12

65 4 0
                                    

Hari senin adalah hari yang sibuk. Bangun pagi, sekolah, upacara, menyontek pr. Yaa itu yang dilakukan X IPA 1 saat ini. Mereka sedang sibuk menyontek pr sana sini.

"Woyyy pinjem kek bukunya. Lo pikir cuma Lo doang yang mau ngerjain,"ucap jingga.

"Gue juga mau liat Jing,"ucap Amanda.
"Lo kan serumah sama Alana. Kenapa gak nyontek pas dirumah sih?"sewot Amanda.

"Suka suka gue lah"

"Criwis. Gue juga mau nyontek woy,"ucap teman teman yang lain
*Criwis=cerewet

"Yaudah si liat aja"ucap jingga.

"Awas aja kalo buku gua rusak"ancam Alana.

"Makanya kalo ada pr tu dikerjain,"ceramah salsa.

"Aduhh gue gak ada waktu buat dengerin ceramah lo sal. Next time aja oke,"ucap Amanda lalu melanjutkan acara menconteknya.

Salsa memicingkan matanya, "ayo na kita duluan ke lapangan. siap siap upacara"

Alana mengangguk.
Mereka beranjak dari duduknya.

"Woyy tunggu Napa. Bentar lagi ini,"ucap jingga.

"Bayyyy"salsa melambaikan tangannya.
"Cepett yaa udah mau jam 7 nihh"imbuhnya.

Mereka panik dan suasana kelas semakin ramai.

Upacara selesai. Para siswa bubar dari lapangan dengan wajah lelah lunglai mereka. Pembina upacara kali ini sangat menyiksa. Upacara bahkan hingga memotong jam pelajaran.

"Gila tu guru. Apa gak pegel mulutnya"ucap Amanda.

"Penyiksaan ini namanya,"imbuh jingga.

Alana merasa sangat lemas. Tidak sarapan, berdiri selama ber jam jam.
Mereka berjalan sangat lemas.

"Alana"
Alana menghentikan langkahnya.

"Nanti setelah selesai KBM jangan pulang dulu ya. Kumpul diruang osis dulu"

Alana mengangguk. Ia sudah tidak punya tenaga untuk membuka mulutnya. Kenapa Bayu muncul disaat seperti ini sihh.

Yaaa. Orang yang sedang berbicara adalah Bayu.

"kamu gapapa? Upacaranya nyiksa banget ya?"tanya Bayu.

Alana menggeleng,"aku gapapa kok. Nanti setelah KBM aku bakal langsung kumpul"

Bayu mengangguk.

"Kalo gitu duluan ya bay"ucap Alana.
Lalu pergi dari hadapan bayu. Dia tidak kuat menopang badannya. Ingin cepat cepat ke kelas.
Teman temannya pun sudah jauh meninggalkan Alana.

Alana berjalan sendiri untuk menuju kelasnya.
"Mau dibantu?"
Ahhh siapa lagi ini. Alana menengok, Rafael?

Alana menggeleng

"Gausah. Gue gak kenapa kenapa"ucap Alana.

Rafael dari jauh melihat Alana berjalan sepertinya orang mabuk. Dia ingin berniat menolong.

Alana terus berjalan. Rafael mengekor dibelakang Alana.

"Gue gak bakal pingsan El"ucap Alana.

"Kelas kita searah. Gue bukan jagain lo karena takut lo pingsan"

"Iyadehhh"

Sampai dikelas Alana, Rafael masih mengekor.
"Gue dah sampe kelas El"

"Ohh. Yaudah"lalu berlalu.

Pelajaran pertama dimulai. Inilahh siksaan selanjutnya, pelajaran pertama adalah matematika minat.

"Arghhh udah upacara pelajaran pertama matematika minat,"ucap jingga.

"Lagipula siapa yang minat siii"imbuhnya

Bu syaroh selaku guru matematika memasuki kelas. Seketika suasana kelas hening.

"Selamat pagi semua"

"Pagi Bu"

"Ada yang tidak hadir hari ini?"

"Nihill. Masuk semua Bu,"jawab sang ketua kelas.

"Baiklah kita mulai pelajaran kita hari ini"

"Buuu kan sekarang ada pr"ucap salah satu siswi.

Satu penghuni kelas menatap tajam.

"Ohh iyaa. Terimakasih Dita karena sudahh mengingatkan"
Dita tersenyum

"Caper,"ucap jingga

"hussss,"peringat alana

"Ada yang tidak mengerjakan tugas ibu?"

"Baguss sepertinya kalian mengerjakan semua. Kita langsung cocokan saja"

"Wuhhh untung aja tadi pagi sempet nyontek"ucap Amanda.

Pelajaran berlangsung dengan keadaan hening. Semua takut dengan guru killer itu.

Disisi lain kelas Rafael sedang berolahraga. Alana melihat ke arah lapangan. Disana ada Rafael yang sedang olahraga.
Sudut bibir Alana naik.

"Jadi Alana. Apa jawaban untuk nomer 3?"tanya Bu syaroh tapi sang empu masih belum menyadarinya.

"Naa. Elu itu,"senggol jingga yang berada disebelah Alana.

Alana langsung menghadap Bu syaroh. Ia meneguk ludahnya kasar,"saya buk?"

"Iyaa kamu. Daritadi saya perhatikan kamu tidak fokus mendengarkan. Mau keluar aja dari kelas?"

"Enggak bu. Maaf saya salah"

"Sekarang maju kedepan. Selesaikan soal ini"

Alana bangkit dan maju kedepan untuk menjawab soal itu.
Selesai dengan mudah. Alana sudah paham. Karena ini bukan hanya sekali dua kali Bu syaroh menjelaskan.

"Walaupun jawaban kamu benar, saya tidak membenarkan apa yang kamu lakukan"

Alana mengangguk,"maaf buk"

"Jingga sekarang gantian kamu"

"Lohh kok saya?"

"Lohh suka suka saya dong mau nunjuk siapa aja. Lagipula nilai kamu tadi bagus bukan? Berarti kamu sudah paham"

Amanda melirik lalu berbisik 'kata gue mending lo pura pura mati'

Salsa menengok dan mengepalkan tangannya sambil bilang 'semangat'

Ahhh habis sudahh riwayat jingga.

"Jingga kembali ke tempat duduk kamu"

Jingga langsung saja lari ke tempat duduknya.

"Mati gue,"ucap jingga lirih.

"Rest in peace"ucap Alana sambil mengatupkan tangannya.

"Sialan,"maki jingga

"Jawaban kamu salah semua jingga. Dari awal saja sudah salah. Lalu kamu tadi mengerjakan pr dengan cara apa?"marah Bu syaroh.

"Nilai kalian sama semua."imbuhnya menunjuk satu kelas.

"Yaa kan soalnya sama Bu"ucap salah satu murid laki laki.

"Menjawab. Menjawab terus kalau dinasehati"

Mereka hening.

"Kan tadi mereka nyontek Alana Bu,"ucap Dita

Amanda tidak terima,"gausah muna. Lo juga tadi ikut nyontek"

Dita hendak membalas tapi dihentikan oleh Bu syaroh.

"Sudah kenapa jadi kalian yang ribut ribut. Karena kalian mencontek maka hari ini saya kasih tugas, 20 soal"final Bu syaroh.

"Buuuuu"ucap murid murid tidak terima

"Kenapa??"

Mereka hening.
Siall sudahh awal Minggu ini. Senin yang cerah hari ini tapi tidak dengan manusia manusia X IPA 1

UNCRUSH-? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang