Eleven

72 11 0
                                    

"Saya akhiri kelas hari ini sampai bertemu besok..." Sang dosen yg mengajar pun keluar dari kelas karena waktu mengajarnya sudah berakhir.

Zoa dan 2 temannya pun langsung keluar kelas. Sepanjang jalan di koridor sudah sepi sepertinya memang kelas mereka yg pulang paling akhir. "Kok sepi ya." Ucap Garam.

"Ya karna semuanya udah pada pulang, kelas kita aja yg pulang terakhir." Sahut Zoa.

"Gara-gara tuh dosen masuk telat makannya kita pulang telat, ngeselin banget seharusnya jam segini kita udah harus ada di cafe—." Belum selesai Jiwoo berbicara Zoa dan Garam sudah memotongnya. "LAH IYA CAFE, MATI KITA BISA DICERAMAHIN KAK SOOBIN KALO SAMPE TELAT." Seru Zoa dan Garam.

Lalu 3 gadis itu pun berlari melewati koridor dan Jiwoo ditarik oleh Zoa karna tadi sempat ngoceh.

Ni-ki baru saja keluar dari perpustakaan. Ia melihat sekeliling kampusnya, sudah sepi sepertinya seluruh kelas sudah dibubarkan, pikirnya.

Berjalan santai menuju parkiran sambil memainkan benda pipih kesayangannya. "MINGGIRRR." Ni-ki langsung menyingkirkan saat mendengar suara teriakan yg menyuruhnya ke pinggir.

Saat ia sudah menyingkir ada 3 orang gadis yg berlari melewatinya. Ni-ki memanggil salah satu dari 3 gadis itu. "Zoa."

"Maaf Nik, aku gabisa ngomong sekarang lagi buru buru." Sahut Zoa sambil terus lari.

Ni-ki mengerutkan dahinya, 'buru buru kemana?.'

Zoa, Garam, dan Jiwoo sudah sampai di cafetaria tempat mereka bekerja. Saat mereka masuk ke cafe itu terlihat cafe sedang sepi tidak banyak pengunjung, mereka pun langsung berjalan menuju meja bar.

Ada 2 orang laki-laki dan seorang gadis yg sedang sibuk membuatkan pesanan. "Lia." Panggil seorang lelaki yg merupakan pemilik cafe, Soobin.

"Iya kenapa bin?." Tanya Lia.

"Tolong anterin ini ke meja nomor 5."

"Oke." Lia pun beranjak membawa nampan yg berisi pesanan meja nomor 5.

"Oo Zoa, Garam, Jiwoo, kalian udah dateng." Ucap Lia melihat Zoa dkk yg berdiri tidak jauh dari bar.

"Kak, kak Soobin—." Belum selesai Zoa bertanya Lia sudah lebih dulu memotong karna ia tau pasti gadis yg sudah ia anggap seperti adiknya itu akan bertanya apakah kekasihnya akan memarahi mereka. "Mending kalian samperin aja kak Soobin nya dulu." Sahut Lia dengan senyuman manisnya. Lalu ia kembali melangkah mengantarkan pesanan meja nomor 5.

Dengan ragu Zoa dkk kembali melangkah mendekati bar. Mereka saling menatap satu sama lain sebelum berbicara. "Kak Soobin..."

Soobin pun membalikkan badannya menghadap Zoa, Garam, dan Jiwoo. "Iya kenapa?."

"Maaf kak kita telat." Ucap 3 gadis itu bersama.

"Kak Soobin yg ganteng tolong jangan pecat kami, kami telat karna dosennya masuk telat jadi kami pulang telat." Ucap Jiwoo.

"Iya kak, kakak kalo mau marah marahin dosennya aja." Timpal Garam.

"Kak Soobin kalo mau nge hukum kami, hukum aja gapapa kok kak." Timpal Zoa diangguki 2 temannya.

Soobin terkekeh mendengar semua ucapan anak buahnya itu. "It's okay gapapa kalian telat, karna kalian juga masih kuliah jadi gapapa, asalkan kalo kalian telat sebutin alasannya, dan gue ga akan hukum kalian." Ucapnya.

"Beneran ga dihukum?." Seru Zoa dkk.

Soobin mengangguk. "Ganti seragam sana, terus bantuin gue sama Harua, keknya pelanggannya mulai rame deh."

Destiny  -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang