💫 Episode 3_

362 34 11
                                    

...

Jaemin dan Jisung yang sejam lebih dilapangan membereskan alat olahraga dan membersihkan sekitar lapangan pula membuat Jisung berdecih kesal pada Jaemin.

Sekarang harus memindahkan matras yang sebesar kasur meski tidak begitu besar.

Ia memekik Jaemin yang sedari tadi sedang menyapu daun kering yang berserakan, Jaemin menatap wajah Jisung dengan tajam.

Jaemin harus sabar terlebih dulu karena sekarang sedang dihukum bareng dengan Jisung.

Dengan menghela nafas panjang, Jaemin pun meletakkan gagang sapu lidi di dekat tiang dinding dan menghampiri Jisung.

"Apa?" dengan masih menatap wajah Jisung.

"Bantuin gua mindahin nih mantra ke gudang"


Karena ia tak mau membuang-buang waktu lagi, ia hanya bisa diam dan membantunya untuk cepat selesai hukuman ini.

Setelah beberapa menit mereka berdua melakukan hukuman mereka bersama dan Jisung yang sudah selesai ia pun ingin duduk sebentar di bangku lorong.

Dan bel istirahat pun berbunyi membuat Jisung melega karena sudah bisa ke kantin sekarang.

Dengan bergegas pergi ke kantin, ia meninggalkan Jaemin yang sedang mengembalikan sapu lidi ke pak Hedi dan alat bersih lain yang digunakan untuk membersihkan gudang tadi, ia hanya melengos melihat Jisung yang sudah tidak ada di bangku lorong.


"Anak sialan! Untung gemesin, ck! Jadi gila lagi nih gua" dengan menggelengkan kepalanya.


Jaemin hanya bisa melakukan itu semua sendirian sekarang. Dan setelah selesai nanti ia akan menghampiri Jisung.


"Makasih, pak udah dibolehin minjem alat pembersih bapak. Tadi kemocengnya sudah saya bersihin lagi biar bapak ga usah bersihin lagi" ucapnya sopan dengan tak lupa senyum.

"Aduuh, den Jaemin gak usah dibersihin juga gapapa kok karena kan ini pekerjaan bapak. Iya sami-sami den, bapak permisi kebelakang ya den" pamitnya ke belakang halaman sekolah.

"Oh, iya pak mongo. Sekali lagi makasih yo pak"

"Iya den, iya. Ga usah terimakasih terus den"

"Ehehehe, iya pak" dengan cengengesan tanpa dosa.


Lalu Jaemin pun pergi ke kantin untuk mencari Jisung yang sudah kabur dari beberapa menit yang lalu.

Sedangkan Jisung sudah berbaur dengan gengnya di kursi bagian belakang, dengan santai menikmati makanannya.

"Oy ji, lu dari dua mapel tadi kemana lu?? Bolos lu ye bareng ayang" tanya dengan tawanya melengking.

"Sembarangan ente, ya kaga lah. Yang ada nih ya gua sama tuh setan dihukum ama pak Agung suruh beberes alat olahraga njir, syelen banget mana ama si setan lagi bikin males pake banget" ocehnya dengan sambil memakan makanannya.

(Fyi bentar: pake nama Agung karena terinspirasi dari pengalaman nana sendiri ya gaes ya🙂 dari sd-sma nama guru olahraga itu mulu sampe temen kelas pun ada. Ok sekian terima cash)

"Wah gileee, yang bener brader!" Ucap pemuda disamping Jisung dengan wajah tak percaya.

"Bisa biasa aja ga mukanya, gua lagi makan jadi ga selera nih" celetuk Jisung dengan santai.

Dengan refleks ia memukul pundak jisung dengan kekuatan bulannya. "Anjir lu ji, gua bawa lu ke depan KUA bareng Jaemin baru nyaho maneh!!" Kesalnya dengan mengeluarkan jurus pelotota nya.

"Njir, amit-amit deh. Ogah buanget dah gua nikah ama barongan" ucapnya dengan muka watadosnya.


Bukan apa-apa karena temannya yang lain sedang sunyi alias diam seribu kata, karena yang dibahas orangnya sudah ada dibelakang tak jauh dari Jisung.

Daehwi nama pemuda di depan Jisung hanya bisa melemparkan kode pada Jisung untuk diam.


"Gua ga bisa bayangin kalo bareng apalagi hidup dan bernafas dideket dia njir. Lu kenapa dah wi? Lu kelilipan gajah apa bintilan hahh??" Tanyanya dengan tak tahu situasinya sekarang sedang apa.


Sedangkan orang dibelakang Jisung hanya menatap tubuh Jisung dari belakang dan mendengarkan semua ucapannya sedari tadi sembari bersedekap dada, lalu kepalanya mengangguk kecil mendengar ucapan Jisung.

"Nih bocah kaga tau kode morse ye, pengen banget gua tempeleng palanya tapi anak orang" bisik Daehwi dapa sampingnya.

"Hooh, emang bocah dia mah" sahutnya.

"Lu berdua bisik-bisik ape? Ngomongin gua ye?"  Sewotnya dengan menatap mereka berdua.


Pemuda disamping Daehwi hanya diam dengan memainkan handphonenya lalu ia mencari roomchat Jisung dan mengetik sesuatu pada Jisung.


Ting!

Bestrot 😗
|Di belakang lu, ada seseorang dari tadi liatin lu sama dengerin lu ngomong daritadi. Coba lu tengok kebelakang

Jisung melihat notip di handphonenya langsung membaca pesan itu dan ia menatap pemuda di samping Daehwi dengan wajah terkejut.

Lalu pemuda itu hanya mengangguk sebagai jawaban Jisung yang menatap dirinya.

Jisung menelan ludahnya mengetahui dibelakangnya adalah Jaemin sendiri. Ia perlahan menoleh ke belakang.

Ia sepenuhnya menoleh ke belakang lalu ia menyengir dengan tak jelas di depan Jaemin.

"Ehh- kenapa ya kak? Mau cari siapa kak? Disini ga ada yang cakep mending ke meja ujung aja noh!" Ucapnya dengan menunjuk meja ujung.

Namun, wajah Jaemin tetap menatap wajah Jisung dengan diam dan datar menatap mata puppy eyes milik Jisung.

'shit!'

--oo0O0oo--


To be continued...

Love Ending Bet | JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang