Happy reading!
+
+Tugas kuliah yang sangat menumpuk membuat apo pulang larut, awan menggelap menandakan akan datangnya malam hari. apo tidak membawa uang dan juga ponselnya mati membuat nya tak bisa menghubungi siapapun, ia ingin mengeluh namun mungkin itu bukan saatnya
Apo melirik jam tangannya yang sudah menunjuk pukul 18.00 AM, ia mendongokan kepalanya saat melihat awan mendung yang mungkin akan segera turun hujan
Akhir-akhir ini hujan terus turun. apo sangat membencinya, jangan katak apapun karena setiap matanya menatap tetesan hujan membuat perasaan dan pikirannya merasa cemas dan takut
Kakinya mulai melangkah menyusuri jalan namun sulit di duga hujan turun tiba-tiba membuat apo harus menghentikan langkahnya dan berteduh, tubuhnya sedikit basah karena air
Ia tak sendiri di sini ada seorang pria dengan anak laki-laki, seperti mereka adalah keluarga. pria itu memeluk anak nya dengan sangat erat memberikan kehangatan agar ia tidak merasa kedinginan
Semuanya di lihat jelas oleh apo, entah mengapa dadanya terasa sesak saat melihat bagaimana kasih sayang pria itu kepada anaknya
"Andai aku bisa seperti itu" kekeh apo mengasihani dirinya sendiri, sungguh malang nasibnya yang tidak pernah melihat siapa ayahnya
Sebuah angkutan umum datang pria itu pun bergegas masuk dan membawanya, apo masih melamun hingga angkutan itu pergi. iya memang keinginannya
Tubuhnya sudah benar benar basah saat memaksakan dirinya sendiri untuk berlari di bawah guyuran air hujan yang diingin. ia berharap dengan tetesan air yang membasahi nya membuat hati dan pikirannya lebih tenang
"Hiks..tuhan aku ingin keluarga ku"
Tahun tahun yang anak laki laki itu lalui memang lah sangat berat. ada banyak kehilangan, ada banyak duka, ada banyak rasa takut yang seakan-akan terus menyelimutinya
"Aku takut hiks.."
Apo tersungkur, ia menangis di bawah rintihan hujan, tidak papa biarkan hujan terus membasahi pipi agar semua orang tau jika yang menetes hanyalah air hujan bukan air matanya. biarkan mereka samarkan duka dan kesedihan mu
Dan sekarang titik terendah dalam dirinya adalah tentang pernikahan, bukan nya ia tidak menerima ini tapi apo hanya ingin saat menikah nanti kedua orang tuanya ada, itu mimpi kecil nya saat remaja
"Hiks..aku harap ibu bahagian, biarkan anak mu yang berduka di sini" batin apo
Saat pikirnya mengalami dilema besar tubuhnya entah mengapa teras hangat, sesuatu seakan-akan mencoba melindunginya
Matanya terpejam untuk merasakan kehangatan yang entah datang dari mana, saat matanya masih terpejam telinganya teras seperti merasakan sebuah bisikan pelan
"Tenang nak ibu tau semua duka mu, dan ibu berdoa semoga nanti ada kebahagiaan yang indah di baliknya"
Seketika mata apo terbuka dengan lebar, apa yang ia dengar kan teras sangat nyata. apakah tuhan mendengar permintaan?
"Ibu, po harap kita bisa bertemu di kehidupan selanjutnya" batin apo berharap ibunya mendengar semua itu
Apo harus tetap semangat karena seperti ibu sangat menginginkannya, tidak peduli apa yang akan terjadi hari esok ia harus terus berjuang agar mendapatkan kebahagiaannya
Ia mulai bangkit dari keterpurukan dan rasa takutnya, banyak masalah dan rintangan sudah di tempuh dan satu hal yang pasti adalah apo tidak boleh menyerah saat sudah sejauh ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy18+ END [✓]
Teen Fictionbeing a sugar baby for a perverted old man "give me a new house and car dad, i want it now" Apo nattawan Gabriel (21) student, crazy about money, kind, dreams of wanting to become a successful entrepreneur "Give me your body, after that I'll buy th...