Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo kita menyelam" Ucap Ronal , kami Segera menyelam .
Di dasar sana Tsireya membantu Tuk memasang Gill Mantle pada dirinya. Begitu pula aku yang membantu Kiri memasang . Bibi Ronal menepuk bahu ku, dan menyuruh ku ikut dengannya , dengan bahasa isyarat.
Aku mengikuti Ronal yang tengah mengambil sesuatu . Di sampingnya tuk berenang dengan senang .
'apakah sudah selesai bibi?' tanya ku dengan bahasa isyarat, melihat Ronal yang berhenti . Ku lihat apa yang di lihat Ronal . Tampak kiri tengah bermain main dengan ikan , ikan ikan tersebut nampak mengikuti gerakan tangan kiri .
Aku terkagum kagum melihatnya , Itu indah sekali. Saat kami kembali ke permukaan , aku bersampingan dengan tuk dan kiri .
"Hai kiri , bagaimana kau melakukan tadi ?" Tanya ku Kiri menatap ku .
"Aku A'tara" Aku memperkenalkan diri karna kupikir kiri tidak tahu diriku karna itu dia mengabaikan ku . Namun kiri malah tertawa.
"Aku tau , kenapa kau memperkenalkan ulang dirimu . Asal kau tau Aku sudah mengetahuinya dari lama" Aku mengerutkan kening dengan kebingungan.
"Bagaimana bisa ?"
"Tentu kau kan yang memberi kami lauk tadi , dan juga Neteyam sangat sering berbicara mengenai dirimu ." Tuk berceletuk , aku mengulum senyum ku . Jadi Neteyam sering menceritakan diriku .
"Apa saja yang dia ceritakan di keluarga kalian ?" Tanya ku melirik malu ke kiri , Kiri menoleh dan berhenti .
"Dia berkata hanya padaku , Dia sering memuji matamu , rambut mu , senyum mu . Sampai aku pusing" Ujar kiri . Aku tertawa kecil membayangkan neteyam bercerita.
"Kiri ! cepat !" Tuk memanggil ,
"ya!" Sahut kiri , Aku dan kiri mulai berjalan lagi. "ehm kiri , kau mau menjadi teman ku ?" Tanya ku Kiri menatap k sekali lagi .
"Kenapa tidak" Aku tersenyum lega dan menggandeng tangannya.
Keesokan paginya aku pergi ke Marui keluarga Sully.
"Halo , nyonya Sully . Maaf mengganggu pagi pagi tapi saya ingin mengajak kiri untuk mencari kerang" Ucapku , nyonya Sully tersenyum dan mengangguk .
"Hey..."suara yang familiar memasuki telinga ku , Aku mendapati Neteyam menyapa ku dengan senyuman manisnya.
"Mau kemana ?" Lanjutnya, Aku tersenyum tipis .
"Hai , aku ingin mengajak kiri mencari kerang" Neteyam membuka mulutnya untuk melanjutkan obrolan namun kiri sudah menyela .
"Tutup mulutmu Neteyam , kami akan terlambat . Ayo Ara" Kiri menggandeng ku berjalan menjauh .
Aku menoleh ke belakang dan melambaikan tangan ke arah Neteyam dengan tersenyum manis .
Sesampainya kami Disana , kiri berkata kalau ingin berdiam disini saja. Dan tentu aku menyetujuinya, aku pergi mencari kerang beberapa saat kemudian aku melihat Lo'ak, Ao'nung dan teman temannya sedang bertengkar .Aku berlari ke arah mereka .
"Ao'nung!!" Teriakan ku membuat Ao'nung yang tengah mengejek Lo'ak menatap ku kesal .
"ROTXO! Hentikan" Ucap ku melepas tangan Rotxo dari ekor Lo'ak. Namun mereka tidak menghiraukan perkataan ku . Mereka masih saja mengejek Lo'ak.
"Hei! Dengarkan aku . Jangan ganggu mereka . Heiii!!" Ao'nung dan geng nya terus menerus mengejek ekor Lo'ak , mereka saling mendorong satu sama lain , sampai salah satu dari mereka menatap ku heran.
"Aku selalu bertanya tanya kenapa kau membela nya , Ara . Mereka tidak normal" ucap salah satu teman Ao'nung. Aku menatapnya tajam dan mendorongnya.
"Mereka normal ! Dan berhenti mengganggu!! Hey!!"
"Oh lihat nya ekornya , ekor imut!" Seseorang mendorong Ao'nung. Melihat sosok yang mendorong nya Ao'nung menatap Neteyam dengan sama marahnya seperti Neteyam menatap nya . Namun , tatapan itu berubah menjadi tatapan meremehkan.
"Kau dengar yang dia katakan . Jangan ganggu mereka ." Ucap Neteyam sambil menunjuk ke dada Ao'nung dengan kesal .
"Ah, sang kakak datang-" teman Ao'nung melangkah maju namun di tahan oleh Ao'nung.
Aku maju menghampiri Neteyam lalu menatap Ao'nung dan temannya .
"Ku rasa ini sudah cukup . Hentikan tindakan kekanakan mu , Ao'nung . Dan kau juga! Kalian!" ucapku menatap marah ke arah mereka.
Teman Ao'nung hendak maju ke arah ku namun Ao'nung menghentikan nya . Dan Neteyam memposisikan tangan kirinya ke depan ku , berusaha melindungi ku . Sikap itu juga tak luput dari pandangan Ao'nung yang sedari tadi menatap ku dengan tatapan yang tak pernah kulihat .
"Menyingkir Lah . Sekarang. " Ucap Neteyam dengan penuh penekanan di setiap katanya . Ao'nung mengalihkan tatapannya ke arah Neteyam lalu mengangkat kedua tangannya .
