💫 Episode 2_

522 37 19
                                    


...

Jisung yang terlelap pun terbangun dari dari tidur yang indah, lalu ia bangun dan menunjukan wajahnya yang kesal karena ada yang menganggu waktu istirahatnya.

Ia terdiam karena yang mengusiknya ternyata pesuruh dari ayahnya itu. siaall!!!

''nyenyak banget yaa, tidur disini!'' ujarnya dengan menyeringai pada Jisung.

''gua? tadi tuh cuma rebahan santuy bentaran, eehh~ malah jadi ngantuk guanya'' jawabnya dengan sedikit bumbu kebohongan.

'njir!!! kok bisa nih anak setan dimari sih, duuuh!!! rencana rebahan santuy gua gagal lagi nih' batinnya.

Jaemin pun menghampiri Jisung yang masih termenung di sofa yang mulai usang itu.

lalu Jaemin mendaratkan bokongnya ke sofa itu dengan menghadap ke Jisung yang masih terdiam.

Dengan santai Jaemin merebahkan punggungnya ke sofa dengan kedua tangannya ke belakang leher. Dengan angin tertiup sepoi-sepoi Jaemin memejamkan matanya.

"Lu itu anak manusia atau anak setan? Susah diatur dan terus melawan" ujarnya dengan masih terpejam.

Jisung yang mendengar ucapan Jaemin melotot ke arah Jaemin dan tangannya sudah mengepal kuat siap mendarat di pipi Jaemin, namun terurungkan niat satu ini karena jika ia tetap melakukannya Jisung sendiri yang kena imbasnya.

"Okey. apa hukuman yang bagus untuk  kali ini, hmm bagaimana?" Ujarnya dengan menegakkan tubuhnya dan hendak berdiri dari tempat duduknya.

"sebenarnya sih, gua mau kasih hukuman selain bersihin kelas sendirian. Kalo lu nya ga protes, gua ga akan nambahin hukumannya" sahut Jaemin dengan membalikkan tubuhnya dan melemparkan tatapan tajam ke Jisung.

"Jawab!" Sahutnya lagi dengan membuat Jisung tersentak.

"Iyaa!" dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Oke, ikut gua sekarang! Cepat berdiri dan jalan Jisung!" Ucapnya tegas dengan rasa kesal di ujung tanduk.

Jisung pun menurut berdiri dan berjalan keluar dari rooftop, tepatnya Jisung berjalan lebih dulu dan Jaemin berada di belakangnya yang sedari tadi melihat tubuh Jisung dari belakang.

Ekor mata Jaemin terus saja melihat setiap lekuk tubuh Jisung, sampai ia sendiri menggelengkan kepalanya agar tetap sadar pikirannya dibuat melayang kemana-mana melihat tubuh Jisung dari belakang.

"Ke ruangan lab kelas ipa yang di bawah paling ujung, lu tau kan ji?" ujarnya tiba-tiba dengan smrik di wajahnya tanpa Jisung ketahui.

"Iya, gua tau" jawab Jisung dengan ragu-ragu.

"Oke kalo gitu"

'untung saja ruangan itu belom di bersihkan dari 2 tahun lalu. dan terimakasih pak Hedi untuk kerjasamanya ahaha' batin Jaemin.

Mereka pun turun dan sampai di ujung lorong sekolah yang paling sepi dan ditambah sunyi karena tak ada yang pernah dijamah oleh siswa, dan sekarang para siswa masih berada di kelas masing-masing dengan jam terakhir.

Masih untung Jaemin memberikan hukuman Jisung di jam akhir.

Jisung sekarang sudah berada di depan pintu lab tersebut, dengan menghembuskan nafasnya panjang untuk membuat dirinya tenang tanpa rasa takut yang sebenarnya sangat takut dengan ruangan lab ini yang kononnya ada berita seorang siswa tewas karena bunuh diri akibat ia hamil diluar nikah dan mendapatkan depresi berat.

Saat memegang gagang pintu lab, tangannya sudah gemetar saking takutnya.

Jaemin pun melihat tangan Jisung gemetar karena takut, ia pun tersenyum jahil dan menghampiri Jisung untuk mengejutkannya.

Love Ending Bet | JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang