Sudah lama Jihan tidak pergi ke perpustakaan jadi hari ini ia memutuskan untuk ke perpustakaan sekalian refresing.
Jihan sedang mengelilingi perpustakaan kota yg besar itu ia sedang mencari buku baru untuk di baca sebenarnya gadis itu sudah membaca 3 buku tapi ia masih ingin membaca lagi.
Bukan hanya sudah lama tidak ke perpustakaan Jihan juga sudah lama tidak bertemu dengan Jungwon, ya belakangan ini mereka sangat jarang bertemu bahkan kontakan pun jarang.
Jihan sendiri tidak tau alasannya apa.
Kembali ke awal, akhirnya Jihan berhenti di salah satu rak buku ia ingin mengambil salah satu buku di rak itu namun sayangnya tempatnya sangat tinggi membuat Jihan harus melompat-lompat untuk mengambil buku itu.
"Dikit lag-yahh." Jihan sedikit kecewa padahal sedikit lagi ia berhasil mengambil buku incarannya namun sudah duluan diambil orang.
Jihan pun membalikkan badannya, betapa terkejutnya ia saat dihadapkan dengan sebuah buku. "Ambil." Suara itu......
Jihan mendongakkan kepalanya menatap ke sumber suara, dugaannya benar suara itu adalah suara laki-laki yg sudah lama tidak ia temui, Jungwon. "Jungwon?."
"Ya kenapa? Ini buku yg mau lo ambil tadi kan? Nih." Jungwon menyodorkan buku itu ke Jihan.
"Eeh m-makasih, won." Ucap Jihan lalu menyambut buku itu.
"Sama-sama."
"Gue p-pergi dulu yaa." Sebelum mendengar jawaban Jungwon, Jihan langsung pergi kembali ke mejanya. 'Kok gue jadi grogi gini sih.'
Melihat Jihan yg berjalan sambil menutupi wajahnya dengan buku membuat Jungwon terkekeh geli. "Lucu."
Jihan sedang fokus membaca bukunya-ralat sebenarnya tidak terlalu fokus ia membaca sambil sambil celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu. "Huh aman."
"Apanya yg aman?."
"Ehh!." Jungwon tiba-tiba saja duduk disamping Jihan membuat gadis berlesung pipi itu kaget untuk ke-2 kalinya.
"Eh sorry gue ngagetin lo ya?." Tanya Jungwon karna melihat wajah kaget gadis disampingnya itu.
"Dikit, btw ngapain lo disini?." Tanya Jihan setelah meng-stabil-kan ekspresinya.
"Mau baca buku lah ngapain lagi." Sahut Jungwon sambil menunjukkan buku yg ia pegang.
Jihan hanya berdeoh lalu kembali membaca bukunya.
Sedangkan Jungwon tidak membaca bukunya melainkan ia terus memperhatikan Jihan dari samping. Jungwon sangat senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan Jihan setelah 3 minggu tidak bertemu bahkan kontakan pun tidak.
"Gue tau gue cantik jangan merhatiin segitunya." Ucap Jihan menyadari kalo Jungwon sedang memperhatikan nya.
"Karna itu, karna lo cantik jadi gue perhatiin sayang kalo mengabaikan pemandangan indah disebelah gue." Celetuk Jungwon tak luput dari memperhatikan Jihan.
"Tapi gak baik buat jantung gue."
"Hah? Gak baik buat jantung lo? Lo lagi sakit ji sakit apa? Kenapa lo gak ngasih tau gue kalo lo lagi sakit." Ucap Jungwon sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Jihan.
Membuat jantung Jihan semakin dagdigdug tak karuan.
Jihan perlahan mendorong lengan Jungwon agar sedikit menjauh. "Udah dibilang gak baik buat jantung malah makin deket." Ucap Jihan.
Jungwon tertawa geli mendengar ucapan Jihan. "Hahaha bukan cuma lo gue juga."
"Hah maksud lo?."
"Jihan ihacoy, mau gak lo jadi pacar gue? Oke mulai sekarang lo jadi milik gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny -REVISI-
Teen Fictionft. Enhypen & Weeekly. "It's about their destiny." Tentang mereka, tentang kisah cinta mereka dan tentang rumah yang tidak pantas di sebut rumah.