Twenty one

66 12 1
                                    

"Ji pulang sekarang yok." Ucap Jungwon masih mengikuti Jihan dan Soeun.

"Okey, eon gue pulang duluan ya." Ucap Jihan pada Soeun.

"Iya hati² Jihan Jungwon." Ucap Soeun sambil melambaikan tangannya.

Jihan juga melambaikan tangannya. "Duluan kak Sunghoon." Ucapnya.

"Yoi hati hati lo berdua." Sahut Sunghoon.

Jihan dan Jungwon mengangguk lalu mereka pun pergi meninggalkan Soeun dan Sunghoon.

"hoon, pulang yok ini udah malem banget." Ucap Soeun yg kini sedang berjalan berdua dengan Sunghoon.

"Yaudah yok." Sahut Sunghoon sambil mengayunkan tautan tangannya dengan tangan Soeun.

"Mas mbak tunggu...." Tiba-tiba seorang pria setengah paruh baya menghampiri Sunghoon dan Soeun sambil membawa 2 buah boneka lucu. "Ini hadiah buat kalian."

Dengan polosnya Sunghoon menyahut. "Emm hadiah apa ya pak? Perasaan kami berdua gak ikut lomba."

Soeun terkekeh mendengar celetukan polos Sunghoon.

Pria itu terkekeh pelan. "Bukan lomba tapi hadiah karna tadi kalian menang main menembak." Pria itu menyodorkan 2 boneka pada Sunghoon dan Soeun.

"Ouhh, makasih ya pak hadiahnya." Soeun pun menyambut boneka² itu.

Pria itu mengangguk lalu pamit pergi meninggalkan dua sahabat itu.

"hoon lo mau yg mana?." Tanya Soeun menunjukkan boneka gajah dan kelinci yg diberikan pria tadi.

"Gak deh buat lo aja." Sahut Sunghoon.

"Ayolah hoon pilih ini kan hadiah buat kita."

"Engga eun, lo aja yg simpen."

"Ish! Gini aja lo simpen boneka yg gajah gue simpen yg kelinci." Soeun memberikan boneka gajah pada Sunghoon.

Sunghoon menatap bingung boneka itu. "Kenapa harus gue?."

"Ya karna kan badan lo besar terus tinggi sama kayak gajah badannya juga besar dan tinggi tapi masih tinggian jerapah sih."

"Hahaha kenapa malah bandingin tinggi gajah sama jerapah, yaudah gue ambil." Sunghoon pun mengambil boneka gajah dari tangan Soeun.

Setelah itu mereka pun kembali berjalan keluar dari pasar malam.









"Thanks ya hoon." Ucap Soeun setelah melepas seatbelt nya.

"Iya."

Saat Soeun ingin membuka pintu mobil Sunghoon menahan tangan sahabatnya itu. Soeun pun menatap Sunghoon bingung. "Gue mau nanya."

"Nanya apa?."

"Kenapa lo ngehindarin gue beberapa hari ini?." Tanya Sunghoon menatap wajah Soeun lekat.

"Soal itu gue ga ngehindarin lo cuma beberapa hari ini gue emang ada kesibukan aja, gue tau kok setiap kelas lo selesai lo selalu nyariin gue, Keena cerita ke gue." Soeun menjelaskan semuanya pada Sunghoon.

"Terus pesan gue kenapa ga lo bales?."

"Gue selalu lupa bales pesan lo soalnya banyak banget pesan masuk, sorry ya hoon."

"It's okay, besok berangkat bareng mau ga?."

"Boleh tuh."

"Yaudah masuk sana." Soeun mengangguk lalu keluar dari mobil milik Sunghoon, saat Soeun sudah keluar Sunghoon membuka kaca mobilnya.

Destiny  -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang