04 - Mengambil Kembali Milik Pangeran

39 9 0
                                    

"Viola, kenapa kau ada disini?"

Viola mengabaikan pertanyaan Farrel. Dia menghampiri ranjang Farrel, menatap keadaan laki-laki itu. Lalu beralih melihat kondisi Kaiden, Malik, Galen dan Alif. Luka mereka berlima memang tidak parah seperti yang dikatakan Citra.

"Alif bisa kau ceritakan bagaimana kau dan yang lain terluka seperti ini?"

Alif menganggukkan kepalanya. "Kemarin saat kami menunggu Kak Farrel pulang, kami melihat Kak Farrel dikerubungi banyak orang. Kami keluar untuk membantu Kak Farrel, tapi saat kami baru sampai di dekat Kak Farrel, kerumunan itu mulai memukul kami. Mereka juga mengambil motor Jarrel dan membawanya pergi."

Viola menoleh pada Farrel. "Apa kau mengenal kerumunan itu, Farrel?"

Farrel menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengenalinya."

Viola melirik Kaiden dan Malik yang berkeringat banyak dan terus menunduk. Bryan juga menatap mereka sedari tadi.

"Kaiden, Malik. Apa kalian mengenal mereka?"

Kaiden dan Malik saling melirik, kemudian mereka menatap Farrel dengan ekspresi bersalah. "Kak Farrel, sebelumnya kami minta maaf. Dua minggu sebelumnya kami membiarkan Jarrel mengikuti balap motor liar lagi," ujar Malik.

Farrel menatap Kaiden dan Malik dengan terkejut. "Apa?! Kenapa kalian membiarkannya!"

Kaiden menyatukan tangannya. "Maaf kak. Jarrel memberitahu kami jika dia ingin membeli keperluan tugas. Kami sudah menyarankan padanya untuk memberitahumu dulu, tapi dia menolak."

Farrel menghela nafas. "Maaf Kaiden, Malik. Aku tidak bermaksud marah pada kalian. Terima kasih karena telah mencoba mencegahnya."

Kaiden dan Malik menghela nafas lega mendengar ucapan Farrel. Galen menatap dua orang itu tidak sabar, dia berkata, "Hey, ayo lanjutkan cerita kalian. Kami semua belum tahu hubungan Jarrel dengan kerumunan orang kemarin."

"Ah iya, sebenarnya orang yang mengambil motor Jarrel adalah lawan Jarrel dalam balap motor, namanya Cakra. Dia kalah saat melawan Jarrel dan mungkin kejadian kemarin adalah balas dendamnya pada Jarrel, dengan mengambil motor Jarrel pada saat Jarrel masih koma," jelas Malik.

"Apa Cakra satu sekolah dengan kalian?" tanya Bryan.

Kaiden dan Malik menggelengkan kepala bersamaan. Galen menatap Bryan dengan terkejut, dia baru menyadari adanya keanehan. "Kaiden, Malik. Jika ucapan kalian benar kalau Cakra tidak satu sekolah dengan kita, maka anak itu mendapatkan informasi darimana jika Jarrel sedang koma dan membawa anak buahnya untuk mengeroyok kita?"

Alif dan Farrel terkejut, mereka baru menyadari itu. Sedangkan Kaiden dan Malik terdiam, mereka sedang memahami kalimat Galen. Mereka langsung berekspresi terkejut setelah selesai memahaminya.

"Apa mungkin berita Jarrel koma tersebar hingga keluar sekolah?" ujar Alif ragu-ragu.

Galen menggeleng tidak setuju. "Jarrel hanya murid biasa dan dia baru satu kali mengikuti balap motor liar, dia tidak akan langsung mendapat popularitas. Yang berarti ada yang memberitahu Cakra tentang Jarrel yang koma, sehingga anak itu mengambil kesempatan untuk balas dendam."

"Kalau begitu kita harus mengambil motor Jarrel kembali! Jarrel pasti akan sedih saat dia bangun dan menyadari motor pemberian ibunya menghilang," seru Alif dengan menggebu-gebu.

Janji Kesatria || Chaewon Le SserafimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang