4

131 9 0
                                    

Kringgg...Kringggg
Alarm pagi bunyi. Menunjukkan pukul 05.30 Alana terbangun untuk mematikan alarm itu.

"Huahhh," Alana bangun sambil merenggangkan tubuhnya.
Dia mengambil handuk dan bergegas memulai ritual mandinya.

"Bangun bangun,"Alana membangunkan jingga dengan membawa sebuah gayung berisi air.

Dicipratkan air itu ke wajah jingga.
"Bangun kalo enggak gua siram nih aer segayung,"ancamnya

"Iyaa iyaa,"jingga bangun dengan mata setengah terbuka.

"Cepet mandi. Gue dah siap. Kalo lama gue tinggal", ucap Alana

"Ck tunggu,"jingga segera bergegas mandi.

"Alana kalau mau sarapan. Di meja ada puli tempe, tadi bude beli di tukang sayur,"ucap sang bude.

"Ohh iyaa bude. Makasihh"

Mereka berdua sudah siap dan ingin segera berangkat. Eitsss tidak lupa mereka pamit dengan sang nenek.
"Nek. jingga berangkat sekolah dulu." pamit jingga lalu mengecup tangan sang nenek.

"Yoo, ati ati ndok. Sek pinter sekolahe", jawab nenek
(yaa, hati hati nak. Yang pinter sekolahnya)

"Alana juga pamit sekolah nek", pamit Alana seraya mengecup tangan sang nenek.

"Hmmm Yoo", jawab nenek
(hmm yaa)

Alana hanya tersenyum.

Dia maklum dengan sang nenek. Jingga memang sudah tinggal dari kecil dengannya.

Sedangkan Alana kan tidak. Jadi wajar jika jingga sangat disayang.

Dulu sikap nenek kepada Alana tidak seperti itu, setelah keluarga Alana cerai dan sang ibu hanya bisa menumpang dirumah sang nenek, dia mulai sedikit sinis kepada Alana.

Okee lanjut....

"Assalamualaikum nek", mereka pergi dari kamar sang nenek.

"Alana gapapa?"tanya jingga tiba-tiba

"Emang gue kenapa?"Alana peka betul yang dimaksud jingga. Tapi sudahlah.

"Ayoo cepet berangkat"imbuhnya.

Mereka melesat pergi menuju sekolah menggunakan motor Alana.

Dikelas Alana, jingga, salsa, dan Amanda sedang berbincang bincang. Kelas mereka hari ini kosong lagi.

"Ini kita mulai pelajaran kapan?"Amanda memulai topik pembicaraan.

"Kesambet apaan lo nanya pelajaran", jingga melihat Amanda ngeri.

"Yeeee biasa aja kali. Pencitraan aja biar ada topik pembicaraan",jawab Amanda.

"lagian lu pada diem diem bae,"lanjutnya.

Salsa menggelengkan kepalanya,
"kayaknya kita jamkos seminggu ini, yang kelas sepuluh kan masih pengenalan lingkungan sekolah. Kita mulai pelajaran biasa hari Senin Minggu depan,"
menjawab pertanyaan Amanda yang katanya hanya pencitraan saja.

"Ohhh", ini respon Amanda.
Sudah dibilang hanya pencitraan.

"Mau keliling sekolah?"tawar Alana. Dia membutuhkan vitamin saat ini.

"Bolehh", ketiganya setuju.

Mereka berkeliling dari gedung A ke gedung B. melihat lihat adek kelas yang tampan dan menyegarkan.

"Kiww cewekk,"danu bersiul keras

"Wihhhh kiww Danu. Kamu godain aku"jawab jingga dengan mengerlingkan matanya.

Danu melihat itu langsung bergidik. 'salah sasaran' batinnya.

THISS!! Ini yang Alana cari!!
"Kelas lo kosong?",tanya Rafael

"Iyaa. Katanya bakal seminggu kosong,"jawab Alana.

"Kelas lo juga?"

Rafael mengangguk

"Yaelahh kalo ngomong banyakin dikit kekk",ucap aril yang dari tadi menyimak obrolan Rafael dan Alana.

"langsung gasinn aja raf", imbuh fatan.
Mereka ber tos ria

"Gue duluan El, semua. Ayoo guys", ucap Alana.
mereka berlalu

"Kalo ngomong gausah sembarang", Rafael menatap tajam teman-temannya.

"Yaelah raf, lu tuh sebenernya gak peka atau pura pura bego", ucap danu.

"Maksud," Rafael bingung dengan perkataan Danu.

"Rafael biadab nihh. kadang gini kadang gitu. kadang dibelai kadang dicuekin,"ucap danu

"Hadehh makanya bucinin manusia gak anime aja yang Lo pantengin",ucap fatan.

"Kantin yok"ajak aril.

Rafael tidak mengerti apa yang diucapkan teman-temannya daritadi.

***

Karena seminggu ini tidak ada jadwal penting di sekolah. Jadi murid murid selalu pulang cepat di Minggu pertama.

"Besok kalo sekolah, bareng gue aja pakek mobil,"ucap salsa.

"Gak ahh. Pakek motor lebih enak. Lagipula kalo bareng lu, lama nunggu mandanya,"jawab Alana.

"Kok gue,"amana bingung sendiri. Kenapa ada namanya disebut sebut.

"Ayo balik. Mauu rebahan ni gue,"ajak jingga

Ketika sedang berjalan kearah parkiran, mata jingga terbuka lebar. Satu orang dimatanya yaitu Danu.
"DANUUUU",jingga berlari menghampiri.

Sang empu yang dipanggil menghindari pandangan dan buru-buru ingin melajukan motornya.

"Eitssss mau kemana,"jingga berdiri di depan motor Danu.

"Bareng aja yuk pulangnya. Rumah kita kan deketan,"imbuhnya.

"Gakk gakk. Huss huss pait pait paitt", jawab Danu.

"Ayoo Jing lo mau diri disitu nunggu dilindes Danu, atau naik pulang sama gue?"tanya Alana.

"Iyaa iyaa naik,"jingga segera naik keatas motor Alana.

Sebelum pergi Alana menatap seseorang dulu. Yang ditatap juga sedang menatapnya. Aduuhh jadi saltink sendiri.

"Hati hati. Jangan ngebut kalo bawa motor,"Rafael bersuara

"Ehhh iyaa. Lo juga hati hati El", jawab Alana.

"Duluan semua"
Rafael menatap kepergian Alana.

"Raf. Serius cuma temen?"tanya Fatan.

"Gue duluan,"Rafael melajukan motornya dengan kencang.

"Yeeee wibu, maen kabur aja," fatan mengelus dada.
Fatan dan lainnya ikut menyusul untuk pulang kerumah masing-masing.

UNCRUSH-? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang