➳༻❀✿❀༺➳
Satu Minggu setelah kematian Neteyam , Aku menghabiskan waktuku berdiam diri di marui ku . Aku tak makan , maupun minum Membuat diriku tampak seperti mayat hidup . Rambutku kasar , Kulitku pucat , Tulang pipiku menonjol. Kepergian Neteyam berarti perginya kehidupan ku .
"Ara sayang" Ucap ibuku menghampiri ku . Aku tak menjawab , menoleh pun tidak , aku masih menatap salah satu sudut di marui ku dengan tatapan kosong .
"Sayang..." Panggil ibuku , Tak lama ayah datang aku dapat melihatnya dari sudut mata ku .
"Ka'tania..." Panggilan ayah membuat ibuku peri meninggal kan ku . Beberapa hari setelahnya aku jatuh sakit sakitan , tubuhku bahkan semakin kurus .
"Istirahatlah" Ucap bibi Ronal setelah memberiku obat . Aku Menatap ke arah langit langit marui ku . Sesaat aku menatap sebuah cahaya yang sangat terang seperti menyedot ku .
Aku menutup mata ku karena tak kuasa menahan terangnya cahaya.
"Ara...Ara...Ara..." mendengar suara yang familiar membuatku membuka mataku . Di hadapan ku saat ini , aku melihat Neteyam menatap ke arah ku dengan senyum khasnya .
"Ma teyam ?" panggilku pelan , Dia mengangguk. Mataku semakin mengabur , genangan air mata sudah menggumpul. Aku berlari ke arahnya , dan memeluknya se erat yang ku bisa . Memeluk seolah Olah dia akan pergi kapan saja .
"A-aku merindukan mu ... kenapa kau meninggalkan ku ? kenapa ? Kau jahat..."Aku menangis tersedu-sedu, dia mengelus Rambutku dengan halus dan menjauhkan kepalaku dari tubuhnya. Dia menatapku dengan tetapan halusnya yang amat sangat kurindukan itu . kedua ibu jarinya mengusap air mataku lalu dia mendekat dan menempelkan keningnya di keningku.
"Kau tidak seharusnya disini. kembalilah..." ucapan aku menggeleng dengan cepat.
"tidak aku tidak mau meninggalkanmu . Aku tidak bisa tanpamu...Jangan tinggalkan Aku lagi" Aku menggenggam tangannya yang menangkup kedua pipiku. Dia tersenyum kecil lalu menggandeng ku ke arah sebuah lubang yang berwarna hitam .
"Kemana kita ?" Tanya ku , dia tersenyum manis sekali , namun dimatanya terbesit kesedihan.
"Seseorang yang mencintaimu menunggumu, kau harus kembali. Berbahagialah , Ara" Ucapnya mengelus pundak ku , aku menggeleng.
"Tidak ! tidak ada yang mencintai ku , yang mencintaiku adalah kau " Neteyam menggeleng lalu dia mendorong ku ke lubang itu . Aku menatapnya tak menyangka, di atas sana dia menatap ku dengan sedih .
Aku membuka mataku dan pandangan yang pertama kali ku lihat adalah Ao'nung dengan raut wajahnya yang terlihat panik . Melihat aku yang membuka mata dia menghela nafas lega , Kedua matanya mengeluarkan air mata .
Apakah seseorang yang dimaksud Neteyam adalah Ao'nung?
Aku mengangkat tangan ku untuk mengelus pipi Ao'nung, Saat tangan ku berada tepat di pipinya dia menangis an menggenggam tanganku erat . Aku melihat ke sekeliling, Disana ada Tsireya , Kedua orang tuaku , Ronal dan Tonowari duduk mengelilingi ku .
"Apa yang terjadi ?" Tanya ku , Aku menatap ke arah ibuku yang terisak di dekapan ayah ku .
"Kau mengalami kejang kejang " Ucap Ronal di samping Ao'nung. Suaranya serak dan dia juga menangis .
"Aku bertemu Neteyam" Ucapku membuat Ao'nung menatap ku , Heran .
"-Dia bilang , Aku harus kembali. Dan aku kembali , untuk orang yang mencintaiku" Lanjut ku , suara tangis Ao'nung semakin terdengar.
"Kupikir aku akan kehilangan mu . Aku tidak bisa kehilangan mu , Jangan tinggalkan aku Tara ." Ucapnya mengecup tangan ku . Neteyam , jika orang yang kau maksud adalah Ao'nung maka aku berjanji akan bahagia.
•••
Aku pulih satu Minggu setelahnya , Selama itu pula Ao'nung merawat ku , menjaga ku bagaikan aku terbuat dari kaca . Hingga kini hari pernikahan yang sudah di tentukan . Aku dan Ao'nung menikah di depan eywa .
Setelah tiga bulan pernikahan ku dengan Ao'nung aku mendapatkan anugerah dari eywa , Aku mengandung anak pertama kami .
Beberapa bulan berlalu dan kini lahirlah putra kami. Putra kami tampan sekali , Dia mirip dengan Ao'nung namun entah mengapa senyumnya mirip dengan....Neteyam .
"Aku ingin menamai anak kita dengan , Neteyam" Ucap ku tiba tiba , Ao'nung mengernyit heran Awalnya dia tak menyetujui nya , Kami bertengkar beberapa saat . Ao'nung masih mengira bahwa aku masih mencintai Neteyam . Namun , pertengkaran itu tak berlangsung lama , dia mencoba memahami istrinya .
Ao'nung pun menamai anaknya dengan nama Neteyam sebagai andang untuk mengenang Neteyam . Mr dan Mrs Sully tidak keberatan bahkan mereka ikut senang dan sangat menyayangi pura ku . Tuk menjadi kakak yang baik , begitu pula Kiri . Lo'ak ? Lo'ak kini semakin mesra dengan Tsireya , namun dia masih belum berani berhadapan dengan Tonowari.
Sesuai dengan ucapan Neteyam , Kini aku bahagia bersama dengan Ao'nung, Putraku dan bayi di dalam kandungan ku .
•••
\(^o^)/Hai hai readers...
jadi ya sebenarnya author tuh bingung end nya sama siapa , trus Neteyam nya idup atau nggak . Karna bingung author buat aja 2 ending.
Semoga kalian puas sama endingnya ya huhu (。•́︿•̀。)
Kira kira bikin sequel gak ya ?
Kalau iya bikin sequel yang sama siapa nih ?? ¯\_〳 •̀ o •́ 〵_/¯>> Sama Neteyam
>> Sama Ao'nung
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «
0:00 ─〇───── 0:00
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻
KAMU SEDANG MEMBACA
I See u || Avatar the way of water x oc
Fanfiction"I see u , A'tara" - Neteyam "I... I can't " - A'Tara _________________________________________________ "when u did stop loving me , Tara ?" - Ao'nung "sorry ?" - A'tara "It's that because the forest boy? Tara , u have to choose " - Ao'nung © J...