Setelah kejadian tadi pagi dengan chika, ara jadi tidak banyak bicara, topeng yg selama ini dia gunakan untuk berpura pura tegar itu ternyata malah menyakiti perasaan chika.Sesunguhnya ara tidak tega meninggalkan chika ketika menangis seperti tadi, tapi di satu sisi dia juga takut chika risih dengan kehadirannya disana.
Ara masih belum menceritakan kejadian tadi pada olla dan adel, kali ini dia ingin menyimpannya sendiri saja.
"Gue nganterin kak anin dulu ye la" pamitnya pada olla
"Tiati lo" ucap olla
"Syaapp, aman lah pokonya" jawab ara
Malam itu, sekitar jam 8 ara berangkat ke apart anin, dia akan mengantarkan anin ke kantor agensinya malam ini.
Di tempat yg berbeda ~
"Kita ngapain ke tempat kaya gini kak"
"Bentar doang kok, aku mau nemuin temen didalem"
Alex dan chika kini berhenti didepan sebuah club malam, mereka berdua masuk kesana.
Chika awalnya menolak tidak ingin ikut, tapi alex memaksanya dengan alasan biar tidak lama didalam.
Akhirnya chika ikut masuk, meski dengan perasaan yg tidak enak, dia bukan pertama kalinya ke tempat seperti ini, tapi biasanya dia pergi dengan teman perempuannya dan selalu dipantau oleh ara....
Satu jam berlalu, alex yg katanya hanya sebentar masih betah ngobrol bersama teman temannya, chika sudah berulang kali mengajaknya pulang tapi alex selalu manahannya.
Hingga sekitar jam 11 malam, mereka tak kunjung keluar dari tempat itu, alex sudah minum minum bersama teman temannya, sementara chika hanya bisa diam saja menunggu, jujur saat itu dia ketakutan, dia ingin meminta bantuan teman temannya tapi hpnya dipegang oleh alex.
"Kamu ga minum ?" Tanya alex
"Nggak" jawab chika ketus
Dia sudah sangat bete dan kesal pada alex"Pulang ayok" ajaknya
"Yaudah abis ini kita pulang, tapi kamu harus nyobain ini dulu, ini enak banget" ucap alex menyodorkan segelas kecil minuman pada chika
"Gak mau ah" tolak chika
"Cobain aja sayang, dikit aja" paksa alex
"Abis ini kita pulang" lanjutnya
Chika yang memang sudah sangat ingin keluar dari tempat itu langsung mengambil gelas ditangan alex dan meminumnya setengah.
Alex tersenyum pada chika, dia mengusap pipi chika, alex ingin menciumnya tapi chika menolak dia langsung mendorong pelan bahu alex.
"Gak disini" ucap chika
Alex mengangguk, dia pun pamit pada teman temannya untuk segera pulang.
Saat mereka sedang berjalan keluar, tiba tiba chika merasa pusing, dia sampai tidak bisa berjalan."Kenapa yaang ?" Tanya alex pura pura panik
"Gatau aku tiba tiba pusing" jawab chika memegangi kepalanya
Alex tersenyum tipis, dia kemudian merangkul bahu chika dan membantunya berjalan.
Hingga akhirnya akan sampai pada pintu keluar, kesadaran chika sudah benar benar hilang.
Alex memberikan obat tidur pada minumannya tadi.Dengan cepat alex langsung menggendong tubuh chika ke mobilnya.
Saat ini ara masih belum kembali ke rumah olla, dia masih menyusuri jalanan kota.
Fikirannya melayang entah kemana, bayangan chika benar benar tidak bisa hilang dari ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend ?
Fanfictionpernah ga sih kalian diem diem suka sama sahabat sendiri ? kisah kali ini menceritakan tentang seorang remaja yg ternyata diam diam menyimpan perasaan pada sahabatnya. Rasa sayang yg lebih dari sekedar sahabat, membuatnya tersiksa karena harus memen...