Part 17

13.5K 1.3K 246
                                    

Ara sampai di apart nya, begitu masuk ke kamarnya ara langsung membanting tasnya.

"Aaaaarrrghhh"

"ANJING .. JAHAT BANGET LO CHIK"

"Lo bener bener buat gue gila chikaa"

Ara jatuh terduduk dilantai dikamarnya, dia meremas kuat kepalanya, ara tidak menyangka chika setega ini membohonginya, lebih tepatnya dia tidak jujur pada ara.

Dihari sebelumnya chika membawa ara seakan terbang jauh di atas sana, tapi sore ini, ara dijatuhkan begitu saja oleh chika, perasaannya benar benar dibuat tak karuan sekarang.

Ara bangkit dan menghapus kasar air matanya, dia menarik nafas panjang berusaha menenangkan dirinya sendiri, dadanya masih terasa sesak, yg membuat hati ara sakit adalah fakta kalau sekarang chika sudah jadi milik orang lain.





Sekitar 20 menit kemudian, pintu unit mereka terbuka dengan chika yg masuk kesana tergesa gesa.
Chika berhenti ketika melihat ara sedang duduk disofa sambil menonton tv, tapi dengan pandangan yg kosong.

"Raaa" panggil chika

Ara diam saja, dia hanya menoleh sebentar pada chika.
Chika langsung menghampirinya dan hendak memeluk ara, tapi ara menolak, dia mandorong chika pelan.

"Jelasin" ucap ara datar

"Raa gue minta maaf, gue ga bermaksud buat ga ngasi tau lo" ucap chika dengan mata yg sudah berkaca kaca

"Sejak kapan ?" Tanya ara

"Minggu lalu, tadinya gue mau cerita ke lo tapi sore itu lo langsung pergi gitu aja ninggalin gue" jawab chika

"Ngeliat respon lo sore itu, gue jadi takut buat cerita raa, gue takut lo marah lagi, gue takut lo diemin gue lagi"

"Gue gabisa kalo harus diem dieman sama lo raa"

"Jadi gue milih buat diem dulu, gue tau gue salah raa"

"Maafin gue karena udh ga jujur dari awal dan ngebiarin lo tau semua ini dari orang lain"

Air mata chika menetes, dia menunduk seolah takut untuk menatap ara.
Chika menggenggam tangan ara dengan erat.

"Hiks jangan jauhin gue raa"

"Hiks hikss gue .. gue bakal putusin kak alex kalo emang lo ga suka gue sama dia"

"Tapi jangan jauhin gue pliss, gue takut"

"Lo sayang sama dia ?" Tanya ara menoleh pada chika

Chika mengangguk tapi ragu ragu, ara tersenyum kecut.

"T-tapi gue bakal putusin dia raa, demi lo" ucap chika

"Ga perlu" jawab ara cepat

"Lo tenang aja gue ga bakal jauhin lo"

"Silahkan jalanin hubungan kalian, gue juga ga punya hak apapun atas lo"

"Congrats, semoga lo bahagia" ucap ara

Dia menarik tangannya dan berdiri, chika langsung menahan tangan ara dan menatapnya dengan air mata yg mengalir dipipinya, chika menggelengkan kepalanya.

"Jangan marah raa" ucap chika

"Gue ga marah chik" jawab ara

"Gue cuma kecewa"

"Gue ga nyangka aja lo nyembunyiin hal kaya gini dari gue, gue kira setelah semua yg kita lewatin selama ini ngebuat gue salah satu orang yg berhak tau tentang hidup lo"

"Nyatanya gue salah, gue ga sepenting itu buat lo" ucap ara sambil tersenyum pada chika

"Kok lo ngomong gitu raa" ucap chika lirih

Best Friend ?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang