kembali dan dia langsung menyiapkan makanan yg tadi dia beli, dia lebih dulu membawakan makanan milik ara.
"Lo makan dulu ya, gue udh pesenin bubur nih" ucap chika sambil duduk disebelah ara
Ara hanya mengangguk saja menuruti perintah chika, dari pada dia harus dibawa ke dokter nantinya.
Chika pun membantu ara untuk duduk bersandar dikasurnya."Gue suapin ya raa" ucap chika
"Iya" jawab ara
Chika dengan telaten menyuapi ara, sesekali dia mengusap sisa bubur disudut bibir ara.
Sedangkan ara hanya diam terpaku menatap chika di depannya.
Bisa bisanya di saat seperti ini jantungnya malah berulah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend ?
Fanfictionpernah ga sih kalian diem diem suka sama sahabat sendiri ? kisah kali ini menceritakan tentang seorang remaja yg ternyata diam diam menyimpan perasaan pada sahabatnya. Rasa sayang yg lebih dari sekedar sahabat, membuatnya tersiksa karena harus memen...