04 || MASA LALU KANNA

103 27 5
                                    

" Untukmu sang maha kuasa sampaikan
rinduku kepada ayah. "

- Luciana Kanna

o0o

"Anjing lo emang!" Ucap Elzaeno sambil tersenyum sinis kepada Alvian.

"Yaelah kalem aja, nanti gue bagi deh hasilnya buat kalian berdua, " balas Alvian.

Elzaeno tersenyum sudah lama ia tidak mendapatkan momen seperti ini, momen yang membuat memiliki harapan untuk bisa terlepas dari tali yang mengikat nya selama ini.

"Padahal lagi ngomongin hal yang serius lo malah bahas-bahas tuyul segala, " ujar Mahesa "Jadi lo mau gimana sekarang? Menurut gue mau gak mau lo harus mulai nerima seseorang yang datang ke hati lo, karena kalo lo terus terusan kaya gini lo ga akan pernah terlepas dari semua ini. " Lanjutnya.

"Dan itu semua tergantung dari diri lo sendiri, kalo lo tetep gak bisa nerima sampe kapan pun lo ga akan pernah lepas dari semua itu, " sahut Alvian.

"Oke, kali ini gue bakalan mulai nerima seseorang dalam hidup gue tapi kalo kali ini gue gagal lagi gue nyerah, gue capek, " balas Elzaeno sambil menatap kedua sahabatnya dengan tatapan penuh arti.

"Tenang aja, kali ini kita yang bakalan terjun langsung bawa seseorang itu masuk kedalam hidup lo, " ucap Alvian kepada Elzaeno

"Terus masalah lo sendiri gimana? Udah ketemu sama cewek itu?" Tanya Elzaeno kepada Alvian.

"Selama lo liat si curut jalan sambil gonta ganti cwe, berarti dia belum nemuin cwe itu, bener kan?" Tanya Mahesa sambil melirik Alvian.

Seketika Alvian terdiam saat kedua sahabatnya membicarakan wanita yang ia cari cari selama ini, "Gak usah urusin hidup gue, hidup gue mh gak ancur ancur amat gak kaya kalian, " sahut Alvian.

"Ckk so so aja kuat padahal hatinya rapuh, " ujar Mahesa sambil ditertawai oleh Elzaeno

o0o

Caffe Shop

1 Minggu kemudian

Sudah satu minggu semenjak Kanna bekerja di Caffe Shop milik Mahesa. Kanna kini berada di dapur Caffe karena sudah memasuki jam istirahat bersama ketiga temannya.

"Kasian pak Mahesa, dari kemarin sampe jam segini belum keluar keluar dari ruangannya, " ucap Gania sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Emangnya ada apa an sih sampe sampe kerja ga liat waktu, " balas Wulan kepada Gania.

"Katanya sekretaris pak Mahesa cuti karena orang tuanya meninggal, jadi pak Mahesa mau gak mau nyelsain tugasnya sendiri an. " Jawab Gania.

Kanna yang mendengar hal tersebut pun langsung mempercepat makannya "Gue pergi dulu, " ucapnya sambil meninggalkan kedua temannya yang mematung.

Wulan dan Gania sontak saling memandang lalu mengangkat kedua pundaknya sebagai bentuk tak perduli, toh paling gak akan kemana mana kan masih jam kerja.

Kanna berjalan menuju ruangan Mahesa sesampainya didepan ruangan Kanna mengetuk pintu tersebut.

Tok tok tok

"Siapa?" Jawab Mahesa dari dalam ruangan.

"Saya Kanna pak, " jawabnya.

"Masuk, "

Kanna pun membuka pintu tersebut lalu sesaat setelah masuk kedalam ruangan Kanna melihat Mahesa dengan muka yang sudah mulai kelelahan terlihat dari sorot matanya yang begitu sayu.

ELZAENO Real or Fiction?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang