•09•

778 117 1
                                    

➳༻❀✿❀༺

"Yes , Mr Sully

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yes , Mr Sully . I'm sorry " Ucapku .

Aku pergi ke marui Tsireya karna kami memiliki janji , Aku pergi membawa keranjang yang berisi kerang dan karang yang ku cari tadi .

Sudah kah aku mengatakan kalau aku akan belajar lagi menjadi calon tsahik  ? Kemarin sebelum pulang bibi Ronal memberitahuku kalau waktu libur ku sudah selesai dan kami akan mulai melakukan pembelajaran lagi saat Siang menjelang sore hari . Bibi Ronal berkata kalau dia akan mengajari ku cara menafsirkan surat wasiat Eywa.

Itu terdengar sangat mengagumkan Berbicara, dengan ibu agung . Saat aku bercerita ke Tsireya dia berkata kalau aku perlu mengganti tatanan rambutku. Aku tidak tau apa hubungan nya , namun aku akan senang jika itu membuat ku cantik di hadapan eywa.

Dia mulai melepas kepangan rambut ku dan menyisirnya , Membiarkannya terurai dan mengepang beberapa bagian . Kerang dan batu karang yang ku dapat di selipkan di sela sela kepangan nya . Tsireya menatap ku kagum.

" Kau cantik sekali Ara" Ucapnya merapikan rambutku sekali lagi , memastikan itu terlihat sempurna. Aku tersenyum dan menggenggam tangannya .

"Terimakasih, reya" Aku berkata penuh ketulusan.

"Aku yakin kalau Ao'nung melihat mu . Dia pasti akan langsung , jatuh cinta" Ujarnya dengan tangan yang di turun kan memperagakan jatuh. Aku tersenyum miris , jujur saja aku sudah mulai menyerah terhadap Ao'nung.

"Tapi , kalau Neteyam melihatmu dia pasti akan langsung tenggelam dalam kecantikan mu" Ucapan Tsireya membuat ku mengulum bibir ku . Sedangkan Tsireya menatap ku menggoda.

"Kenapa kau berpikir begitu" Tanya ku melirik nya.

"ayolah , Ara aku sering memergoki dirinya menatap ke arah mu begitu pula sebaliknya. Jadi, apa kau sudah menyerah terhadap Ao'nung?" tanya nya memainkan jariku . Aku menunduk berusaha menyinkronkan hati dan pikiran ku yang berbeda pendapat . Aku memang menyerah terhadap Ao'nung, namun aku masih memiliki perasaan yang ku rasakan juga ke Neteyam .

"Entah lah , Reya . Aku bingung dengan perasaanku " Ujarku , reya menatap ku prihatin.

"Siapa pun yang kau pilih , itulah yang terbaik Ara" Tsireya menggenggam tangan ku balik. Selama ini Tsireya lah yang mendukung perasaan cinta ku kepada Ao'nung. Dia tempat ku bercerita , dia tempat ku menangis saat aku di abaikan . Dia sangat spesial.

"Reya...Bagaimana dengan diri mu dan Lo'ak ? kulihat kalian semakin lengket saja" Tanya ku menatap nya menggoda , dia tersipu. astaga imutnya gadis yang baru jatuh cinta seperti ku dulu.

"Reya , Aku akan selalu mendukung kalian" ujar ku tulus , beberapa saat kemudian aku teringat bahwa harus nya saat ini aku pergi ke pohon jiwa bersama dengan bibi Ronal .

Saat  hendak pergi ke pohon jiwa , aku bertemu dengan Ao'nung yang mengendarai ilunya dengan alat berburu di tangannya , bersama... Lo'ak?

Kami saling menatap,Aku melihat ke arah pipinya yang terluka sungguh aku ingin sekali mengobatinya dan mengelus lukanya . Namun aku tidak bisa. aku membuat gerakan salam namun dia diam , Aku menatapnya acuh . Lalu memanggil ilu ku dan pergi.

Kami kembali dari pohon jiwa tepat setelah gerhana, sesaat kemudian aku menyadari bahwa telah meninggalkan keranjangku di marui Tsireya .

Aku bingung , aku ingin sekali menghindari Ao'nung, namun kupikir dia belum kembali berburu untuk saat ini . jadi aku mengumpulkan keberanian untuk masuk.

Namun sepertinya eywa tidak berpihak padak saat ini . Kulihat dia tengah mengontak Atik ala berburu nya . Saat Melihat sosok memasuki marui nya membuatnya menoleh . Memberikan ku tatapan bertanya.

"Aku , ingin mengambil keranjang ku ." Ujarku meng kode dengan dagu ku. Dia melirik ke arah yang ku tunjuk , mengambil nya dan menyerahkannya padaku dengan kasar . Dengan kesal aku keluar dari marui nya .

Saat keluar aku bertemu dengan Neteyam yang hampir menabrakku. "Ara!! Maafkan aku , kau terluka?" Tanya nya. Aku menggeleng kecil.

"Ada apa? kau terlihat buru-buru" tanyaku Dia terlihat sangat gusar.

"Lo'ak belum kembali sejak ayah menyuruhnya meminta maaf dan aku khawatir . Apa Kau melihatnya Ara?" Aku terdiam sejenak dan mengingat-ingat.

"Tadi aku sempat melihat Lo'ak bersama dengan Ao'nung. Mereka terlihat seperti akan berburu bersama, terlihat dari Ao'nung yang membawa alat berburu" jelas ku , Neteyam terlihat marah dia mencekal tanganku dan memasuki Marui milik Ao'nung .

"DIMANA LO'AK?" Teriaknya

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

0:00 ─〇───── 0:00

⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

I See u || Avatar the way of water x oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang