37

62 8 0
                                    

pagi berikutnya datang. Alana dan tiga temannya sedang sibuk sibuknya mencatat kisi kisi pada jam kali ini.

jingga megerang frustasi,
"bisa gila gue satu mapel aja yang dipelajarin segini banyaknya"

Alana yang duduk disamping jingga menoleh,"makanya belajar"

jingga mencebikkan bibirnya.

Bel istirahat berbunyi. Jam istirahat adalah surga dunia, dimana ada jeda untuk para murid bernafas untuk bersiap pelajaran selanjutnya.

kantin sudah padat murid murid yang kelaparan.

"mejanya penuh semua. kita mau duduk dimana?"salsa celingukan mencari meja kosong.

"tuhh bareng Rafael ama yang lainnya aja,"tunjuk Amanda.

"Lo berdua kesana gih, gue sama Amanda yang pesen makan,"ucap jingga.

"kok gue?"Amanda menunjuk dirinya sendiri.

"udah ayoo"
jingga menarik paksa Amanda, yang ditarik hanya pasrah saja mengikuti.

salsa dan Alana masih berdiri ditempatnya. mereka malu untuk sekedar kesana.

Alana menghembuskan nafasnya,
"ayo kesana"

salsa mengangguk.

"widihhh ada apa gerangan nihh cewek cewekk,"fatan bersiul.

"mau ikut duduk. mejanya penuh semua,"ucap Alana.

"bolehh bolehh. apaa sii yang gak buat kamu beb,"mata fatan mengerling.

para lelaki itu menggeser duduknya agar cukup empat orang.

Alana duduk berhadapan dengan Rafael disamping kanannya ada Danu dan samping kiri salsa.

"Lo udah pesen makan?"tanya Danu.

Alana mengangguk dan menunjuk jingga dan Amanda yang sedang war makanan dengan brutal.

Danu meringis
"bocah dua bar bar banget"

tidak berselang lama jingga dan Amanda datang dengan dua nampan berisi makanan dan minuman.

"huhhh gilaa berasa lagi war tiket Cosplay,"jingga mendudukan bokongnya disamping Rafael.

"Coldplay,"ralat Galuh.

"itu maksud gue"

"hampir gue ajak bewan tu cewek. berani beraninya nyelak antrian,"curhat Amanda menggebu gebu.

"pesen makanan kayak balik dari Medan perang,"Aril mengomentari.

mereka berdua tersenyum lebar.

Alana membubui kuah baksonya dengan sambal, rafael menghentikan pergerakan tangan Alana.

"jangan banyak banyak"

"enggak kok"

"rugii naa nanti penjualnya kalo lo nyiduk sambel gak kira kira,"ucap Danu ikut melarang Alana.

mereka paham dengan tabiat alana yang cinta makanan pedas.

alana berdecak
"lagian sambel kok sembilan puluh persen isisnya air,"gerutu Alana.

"oiyaaa kita udah mau kenaikan kelas yaa,"fatan membuka obrolan.

"sumhahh sokk hai ii fuhh hisi hisi,"jingga menanggapi dengan bakso bulat yang ada dimulutnya.

Rafael melirik malas
"jorok anj-"

jingga menelan baksonya dan terkekeh pelan.

"sekolah ngang ngong ngang ngong udah mau ujian aja, udah mau kelas 12,"ucap danu menerawang.

UNCRUSH-? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang