➳༻❀✿❀༺➳
"Apakah itu Ao'nung?" Potong Neteyam , Aku sedikit terkejut dengan ekspresi nya yang berbeda , maksud ku aku tidak pernah membayang kan Neteyam dengan raut wajah seperti itu . Raut yang tidak bisa di jelaskan , Dia menatap ku tajam .
Aku membelalakkan mataku , menunduk lalu mengangguk kecil."Bagaimana kau tau" Tanya ku .
Dia menghela nafas , "Aku pernah mendengar dari Lo'ak bahwa kau adalah calon tsahik , dan Ao'nung tentunya yang akan memimpin desa. Harusnya aku tahu itu dari cara kau memandang Ao'nung." Dia menunduk tersenyum masam .
"I Can treat u better than him , Ara" Ujarnya mengangkat kepalanya lalu menatap ku . Dia merapikan rambutku lalu menggenggam tanganku. Tatapannya sangat tulus , Dia menatap ku seolah olah aku dunianya . Tatapan yang dalam nan hangat .
"I see u , A'tara" Tatapan kami mengunci satu sama lain , waktu di dunia seakan berhenti . Yang ku dengar hanya detak jantung ku dan detak jantungnya yang berdetak cepat , yang ku rasakan hanya genggaman tangannya, Yang ku lihat hanya Tatapannya yang dalam .
"I... I can't" Ujarku mengalihkan pandangan. Aku menarik tangan ku dari genggamannya. Dia menatap ku sayu . Hati dan pikiran ku saling beradu , bohong kalau aku tidak menyukainya. Tatapannya padaku , senyumnya . Aku sudah terjatuh terlalu dalam . Namun , bagaimana dengan perasaan ku selama ini terhadap Ao'nung ?
Bagaimana masa depan ku yang sudah di tentukan bersamanya ?"Aku , tidak memaksa mu untuk menerima ku . Tapi tolong Berhenti melihat Ao'nung, Lihat lah aku" Neteyam memegang pipi ku membuat ku menatap ke arah nya lalu mengalikan tatapan ku ke arah langit yang berwarna jingga .
"Ini sudah sore , ayo kita kembali dan ayo kita ambil jalanya" Ujarku , dia mengangguk. Kami berjalan dengan membawa ikan yang di tangkap dalam sebuah wadah .
"Aku akan mengantarmu ke Marui mu" ucap Neteyam, Aku tersenyum tipis. Aku emang tersenyum namun aku masih terus memikirkan ucapan Neteyam.
Sesampainya di marui ku , Neteyam tersenyum dan menyerahkan ikan yang kami dapat . Aku menggeleng.
"Berikan kepada nyonya Sully" Ujarku tersenyum manis , Dia tertawa.
"Lalu bagaiman Dengan ibumu ?" tanya Neteyam. Saat akan menjawab ibuku keluar dan menemukan aku dan Neteyam yang sedang berbincang .
"Haii , kau pasti putra Sully , benarkan ." tanya nya ramah , ibu menghampiri kami , menepuk pundak Neteyam .
"benar , Saya Neteyam Sully" Neteyam memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Wah , apa yang kalian dapat ? Ikan ? apakah itu untuk ibu ?" Tanya ibu kegirangan , ibu menatap Neteyam begitu juga aku . Neteyam tersenyum hangat .
"Tentu , kami menangkapnya bersama untuk anda nyonya " Ujarnya , aku memelototi Neteyam , bukan kah aku sudah bilang untuk memberikannya pada ibunya .
"Wah terimakasih Namun itu untuk mu saja . Suami ku sudah membawa hasil buruannya tadi , kau pemuda yang tampan . Ku pikir putriku ini tidak akan mau bersosialisasi dengan pendatang namun lihat ini . Kalian sangat dekat . " Diam diam aku memutar bola mata ku melihat tingkah ibuku .
"ah , Neteyam sayang kau mau menetap untuk makan malam ? Aku akan sangat senang kalau kau mau." Tanya ibuku , aku menghela nafas panjang . tidak dengan Ao'nung tidak dengan Neteyam beliau sama saja , maksud ku aku kurang suka sikapnya yang sok akrab . kau takut Neteyam merasa aneh atau bahkan tidak nyaman .
"Maafkan aku , tapi ibuku juga pasti sedang memasak nyonya " Ujarnya sopan , ibu terlihat sedikit kecewa .
"Ah , sayang sekali . Lalu begitu tunggu , Masakan ku sudah jadi lebih awal " Ibu masuk kedalam , dan beberapa saat kembali dengan membawa sup rumput laut dan ikan bakar.
"Berikan ini kepada Keluarga mu ini adalah ikan dan rumput laut yang di dapat oleh ayah A'tara, dan terimakasih untuk sudah mengantarkan putriku . Ku harap kalian senang di sini" Ibuku memberikan masakannya kepada Neteyam.
"Terimakasih nyonya" Neteyam menerima dengan tersenyum , lalu menatap ku .
"Kalau begitu saya permisi dulu" Setelah itu Neteyam pergi meninggalkan marui ku .
"Ku pikir kau sangat anti sosial , dan menolak perintah Tonowari. Namun baguslah , sebagai calon pemimpin suku kau harus pintar bersosialisasi. Ibu bangga kepadamu " Ujarnya mengelus ku , aku menatap ibuku dengan tersenyum .
"Ayo masuk , dan makan" ibu menggandeng diri ku masuk ke Marui .
Sekitar 2 Jam setelah aku pulang Tsireya datang ke Marui ku bersama dengan bibi Ronal , mereka mengajak ku ikut ke laut bersama dengan anak perempuan keluargaa Sully . Tentu saja aku ikut.
"Hai tuk , Kiri" Sapa ku dan Tsireya , tuk melambai lambaikan tangan ke arah kami .
"Hai reya, hey Ara" Dia balas melambaikan tangan . Kiri Hanya tersenyum .
"Ayo kita menyelam" Ucap Ronal memandang kami dan kami Segera menyelam .
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «
0:00 ─〇───── 0:00
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻
KAMU SEDANG MEMBACA
I See u || Avatar the way of water x oc
Fiksi Penggemar"I see u , A'tara" - Neteyam "I... I can't " - A'Tara _________________________________________________ "when u did stop loving me , Tara ?" - Ao'nung "sorry ?" - A'tara "It's that because the forest boy? Tara , u have to choose " - Ao'nung © J...