•20•

636 100 6
                                    

➳༻❀✿❀༺➳

"Kau pikir aku tidak sadar ? Kau menghabiskan waktumu belajar bersama sang tsahik seharian dan seberapa jarangnya kau berbicara dengan ku. Juga pembicaraan mu dengan saudari spiritual mu itu , aku menyadarinya Ara..."

"Ma teyam. Ao'nung , bisakah kau meninggalkan kami ?" Tanya ku , Ao'nung menatap ku lalu mengangguk . Sebelum pergi dia menghadiahi Neteyam tatapan tajam nya.

Setelah Ao'nung benar benar pergi . Neteyam menghampiri ku dan menggenggam kedua tangan ku tetapi aku menolak , Dia menatap ku dengan  sedih .

"Ma teyam , maaf kan aku . Tapi kita tidak akan bisa bersama . kemarin malam ayahku untuk pertama kalinya menatapku dengan tatapan bangganya dengan senyuman kepuasannya. Aku tidak akan menghancurkannya , Aku mencintaimu tapi bagaimana mungkin aku mengecewakan orang tuaku? jika aku mengecewakan mereka aku akan mengecewakan semua orang dan aku tak ingin itu terjadi ."

Neteyam menggelengkan kepalanya, dia menatapku sayu tak terasa air mataku mulai menumpuk dan siap jatuh kapanpun saat aku berkedip , dia berusaha menenangkanku menggenggam tanganku dengan hangat yang kali ini ku terima.

"pasti ada cara" Ucapnya dengan penuh keyakinan Bagaimana bisa dia penuh dengan keyakinan seperti itu saat di hadapannya sudah tidak ada harapan lagi.

"Bagaimana caranya?! 3 minggu lagi aku akan menikah dengan Ao'nung. Dan dimasa depan kami akan memimpin desa bersama, apa yang bisa kau lakukan?" ucapku dengan sedikit terisak.

maafkan aku Neteyam, aku terpaksa melakukan hal ini, aku tak ingin harapan keluargaku yang mulai terwujud hancur dalam sekejap mata .

"Masih belum , pernikahan mu masih 3 Minggu lagi . Aku masih memiliki kesempatan, biar kan aku dan Ao'nung bersaing secara adil. Aku akan membuktikan kepada ayahmu bahwa aku bisa , Bahwa aku mampu. Dan untuk kedepannya bersikaplah seperti biasa denganku. Dan jangan menghindariku." Ucapnya , dia menggenggam kedua tangan ku dengan erat . Aku mendongak melihat ke arah matanya , Mata yang mencoba meyakinkan ku bahwa ada harapan untuk kami bersama. Hujan mulai turun , membasahi kami berdua .

•••

Keesokannya saat langit menggelap Ronal mendapat Kabar bahwa saudari nya dan saudari spiritual ku mati karna di buru . Itu adalah pukulan besar bagiku , Baru saja kemarin aku bercerita tentang nya namun kini dia pergi ke dekat eywa meninggalkan ku sendiri.

Hujan masih tetap turun Kedua orang tua Sully , aku ,Tsireya ,Tonowari, Ronal dan Ao'nung mengendarai ilu ke tempat dimana saudari spiritual ku dan saudari spiritual nya mengapung tak bernyawa.

"AR'OI!!" teriak ku , aku melepaskan ikatan ku dan berenang lebih dekat ke tubuh tulkun yang menjadi saudari spiritual ku.

"Ar'oi ... Ar'oi kenapa kau meninggalkan ku... Tidak!!! Para manusia langit itu Tak akan kubiarkan mereka . Ar'oi..." Aku menangis sejadi-jadinya, Ao'nung di samping ku mengelus pundak ku lalu memeluk ku .

kulihat Ronal juga tampak sedih sekali , bagaimana tidak saudari dan anak dari saudarinya mati di bunuh oleh para pemburu.

"Namanya Ro'a" Ucap Tonowari yang melihat Jake dan istrinya yang kebingungan melihat Ronal menjerit .

"Dia adalah saudari spiritual ku. Dia ini pengubah lagu, Paling dihormati. Kami menyanyi bersama .Dia menunggu banyak siklus pembiakan untuk mendapatkan anak ini . Suku ini turut senang terhadapnya"

"apa ini Tonowari ? APA INI ?!" Tonowari menghela nafas , Jake dan istrinya menunggangi ilu ke arah saudari spiritual Ronal dan mengambil semacam alat yang tidak ku ketahui apa itu .Ternyata alat itu juga terpasang di tubuh saudariku .

Sesampainya di desa , Ronal mengumpulkan para warga . Disana Ao'nung masih memeluk ku , mencoba menenangkan ku yang masih menangis . Para warga yang berkumpul terlihat marah , mereka membawa tombak .

"Saudari spiritual ku dan bayinya telah dibunuh oleh manusia langit ! Begitu juga dengan Saudari spiritual calon menantuku , A'tara" Ucapnya penuh kemarahan, di sudut mataku aku melihat Neteyam yang menatapku sayu .

"Perang ini sudah mendatangi kita, kita sudah tau pemburuan kaum tulkun kita ini , namun itu di atas cakrawala jauh dari sini . Jauh di sana . Namun sekarang perburuan itu disini." Tonowari murka begitu pula dengan warga yang lain . Mereka menjulurkan lidah  untuk menunjukkan kemarahannya .

"Tidak kau tidak tau , Kau harus mengerti bagaimana pikiran manusia langit . Mereka tak peduli soal keseimbangan agung." Ucap Jake Sully .

"Kita tak membenarkan perbuatan manusia langit!" Teriak salah satu warga , Aku mengangguk pelan menyetujui ucapannya.

"Dengar , Dengarkan aku . Manusia langit tak akan berhenti , ini baru permulaan. Kita harus menyuruh para tulkun pergi dari sini , kau harus menyuruh mereka pergi menjauh " Ucap Jake Sully .

"Pergi ? Kau hidup bersama kami , Dan kau tidak belajar apa apa" Ucap Ronal tidak terima , Para warga yang tersulut emosinya menyoraki Jake .

"Kami  akan melawan untuk melindungi saudara saudari kami !!" Teriaknya , para warga kembali bersorak.

"Tidak, tidak ,tidak . Kalau kalian serang mereka , kalau kalian melawan . maka mereka akan menghancurkan kalian, mereka akan menghancurkan semua yang kalian cintai"

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

  0:00 ─〇───── 0:00

   ⇄   ◃◃   ⅠⅠ   ▹▹   ↻

I See u || Avatar the way of water x oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang