Twenty five

65 12 1
                                    

"Kak lo ngapain ngajak gue kesini?." Tanya Sunoo.

"Udah di bilang jangan banyak tanya masih aja nanya lo." Sahut Monday. Sedari tadi Sunoo terus bertanya sepertinya Monday sudah capek selalu mendapatkan pertanyaan.

"Kamu ga tau aja kalo Sunoo lebih rempong kalo di rumah." Ucap Jay.

"Bener tuh." Timpal Jaehee.

Sunoo memutar bola matanya malas.

Akhirnya orang yg sedari tadi mereka tunggu² telah datang. "Maaf ya kita telat soalnya tadi macet."

Monday yg awalnya tersenyum lebar kini merubah ekspresi nya menjadi datar saat melihat Mama nya juga ikut datang.

"Gapapa kok om tante, silakan duduk." Ucap Jay mempersilahkan Namjoon dan Sejeong duduk di kursi yg sudah disediakan.

"Loh ada Jaehee juga ternyata." Ucap Namjoon.

"Selamat malam om tante." Ucap Jaehee sambil tersenyum.

"day, kamu bilang mau ngajak Papa ketemu sama seseorang, jadi orang yg kamu maksud Jaehee?." Tanya Namjoon.

Monday menggeleng. "Bukan."

"Lalu?."

"Orang yg Monday maksud adalah dia." Monday menunjuk ke Sunoo. Namjoon dan Sejeong mengikuti arah yg ditunjuk Monday.

"Selamat malam om tante." Ucap Sunoo tentu saja sambil tersenyum hangat.

"Selamat malam juga." Ucap Namjoon dan Sejeong bersamaan.

"Perkenalkan om tante, nama saya Sunoo."

"S-Sunoo."

"Nama yg bagus nama kamu mirip dengan nama anak tante wajah kamu juga mirip seperti dia, hehe." Ucap Sejeong.

"Benar, kamu sangat mirip dengan dia." Timpal Namjoon.

Sunoo hanya tersenyum canggung.

"Kalian tidak ingat siapa Sunoo?." Tanya Monday.

Namjoon dan Sejeong kompak menggeleng. Mereka berpikir Sunoo yg ada di hadapan mereka bukan lah Sunoo yg sedang mereka cari-cari.

"Dia Sunoo, Sunoo yg selama ini kita cari."

Sunoo tidak pernah menyangka jika pria dan wanita di depannya saat ini adalah kedua orang tuanya. Akhirnya usaha Sunoo selama ini tidak sia-sia sekarang tepat didepannya adalah orang tua nya.

"Jadi kalian....." Lirih Sunoo.

Namjoon dan Sejeong pun menghampiri Sunoo. Sunoo bangkit dari duduknya lalu ia berhamburan memeluk Namjoon dan Sejeong.

Monday tersenyum melihat itu semua, sekarang keluarga nya sudah lengkap. Tapi dibenak gadis itu masih ada pertanyaan yg belum terjawab.

Jay melirik Monday yg duduk di sebelahnya. Ia menggenggam tangan kanan Monday.

Monday beralih melirik Jay. Dari tatapan gadis itu Jay bisa mengartikan seolah-olah Monday sedang bertanya "Kenapa?.".

Jay hanya menggeleng. "Gapapa kok." Gumamnya pelan.

Monday membalas ucapan sang pacar dengan senyuman manisnya.

"Gue ikut bahagia noo ngeliat lo udah ketemu dengan keluarga lo." Jaehee tersenyum memperhatikan pelukan keluarga sahabatnya itu.

Pelukan keluarga itu tak berlangsung lama, kini mereka sedang menyantap makanan yg sudah disediakan.

"day, Zoa dimana? bukannya dia tadi berangkat bareng kamu." Ucap Namjoon karna tak kunjung melihat keponakannya itu.

Destiny  -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang