"Ada yg mau gue omongin sama lo."
"Tentang apa? Penting banget ya sampe lo harus ngajak gue kesini?."
"Iya ini penting banget, tentang perasaan gue ke lo."
"Hah? Maksudnya?."
"Gue tau lo gak bakal semudah itu buat suka sama seseorang apalagi setelah kejadian itu yg bikin lo susah buat mencintai seseorang—."
"—tapi gue udah gak bisa nahannya lagi, gue sayang sama lo Jaehee. Sekarang gue lega karna udah jujur soal perasaan gue ke lo, apapun jawaban lo gue terima."
"Unoo kasih gue waktu gue gak bisa jawab sekarang."
"Oke gue bakal nunggu lo apapun jawaban lo nanti."
"Jadi gitu ceritanya, sekarang gue bingung harus ngasih jawaban apa." Ucap Jaehee selesai menceritakan hal tak terduga malam kemarin, pada teman-temannya.
"Kenapa lo harus bingung? Bukannya lo juga sayang sama kak Sunoo?." Tanya Sullyoon salah satu teman Jaehee.
"Tapi gue masih bimbing gue masih takut buat naruh perasaan ke seseorang, trauma itu masih ada." Jaehee menundukkan kepalanya menatap sepatu putihnya.
"Jae, lo harus jujur sama diri lo sendiri. Gue tau apa yg lo rasain kejadian 3 tahun yg lalu emang susah buat dilupain apalagi kejadian itu lo liat sendiri dengan mata lo, gue harap lo bisa ngasih jawaban ke kak Sunoo secepatnya." Ucap Jihan lalu kembali meminum jus miliknya.
Jaehee mendongakkan kepalanya menatap Jihan bingung. "Emang kenapa gue harus ngasih jawaban secepatnya?." Tanyanya.
"Gue denger dari Jungwon kalo kak Sunoo mau ke Australia." Jaehee dan Sullyoon membulatkan mata mereka.
"Lo serius Ji?." Tanya Sullyoon dibalas anggukan Jihan.
"Jaehee waktu kamu udah habis, sekarang kamu harus pulang." Ucap Bodyguard Jaehee yg menghampiri dirinya.
"Sekarang banget?." Laki-laki yg lebih tua darinya itu mengangguk. "Huh....gue balik dulu ya Sullyoon, Jihan." Lalu gadis itu bangkit dari duduknya kemudian memasang slingbag nya.
"Hati-hati ya Jae." Jihan melambaikan tangannya pada Jaehee.
"Hati-hati Jae." Sullyoon juga melakukan hal yg sama.
Jaehee hanya tersenyum lalu ia melangkah pergi diikuti sang bodyguard dibelakangnya.
"Padahal kita baru ngumpul sebentar, Jaehee udah disuruh balik aja." Keluh Sullyoon setelah kepergian Jaehee.
"Iya, jarang jarang kita bisa ngumpul bertiga kek tadi, ternyata jadi artis itu susah juga ya apa apa harus dikawal bodyguard." Sullyoon mengangguki ucapan Jihan.
𝒟𝑒𝓈𝓉𝒾𝓃𝓎
Setelah kelas berakhir gadis berponi itu langsung berlari keluar kelas.
Padahal tadi temannya—Keena mengajaknya untuk pulang bersama tapi gadis itu menolaknya dengan alasan ia sudah dijemput kakaknya. Tapi itu memang kenyataan Jihoon sedang menunggu Soeun didepan gerbang kampus Soeun.
"Soeun." Mendengar namanya dipanggil Soeun berhenti lalu membalikkan badannya, dibelakangnya terlihat dua laki-laki yg menghampiri dirinya.
"Sunghoon, Leo?." Gumamnya.
"Lo mau kemana eun?." Tanya Leo laki-laki tinggi yg berdiri disamping Sunghoon.
"Mau langsung pulang lah, kak Jihoon udah nungguin didepan." Sahut Soeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny -REVISI-
Teen Fictionft. Enhypen & Weeekly. "It's about their destiny." Tentang mereka, tentang kisah cinta mereka dan tentang rumah yang tidak pantas di sebut rumah.