Part 11

12.2K 1.2K 56
                                    






"Chik ntar gue baliknya malem ya"

Saat ini ara dan chika sedang dalam perjalanan ke kampusnya, ara yg kali ini menyetir mobil chika.

"Mau kemana lo ?" Tanya chika

"Biasa ngumpul dirumah olla atau ngga di caffe abangnya oniel" jawab ara

"Baliknya pake apa ?" Tanya chika

"Motor, kan motor gue disana" jawab ara

"Oiya lupa" jawab chika

"Yaudah, tapi jangan lewat jam 12 ya gue takut sendirian di apart" tambahnya

"Siyaaapp" jawab ara

"Lo ga jalan emang ?" Tanya ara

"Ga ada yg ngajak" jawab chika

"Itu si alex ?" Tanya ara

"Emang boleh gue jalan sama dia ?" Tanya chika melirik ara

"Emang siapa yg larang ?" Tanya ara

"Ya ngga, maksudnya apakah sahabatku ini mengizinkan ?" Tanya chika

"Ya kalo lo mau jalan mah jalan aja kali, gapapa chik" ucap ara

"Hm gatau deh liat ntar" jawab chika

"Btw ra emang caffe nya abang si oniel dimana ?" Tanya chika

"Di jalan ***, kenapa ?" Tanya ara

"Gapapa nanya aja" jawab chika

"Lo ga bosen gitu ra motoran mulu ? Ga pengen pake mobil aja gitu ?" Tanya chika

"Ini pake mobil nih" jawab ara

"Kalo main maksudnya" ucap chika

"Lagian lo kek jamet tau ga, masa anak ceo mainnya pake motor beat sih" lanjut chika

"Kenapa ? Keren tau chik" jawab ara

"Lagian gue gamau orang tau kalo gue anak ceo" tambahnya

"Dasar aneh" ucap chika

Ara hanya terkekeh saja, entah lah sampai saat ini dia masih enggan untuk muncul ke publik sebagai salah satu anggota keluarga pramatya.








Di kediaman keluarga pramatya ~

"Shan adekmu itu kapan mau pulang ? Betah banget dia di apartnya" tanya veranda mama ara

"Gatau mam, suruh pulang aja" jawab shani

Mereka berdua sedang bersantai diruang keluarga, karena kebetulan hari ini shani tidak ada jadwal photoshoot.

"Kalo mama yg suruh ara pasti banyak alasan, adekmu itu kan cuma nurut sama kamu dan chika" ucap ve

"Yaudah ntar shani minta chika bawa ara pulang" jawab shani

Veranda tersenyum, dia sungguh rindu dengan bocil rusuhnya itu.
Sejak libur semester lalu ara belum pernah pulang lagi kerumahnya, bahkan papa dan mamanya sudah berkali kali menyuruhnya pulang sebentar ke rumah, tapi ara selalu banyak alasan, entah banyak tugas, sibuk kegiatan dan lain lain.

Orang tuanya juga tidak memaksa ara, dia membebaskan anak bungsunya itu, dengan syarat ara harus tau batasannya diluar sana.

"Mama tau ga ?" Ucap shani

"Apa ?" Tanya ve

"Kemaren ara sempet sakit tau ma, tapi shani ga bilang bilang sama mama takut mama khawtir" ucap shani

Best Friend ?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang