•04•

983 144 2
                                    

➳༻❀✿❀༺➳

"Tentu , tunggulah sebentar aku akan menaruh daun ini ke Marui ku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu , tunggulah sebentar aku akan menaruh daun ini ke Marui ku"

"Ao'nung , A'tara !! kenapa  lama sekali ?" Teriak Tsireya di samping Rotxo . Tunggu , kata Ao'nung Rotxo akan terlambat . Kami menghampiri mereka yang sudah bersama dengan anak anak keluarga Sully.

"Rotxo, kukira kau akan terlambat" Tanya ku menatap Rotxo lalu melirik Ao'nung di samping ku . Rotxo terlihat gelagapan, lalu tersenyum canggung .

"Maaf , saat aku berkata kalau Ao'nung meminta bantuan ku untuk mengajari para pendatang ibu langsung membebaskan ku ." Ucap Rotxo mengelus tengkuk nya . Ao'nung melirik ku sekilas .

"sepertinya kalian bertiga sudah cukup untuk mengajari mereka" Ujarku menatap Ao'nung, Dia yang merasa di tatap menatap kembali A'tara. 

"Kami masih membutuhkan mu . Ayah juga menyuruh mu waktu itu , ingat ?" Ujar Ao'nung , Aku mengalihkan pandangan ke arah Keluarga Sully yang menatap kami . Mulai dari Kiri , Tuk , Lo'ak lalu yang terakhir Neteyam yang menatap ku dengan tersenyum tipis .

"Hah... baiklah" Ujar ku tersenyum, Tsireya yang dari tadi diam kini ikut tersenyum senang . Ao'nung segara memanggil para ilu.

Beberapa menit kemudian

"Kau terlalu kaku." Sungguh butuh Perjuangan untuk menahan tawa saat aku menyaksikan Neteyam mencoba menunggangi ilu dan gagal mengendarai ilu dengan benar tiga kali . Dan tiga kali itu juga dia terlepas dari ilunya .

"Aku bisa melakukan ini." Neteyam menggerutu, akhirnya mencapai tempat  dimana aku menginjak air dengan ilu yang berlari kembali kepadaku setelah upaya terakhirnya yang gagal .

"Ahahahahahah, Cukup kata-kata yang keluar dari seseorang yang telah gagal, menyedihkan , lagi dan lagi." Aku mengusap leher ilu miliknya , menenangkan jantungnya yang berdegup kencang, Neteyam mengerutkan kening nya , ekspresi wajahnya sangat serius saat aku melontarkan lelucon itu .

"Seorang pemburu tidak membunuh dengan panah pertamanya, dia harus berlatih sampai dia menjadi master," Ucap Neteyam membuat ikatan sekali lagi dengan ilunya sebelum menarik napas dalam-dalam dan menyelam lagi .

Mau tak mau aku tersenyum mendengar kata-katanya, aku mengagumi tekadnya. Dia sosok yang pantang menyerah .

"Dia pasti akan gagal lagi" ejek Ao'nung Dan Rotxo tertawa mendengarnya. membuat A'tara menatap mereka berdua , lebih tepatnya ke arah Ao'nung membuat nya berhenti tertawa .

Sesaat  setelah itu dia menghilang di bawah air. Hatiku terasa seperti tersengat setiap kali dia mengabaikanku, tetapi akhir-akhir ini sakitnya semakin berkurang. Aku mulai Sedikit terbiasa , Impian masa kecilku bersama Ao'nung mulai berkurang. 

"Aku gagal lagi" Aku menoleh mendapati Neteyam menampilkan wajah sedih di belakang ku dengan nafas terengah-engah .

"Bahkan Tuk dan Lo'ak saja sudah mahir" Dia tersenyum masam , Aku tersenyum dan menghampirinya , "Ayo coba lagi" Dia duduk di atas ilunya .

"Baiklah . Tenang, coba dan bergerak dengan air," aku meletakkan tanganku di dadanya, jari-jari bertumpu pada anyaman benang yang dia kenakan di lehernya , "Bernapaslah. Bayangkan air di dalam dirimu, sama seperti di sekitarmu."

Dia menarik napas dalam-dalam, matanya menatap ke arahku dan diam di sana saat dia menghembuskan napas. Tanganku masih di dadanya dan mata kami masih saling bertaut , dan untuk sesaat aku merasa terjatuh di tatapan anak tertua keluarga Sully ini . Matanya yang indah membuat ku ingin terus menatap matanya .

Tiba tiba ilunya memekik , dan berenang dengan cepat membuat Neteyam yang tidak siap terjatuh. Dengan panik aku membantu Neteyam.

Seseorang muncul dari air di belakangku, tertawa membuat ku dan Neteyam mengalihkan pandangan . Suara itu adalah Ao'nung. Dia menggelengkan kepalanya, butir-butir air beterbangan dari rambut dan  wajahnya. 

Ao'nung menatapku, masih menertawakan jatuhnya Neteyam. Saat itu aku yakin bahwa dia sengaja menarik ekor ilunya atau melakukan sesuatu dengan ilunya dan membuatnya terkejut .

"hahaha , Tara bukan kah itu lucu ?" Aku menatapnya datar begitu pula dengan Neteyam . Tapi begitu dia melihat ekspresiku, senyumnya menghilang. Sulit untuk membuat seseorang merasa diterima ketika putra kepala suku terus-menerus berusaha keras mencoba membuat mereka terlihat bodoh.

Aku memanggil ilu milik Neteyam yang pergi entah kemana . Saat sang ilu sudah kembali Aku menepuk lehernya untuk menenangkannya.

"Aku tidak mengerti Ao'nung , ayah mu memberikan mu tanggung jawab atas anak anak keluarga Sully . sebagai Calon pemimpin bagaimana bisa kau bersikap seperti itu "

Ao'nung terkejut dengan perkataan ku  mungkin karena aku selalu membenari tingkahnya sedari kecil . Ikut tertawa dengan apa yang dia tertawakan meskipun itu sedikit kasar , aku juga selalu melakukan apapun yang dia katakan, Karna aku mencintainya.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

  0:00 ─〇───── 0:00

   ⇄   ◃◃   ⅠⅠ   ▹▹   ↻

I See u || Avatar the way of water x oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang