01 || AWAL

291 47 6
                                    

"Wanita selalu berkata ia tak pernah salah, nyatanya mereka hanya takut mengakui kesalahan tersebut!"

- Elzaeno Rafael Miller

o0o

Seorang laki-laki berjalan dari arah bandara menuju mobil yang terparkir di depan bandara.

"Selamat datang tuan muda, " ujar salah satu bodyguard tersebut.

"Cepat jalankan mobilnya, saya sudah tidak tahan melihat begitu banyak wanita disini!" Tekan laki-laki tersebut pada beberapa bodyguard.

Mobil tersebut berjalan menembus keramaian ditengah kota, hingga tanpa sadar mobil sudah tiba didepan sebuah rumah mewah nan elegan atau yang bisa disebut kediaman Keluarga Miller.

Laki-laki tersebut berjalan keluar dari mobil dan mulai memasuki rumah tersebut, terlihat begitu banyak laki laki berseragam hitam tengah menyambut kedatangan nya, tapi tidak ada satupun wanita diantara mereka.

"Bawakan kopi ke kamar saya, " ujar laki-laki tersebut sambil berjalan menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar.

Dia Elzaeno Rafael Miller laki-laki tampan berusia 28 tahun dengan segudang rahasia yang ia simpan, laki-laki dingin yang hidup tanpa tekanan siapapun, dan yang lebih aneh nya adalah laki-laki yang mengganggap wanita sebagai awal dari sebuah permasalahan, maka dari itu tak ada satupun wanita dirumahnya.

"Tak ada yang berubah, semua masih sama." Ocehnya dalam hati.

Tok tok tok

"Siapa?" Sahut laki-laki tersebut yang sedang berdiri di atas balkon kamar nya.

"Saya Agi tuan, tuan muda di panggil Eyang kung ke bawah. " Balas salah satu bodyguard yang bernama Agi.

(Eyang kung adalah kakek dari Elzaeno)

Sorot matanya berubah menjadi tajam kala mendengar nama tersebut, lalu beranjak dari lamunanya dan turun menghampiri sang kakek.

"Cucu Eyang sudah dewasa, sudah saatnya." Ujar Eyang Kung sambil tersenyum ke arah Elzaeno.

"El belum siap!" Jawab Elzaeno dengan begitu tegas.

Laki-laki paruh baya itu menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan apa yang diucapkan sang cucu.

"Laki-laki itu yang dipegang omongannya, bagaimana nanti jika sudah berkeluarga? Semua keputusan ada ditangan kamu, sebagai seorang kepala keluarga masa kamu mau lepas tangan. "

"Itu akan terjadi jika El menikah. " Ketus Elzaeno.

Lelaki paruh baya itu menghela nafasnya dan berkata "Tuhan itu menciptakan hambanya berpasangan, untuk menyempurnakan ibadahnya. "

Sebenarnya Elzaeno malas jika berurusan dengan hal-hal yang berbau pernikahan apalagi ini menyangkut wanita. Baginya, mengapa manusia diciptakan berpasangan? Padahal menurutnya itu malah membuat sebuah hubungan terpecah belah.

"Jadi bagaimana? Kali ini kamu harus siap, Eyang sudah tua sudah tak mampu mengurus segala hal, " tanya Eyang kung pada Elzaeno dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Baiklah, tapi ini yang terakhir!" Tegas Elzaeno sembari pergi meninggalkan laki-laki paruh baya itu.

"Eyang tau kamu tidak mau melakukannya, tapi ini adalah jalan satu-satunya agar kamu terbebas dari tali yang mengikat kamu selama ini, " batin Eyang kung sambil merasakan sakit yang begitu mendalam di dalam hatinya.

o0o

"Gimana kalo si cowokya ngejar ngejar cwe gitu? Nah iya bener terus nanti si cwe nya cuek gitu arggg bener bener, " oceh wanita tersebut di depan layar handphone nya.

ELZAENO Real or Fiction?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang