Happy reading!
+
+
"I miss you popai" pria muda itu memeluk sosok lelaki manis yang berada di hadapannya, beberapa hari tidak bertemu di universitas membuatnya sangat merindukan lelaki itu
"Vio, kau mau membunuh ku?" pelukannya terlalu kuat hingga membuat apo sulit bergerak
Sang pelaku hanya tertawa kecil mendengar ucapan lelaki menis di hadapannya ini, ayolah vionce hanya mencoba menyalurkan rasa rindunya
"Aku senang popai karena kau kuliah lagi" ucapannya dengan mata yang berbinar binar
Apo memutar bola matanya malas, hanya satu atau dua hari tidak bertemu membuat otak vionce mungkin sedikit bergeser, apo sudah tak habis pikir dengan itu
"Ayo masuk" apo menarik tangan vionce untuk segera masuk kedalam kelas dan menghentikan pembicaraan yang semakin melantur jika di teruskan
Namun langkah keduanya terhenti karena seseorang yang secara tidak sopan menghadang mereka, vionce menatap sengit sosok yang berani menghalangi langkahnya dan apo
Pria itu menatap sinis ke arah vionce, namun tatapan aneh tertuju pada apo hal itu tentu tidak dapat di tahan oleh vionce, dia rasanya ingin meledak sekarang
"Jangan menatapnya seperti itu, sialan"
Pria itu mengangkat sebelah alisnya "Ohh kenapa?"
"Kau bukan siapa siapa di sini"
"Haruskah aku mengingatkan mu sesuatu, bukan kah kau juga bukan siapa² di sini?" pria itu terkekeh kecil
Vionce sudah kalut dengan amarahnya sendiri meksipun memang dia tak memiliki status apapun dengan apo bukan berarti pria di hadapannya ini bisa berbicara seenak nya
"Vionce, sudah" apo tentu tidak akan mau jika teman nya harus bertengkar hanya karena masalah kecil seperti ini
"Phi marvel sudah jangan berbicara tidak sopan kepadanya, kami memiliki status berteman itu sudah cukup"
"Po dia,.."
"Aku pergi" apo berlalu begitu saja meninggalkan marvel yang diam tak bergeming sedikitpun, bukan ini yang dirinya inginkan dari lelaki manis itu
"Popai aku ingin memukul wajahnya" vionce merengek layaknya anak kecil
Apo melepaskan genggaman tangan dan menatap vionce tajam, ia tidak habis pikir dengan pemikiran pria muda ini semua masalah tidak harus di selesaikan dengan kekerasan bukan?
"Jangan memancing keributan, ini tempat untuk belajar jika ingin berkelahi di luar saja" malas apo
"Oh nanti akan ku lakukan" ucap nya polos
"VIONCE!!" sentak apo
Pria muda itu menatap apo dengan penuh tanda tanya, apakah dia melakukan kesalahan? namun vionce pikir dia tidak melakukan apapun
"Lanjut jika kau ingin bertengkar dengan nya aku akan pergi dari sini"
"Ehh, tidak popai tidak" vionce gelagapan karena menghadapi apo yang ternyata dalam mode marah, jika sudah seperti ini lebih baik dia menurut agar apo tidak mengomeli nya nanti
Mau tak mau apo herus bersabar dengan tingkah vionce ini tidak semuanya salah vionce, mungkin dia hanya ingin menjaga apo saja
"Kau ingin masuk bersama ku atau tetap di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy18+ END [✓]
Teen Fictionbeing a sugar baby for a perverted old man "give me a new house and car dad, i want it now" Apo nattawan Gabriel (21) student, crazy about money, kind, dreams of wanting to become a successful entrepreneur "Give me your body, after that I'll buy th...