Heeseung sedang dijalan menuju pulang. Karena sedang hujan lebat ia jadi tidak bisa membawa mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, ia hanya membawa mobilnya dengan kecepatan normal.
Karena di jalan banyak genangan air, membuat mobilnya membuat cipratan air dan mengenai seseorang. Heeseung langsung menghentikan mobilnya saat mendengar teriakan seseorang. "Anying pake kena orang segala lagi." ia pun mengambil payung yang ada dibangku belakang. Lalu ia keluar dari mobil sabil membuka payungnya yang berwarna abu-abu.
"Eh.....sorry sorry gue gak sengaja." ucap Heeseung pada orang yang terkena cipratan air.
"Gak sengaja gak sengaja makanya lain kali kalo bawa mobil tuh jangan ngebut ngebut!." ucap orang itu.
"Gue tadi bawa mobilnya gak ngebut! Cuma jalannya aja yang banyak genangan air makanya jadi kena lo, lagian salah lo juga jalan di tengah." ucap Heeseung tak mau kalah.
"Lah jelas-jelas tadi lo ngebut lo kira gue ga liat apa.....dan tadi gue udah jalan dipinggir!." ucap gadis itu. Entah kenapa mereka berdua tiba-tiba jadi saling emosi.
"Lih jilis-jilis tidi li ngibit li kiri gii gi liat ipi....din tidi gii idih jilin dipinggir."
"Lah malah ngejek, tanggung jawab lo! Baju gue basah jadinya."
"Bodoamat." Heeseung membalikkan badannya untuk berjalan masuk ke mobil, tapi saat ia baru berjalan beberapa langkah gadis itu dengan sengaja menginjak genangan air. Membuat air itu mengenai pakaiannya.
"Sekarang kita impas." setelah mengatakan itu gadis itu pergi meninggalkan Heeseung yang sudah mulai kesal.
"HEH CEWEK ANEH BAJU GUE BASAH JADINYA." teriak Heeseung, untung saja jalanan sedang sunyi jika tidak ia pasti dipikir sebagai cowok aneh.
"BODOAMAT YANG PENTING SEKARANG KITA IMPAS." teriak gadis itu tanpa membalikkan badannya.
'Gue sumpahin jodoh lo cowok kayak gue!.' batin Heeseung, menyumpah untuk gadis tadi.
𝒟𝑒𝓈𝓉𝒾𝓃𝓎
Sunoo sudah sampai ke tempat tujuannya. Ia langsung mengambil payung yang ada dibangku belakang lalu ia keluar sambil membuka payung kesayangan yang berwarna putih. Dari kejauhan ia melihat seorang gadis yang sedang menikmati hujan.
Sunoo berlari menghampiri gadis itu, saat sudah berada didekat gadis itu ia langsung mengarahkan payungnya pada gadis yang selalu ia panggil Jely.
Gadis itu mendongakkan kepalanya menatap laki-laki yg lebih tinggi darinya. "Unoo." panggilnya sambil tersenyum.
"Udah tau lo gak bisa kena hujan, malah hujan-hujanan, tar sakit gue juga yang repot." ucap Sunoo membuat gadis itu cemberut.
"Cih, bukannya lo sendiri biasanya yang pengen ngobatin gue." ucap gadis itu. Sunoo hanya terkekeh menanggapi ucapan sahabatnya. Memang benar sih.
"Yaudah neduh dulu ya?."
"Gak mau, gue masih mau disini."
"Jely ntar lo sakit."
"Biarin."
"Lee Jaehee." ucap Sunoo memanggil nama sahabatnya sambil melotot.
"Kim Sunoo." gadis bernama Jaehee juga ikut melotot pada Sunoo.
Kemudian keduanya sama-sama tertawa. Ya begitulah mereka jika sudah menyebutkan nama asli mereka sambil melotot maka setelah itu mereka akan tertawa.
Sunoo menarik gadis itu kedalam pelukannya. "Lo kenapa lagi?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny -REVISI-
Teen Fictionft. Enhypen & Weeekly. "It's about their destiny." Tentang mereka, tentang kisah cinta mereka dan tentang rumah yang tidak pantas di sebut rumah.