"Tapi yg kamu dengar dari dia itu semua gak benar."
"Gak bener gimana jelas jelas aku dengar sendiri."
"Jadi kamu lebih percaya dengan gadis ular itu, daripada aku kekasihmu?." Emosi laki-laki itu mulai memuncak, membuat gadis dihadapannya ketakutan.
"Bu-bukan gi-gitu ma-maksud aku—." Ucapan gadis itu terhenti karena laki-laki dihadapannya tiba-tiba membawa dirinya kepelukan sang kekasih.
"Aku mohon sama kamu tolong percaya sama aku, semua yg diucapkan Yunji itu gak benar."
"Ma-maaf."
"It's okay."
"Cut...."
"Kerja bagus Jay, Monday, dan yg lainnya." Ucap sutradara sambil bertepuk tangan.
"Makasih." Ucap Jay dan Monday kompak.
"Ini...." Salah satu kru memberikan kipas angin kecil pada Jay dan Monday.
Mereka pun mengambil kipas itu untuk mengipasi diri mereka, lalu duduk di kursi yg sudah disediakan.
"day ntar pulang bareng yuk." Ucap Jay membuat Monday tersedak minuman yg sedang ia minum.
"Uhuk uhuk..... Gue pulang dijemput pak Kim." Ucap Monday.
"Bareng gue aja lo kan tadi gue jemput masa pulangnya bareng pak Kim."
"Oke deh."
"Oke, tapi nanti gue mau mampir bentar gapapa kan? Ada yg mau dibeli soalnya."
"Gapapa gue juga ada yg mau dibeli." Jay hanya mengangguki ucapan Monday.
Beberapa menit kemudian Jay dan Monday pun memutuskan untuk pulang karena syuting hari ini sudah selesai. Kini mereka sekarang sedang diperjalanan.
"Emangnya lo mau mampir kemana Jay?." Tanya Monday sambil memainkan hpnya.
"Ke supermarket." Sahut Jay sambil fokus pada jalanan.
Tak lama Jay pun menghentikan mobil nya diparkiran sebuah supermarket besar dikota.
Lalu Jay mengambil topi dan masker yg ada didalam tasnya dan memberikannya pada Monday. "Nih pake." Ucapnya, yg dibalas anggukan Monday. Ia juga memakai topi dan maskernya.
Lalu mereka pun keluar dari mobil, dan berjalan masuk ke supermarket. Alasan mereka memakai topi dan masker karena didalam supermarket itu banyak pengunjungnya.
"day, kata lo mau beli sesuatu." Ucap Jay.
"Iya tapi nunggu lo selesai aja." Ucap Monday.
"Ini gue udah selesai, tinggal nemenin lo aja."
"Oh, yuk ke sana." Monday menunjuk ke bagian kosmetik.
Kemudian Monday pun berjalan lebih dulu lalu Jay mengikuti nya dari belakang.
"Menurut lo bagus yg ini atau yg ini?." Monday menunjukkan 2 liptint pada Jay.
Membuat Jay mengerutkan dahinya. "Hah? Keknya bagus yg ini deh, day." Ucapnya.
"Yg ini?." Monday mengangkat liptint yg ada ditangan kirinya, Jay mengangguk. "Enggak deh Jay, bagusan yg ini yg nomor 4 kalo yg lo pilih nomor 6 itu warnanya agak gelap." Ucapnya.
"Yaudah ambil yg 4 aja."
"Ish, Jay gue serius nanya bagus yg mana?."
"Astaga day, kan tadi lo nanya bagus yg mana jadi gue tunjuk yg sebelah kiri tapi lo bilang bagus yg sebelah kanan yg nomor 4, lagian gue gak ngerti soal liptint² day."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny -REVISI-
Teen Fictionft. Enhypen & Weeekly. "It's about their destiny." Tentang mereka, tentang kisah cinta mereka dan tentang rumah yang tidak pantas di sebut rumah.