•19•

603 100 1
                                    

➳༻❀✿❀༺

'senang bisa mendengar saran mu saudari ku , terimakasih.' ternyata pembicaraan ku dengan Ar'oi disaksikan oleh Neteyam .

Di tengah pembicaraan ku dengan Ar'oi, Tsireya datang dan menepuk pundak ku .

'Ikuti aku , Kita akan mengikuti Lo'ak' Ucapnya , aku mengangguk lalu mengikuti nya bersama dengan Ao'nung, Rotxo , dan Neteyam . Disana kami melihat bahwa Lo'ak secara diam diam menemui payakan .

Benar benar , bukan kah dia sudah ku peringatkan bahwa payakan adalah tulkun pembunuh kenapa dia tidak mendengarkan. Kami lihat payakan membuka mulutnya lebar-lebar lalu Lo'ak masuk ke dalamnya .

Aku , Ao'nung dan Neteyam saling menatap . Astaga canggung sekali . Payakan menutup mulutnya membuat Neteyam hampir keluar dari persembunyian kami , namun untungnya Aku dan Ao'nung mencegahnya .

Payakan mendekati permukaan, Disusul dengan keluarnya Lo'ak dari mulut payakan . Kami berenang ke arah Lo'ak .

"Apa yang kau pikirkan, Membuat ikatan dengan makhluk yang di asingkan . Dia tulkun pembunuh Lo'ak" marah ku ke arahnya , dia menepis tanga ku yang mencengangkan lengannya.

"Dia bukan pembunuh nya , bangsa Na'vi dan tulkun itu di bunuh oleh para iblis . Dia tidak bersalah"

"kau tidak tau apapun , Kita kembali ke desa sekarang . Lihat apa yang akan mereka lakukan kepada mu Lo'ak" Ucapku berenang yang di ikuti oleh Ao'nung dan Rotxo. Dan di susul oleh yang lainnya.

Saat kembali ke desa kami di hadang oleh Ronal , Ronal mendesak kami untuk memberitahu kemana kami pergi. Dan kami mulai menceritakannya. Ronal geram dan memberi tahu Tonowari. Kami memasuki marui Tonowari , aku berdiri di samping Ao'nung .

"Kalian membiarkan ini. Kalian biarkan dia melakukan ikatan dengan makhluk yang di asingkan !" ucap Ronal dengan marah , lalu dia menghela nafas . Tonowari maju ke depan menatap Tsireya .

"Tsireya" Panggil nya , tsireya menatap ayahnya dengan mata yang berkaca kaca .

"Kau membuat ayah kecewa , putriku" Kalimat yang di takuti oleh Tsireya keluar begitu saja.

"Dan kau , putra dari ksatria hebat . Yang di ajari dengan baik" Tonowari menatap Lo'ak .Di saat itu aku melihat orang tua anak anak keluarga Sully datang .

"Payakan sudah menyelamatkan nyawa ku , pak. Kau tak tau dirinya " Ucap Lo'ak .

"Tidak Lo'ak" Ucapku . Astaga Lo'ak , apa dia tidak tau situasi ? bocah ini bisa bisanya mengatakan itu di hadapan Tonowari sang olo'eyktan.

"Duduk" Ucap Tonowari menunjuk ke arah Lo'ak . Lo'ak dan tonowari duduk , namun yang lainnya masih tetap berdiri .

"Duduk!" perintah Tonowari membuat kami langsung duduk , Apalagi Tsireya yang terlihat takut dengan ayahnya .

"Dengar kata kata ku , nak. Pada hari lagu pertama tulkun saling bertarung antar mereka sendiri , berebut wilayah dan demi pembalasan. Namun mereka mulai sadar untuk meyakini bila membunuh, apapun apapun pembenaran nya hanya menyebabkan pembunuhan yang lebih banyak lagi . Jadi semua pembunuhan itu dilarang ini adalah aturan tulkun . Payakan adalah tulkun pembunuh , maka dia di asingkan" Ucap Tonowari menatap Lo'ak dengan raut yang serius.

"Maaf kan aku pak , tapi kau salah" Lo'ak tetap  berusaha membela payakan.

"Lo'ak" Panggil ku dengan Mrs Sully secara bersamaan , aku dan Mrs Sully saling menatap sebentar sebelum aku menunduk .

"Kau bicara dengan olo'eyktan" Ucap Neytiri memperingati putra kedua nya .

"Aku tau yang ku-"

"sudah cukup" Potong Jake saat Lo'ak ingin menyangkal lagi . Tsireya menggeleng mencoba melarang Lo'ak berbicara lebih jauh lagi . Namun , bocah ini apa yang aku harapkan tentu dia akan terus berbicara.

"Aku tahu yang ku ketahui" Ucapnya , Ronal menggeram (?) Jake maju dan menatap putra keduanya dengan tajam .

"Sudah cukup . Biar aku yang mengurus anak ini" Ucapnya menarik pergi Lo'ak dengan kasar di ikuti oleh kiri dan Neytiri,  entah apa Yang akan terjadi padanya .Tonowari berdiri membuat kami yang duduk ikut berdiri.

"Kalian boleh pergi" ucapnya pergi bersama Ronal. Tanpa sengaja aku bertatapan mata dengan Neteyam , Aku tersenyum kecil dan sesegera mungkin mengakhiri kontak mata kami.

"kau mau pergi ?" Tanya Ao'nung,  setelah melihat ke arah Neteyam  Aku dengan cepat mengangguk kecil . Ao'nung menggenggam tanganku  lembut dan Melangkah keluar. Hal itu tak luput dari penglihatan Neteyam .

"Ara " Panggilnya , membuat ku berhenti begitu juga Ao'nung. Aku membalikkan tubuhku menatap mata kuning Neteyam yang juga menatapku dengan dalam . Dia melangkah , berjalan ke arah ku dan Ao'nung.

"Kau menghindari ku" ucapnya , Aku melirik ke arah Ao'nung di sebelah ku  lalu kembali menatap Neteyam . Apa yang harus aku katakan?

"Tidak" Ucapan ku tak di percayai oleh Neteyam, dia menggeleng dan tersenyum miris .

"Kau pikir aku tidak sadar ? Kau menghabiskan waktumu belajar bersama sang tsahik seharian dan seberapa jarangnya kau berbicara dengan ku. Juga pembicaraan mu dengan saudari spiritual mu itu , aku menyadarinya Ara..."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

  0:00 ─〇───── 0:00

   ⇄   ◃◃   ⅠⅠ   ▹▹   ↻

I See u || Avatar the way of water x oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang