"Rafa! Bangun. Sampe kapan mau tidur? Ini udah jam 7", seorang wanita cantik bekacak pinggang.
"Anak ini. Pasti habis begadang main game"
sang wanita paruh baya menarik selimut itu dan membuangnya sembarangan."Ayoo bangunn Rafa!! kamu bakal telat. Ini beneran udah mau jam 7"
Rafael membuka matanya dan meraih hape, saat dilihat benar saja waktu menunjukkan pukul 06.50. ahhh ini karena semalam ia begadang.
Rafael langsung beranjak dari kasurnya. Lalu bersiap dengan kecepatan kilat.
"Aku berangkat ma,"pamit Rafael tergesa gesa.
"Hati hati. Jangan ngebut-ngebut," ucap mama Rafael.
"Iyaa, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
*
Di sekolah sudah mulai apel rutin. Tapi Alana belum melihat Rafael. Hingga apel selesai Rafael masih belum datang. Alana menghampiri teman-teman Rafael. Eee temannya juga.
"Rafael mana?"tanya Alana.
Danu menoleh,
"cieeee nyariin ciee"Alana memutar matanya
"ditanyain juga""Kamu nanyeaa,"jawab fatan mengenjek
"Kamu bertanya tanyeaa,"timpal Danu.
Lalu mereka bertos ria
Alana menghela nafas.
Mengapa Rafael betah sekali berteman dengan spesies seperti mereka berdua."Katanya telat. Dia bangun kesiangan,"jawab aril
Alana membulatkan mulutnya berbentuk 'o'
**
Pelajaran pertama kelas Alana kosong. Kelasnya berada di lantai dua. Ketika sedang diluar untuk melihat lihat, dia melihat sosok Rafael sedang berlari mengelilingi lapangan.
"Samperin sana,"salsa datang dari belakang.
Alana menengok,"enggak ah"
"Ck. Gausah gengsi. Nanti keduluan loh"
Setelah berpikir sebentar Alana memutuskan untuk menghampiri Rafael. Tapi sebelum itu, ia menuju kantin untuk membeli sebotol air dingin.
"Huuh hahhh tinggal satu putaran lagi,"monolog Rafael.
"Hahh selesai,"Rafael berlari ke lapangan untuk menghindari panas matahari.
Dia merebahkan dirinya di pinggir lapangan.
"Mau minum?"Alana datang dengan seboto air yang dibelinya tadi.
"Ngapain disini? Gak pelajaran?"ucap Rafael.
"Nihh minum dulu"
"Makasih Al", Rafael menerima minuman yang diberikan dari Alana.
Alana mengangguk dan ikut duduk disebelah Rafael.
"Kenapa telat?"tanyanya."Karena kesiangan,"jawabnya.
Alana berdecak
"Kenapa bisa kesiangan,"tanyanya lagi."Kenapa disini? Kenapa gak pelajaran?"Rafael mengalihkan topik.
Alana kembali berdecak,
"jangan jawab pertanyaan pakek pertanyaan El"Rafael tersenyum miring, lalu menyentil pelan kening Alana
"Itu kata kata gue""Jangan sentil sentil,"Alana memegangi keningnya.
"Kenapa gak pelajaran?"tanya Rafael lagi.
"Karena jamkos"jawab Alana
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCRUSH-?
Teen Fiction"Kalo suatu saat gue dan rafael emang gak akan pernah jadi kata 'kita', gue bakal confess ke dia. Tapi gue juga akan pergi setelah itu" -alana