05 || PERTEMUAN KEMBALI

106 23 4
                                    

"Jika orang lain menyukai kupu-kupu sebagai bentuk dari perubahan, maka tidak dengan saya yang tidak menyukai perubahan! "

- Elzaeno Rafael Miller

o0o

"Hari itu adalah hari terakhir gue ketemu ayah, " ujar Kanna sambil menahan agar air matanya tidak keluar.

Sontak Wulan dan Gania pun merasa bersalah karena menanyakan hal yang membuat Kanna bersedih.

"Kanna maafin gue, " sahut Wulan sambil berusaha menguatkan Kanna.

"Lo sih pake nanya kaya gitu, "

"Gue kan-"

"Udah gapapa, udah seharusnya kita saling terbuka sebagai teman kan?" Ucap Kanna sambil berusaha tersenyum di depan kedua temannya.

"Aaaaa Kanna, pokoknya kalo ada apa apa lo wajib cerita ke gue atau Wulan, "

"Bener tuh, awas aja kalo lo ga bagi-bagi, "

"Ututuuu makasih ya kalian udah ngertiin gue, " ujar Kanna sambil merentangkan tangannya mengisyaratkan agar kedua temannya memeluknya.

Tak butuh waktu lama ketiga wanita tersebut berpelukkan seakan-akan mengetahui rasa sakit di dalam hati Kanna.

Malam berganti siang hari berganti hari. Kini Kanna sudah berada di Caffe Shop sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Kanna kamu boleh ikut ke ruangan saya sebentar?"

"Baik pak, " jawab Kanna sambil mengikuti Mahesa menuju ruangannya.

Sesaat setelah memasuki ruangan Mahesa memulai pembicaraan "Saya mau berterima kasih kepada kamu untuk bantuan yang kamu berikan kemarin lusa, jujur saya kagum dengan kemampuan kamu seharusnya kamu bisa bekerja ditempat yang lebih baik. "

"Teman saya membutuhkan seorang sekretaris, saya juga sudah merekomendasikan kamu jika tidak keberatan kamu bisa bekerja di sana, " ucap Mahesa.

"Be-neran pak?" Balasnya terbata-bata karena takut ia salah dengar.

"Masa saya bercanda, kamu mau kan?" Tanya Mahesa sekali lagi.

"Mau pak, dulu sebelum ke sini saya sempat melamar ke perusahaan tapi saya tidak diterima karena telat." Ujar Kanna sambil tersenyum.

"Kalau begitu nanti siang kita berangkat, "

"Baik pak, " Ucapnya sambil berjalan menuju luar ruangan

Kanna pun menghampiri kedua temannya "Gue ada kabar bahagia dan kabar buruk, "

"Bahagia dulu, " ujar Gania.

"Buruk dulu, " ujar Wulan

"Dimana-mana yang buruk buruk itu akhiran, " sahut Gania kepada Wulan.

"Kata siapa? Yang ada juga kabar buruk dulu baru diakhiri dengan kabar bahagia, " balas Wulan.

"Yaudah buruk dulu, "

"Gue gak akan kerja disini lagi, "

"HAH?" Ucap Wulan dan Gania bersamaan.

"Aduh bisa ga sih kecilin suara kalian, sakit nih telinga gue. "

"Kanna lo mau kemana? Lo gak mau berteman sama kita lagi? Apa gara-gara kemarin kita nanya-nanya soal bokap lo?"

"Maafin kita hiks lo jangan pergi kalo lo marah gara-gara kemarin kita siap kok ngelakuin apa aja, tapi jangan kaya gini jangan pergi, "

Kanna yang mendengar itu pun tersenyum menggemaskan melihat kedua temannya memohon kepada Kanna.

ELZAENO Real or Fiction?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang