keesokan paginya Haruto sudah datang ke mansionnya Jeongwoo.. mulai hari ini dia akan tinggal disitu.. kemarin Haruto tidak begitu memperhatikan keadaan mansion itu, dia hanya fokus untuk diterima bekerja. ketika dia memfokuskan matanya melihat mansion, dia sangat terkejut dan sangat kagum dengan kemegahan mansion tersebut.
"wahhh apakah sebenarnya aku bekerja di istana?? kenapa tempat ini sangat besar dan sangat mewah???" Haruto bergumam dalam hati sembari terpana melihat kemewahan mansionnya Jeongwoo.
melihat Haruto yang sangat terpana melihat mansion dengan mata yang berbinar membuat Jeongwoo kegemasan melihat tingkahnya itu.
"halo mpus" Jeongwoo memanggil Haruto.
(*mpus adalah nama pangguilan yang dibuat Jeongwoo khusus untuk Haruto, karna menurutnya Haruto terlihat lucu seperti kucing)
"mpus? apa itu aku? kenapa mpus?" Haruto hanya bergumam dalam hati.
"apa tuan memanggilku?" Haruto bertanya karna tiba tiba saja Jeongwoo memanggilnya seperti itu.
"tuan?? bukankah kemarin aku menyuruhmu untuk tidak memanggil tuan? kemarin aku menyuruhmu memanggilku dengan sebutan apa?" Jeongwoo mengangkat alisnya karna merasa kesal Haruto memanggilnya tuan.
"H hyu hyung"... Haruto menjawab terbata bata karna dia gugup.
"good boy" lagi lagi Jeongwoo mengusap rambutnya Haruto.
"ikut denganku" Jeongwoo menarik lengan Haruto untuk mengikutinya.
.
.
.mereka menaiki tangga. Jeongwoo membawah ke atas untuk menunjukkan kamarnya. mereka pun tiba di depan pintu kamar yang akan ditempati oleh Haruto.
"mulai skarang disini adalah kamarmu.. kamarmu tepat berada disamping kamarku.. jika kamu membutuhkan bantuanku tinggal panggil aku saja ya?"
"ba..baik hyung" Haruto menjawab malu malu.
"kalau begitu, temani aku untuk sarapan"
.
.
.mereka pun turun untuk sarapan.. Haruto sangat senang mendengar ajakan untuk sarapan bersama, karna jujur saja sekarang dia sangat kelaparan.
sampai di meja makan bukannya di biarkan duduk sendiri, Jeongwoo malah memangku Haruto.. Haruto tidak risih, karna yang ada di pikirannya saat ini hanyalah makanan.
beda halnya dengan para bodyguardnya Jeongwoo, mereka sangat terkejut melihat pemandangan di pagi hari yang seperti itu.
"apa?? Bos memangkunya?"
"apa aku tidak salah lihat?"
"apa yang sebenarnya terjadi di sini??"
para bodyguard itu berbisik bisik karna keheranan.. Haruto tidak merasa terusik dengan tatapan keheranan para bodyguard, yang ia pedulikan skarang hanyalah makanan.
"ahhhh.. aku sudah kenyang" Haruto mengeluh dan mengelus perutnya.
melihat hal itu Jeongwoo tertawa pelan.
"oke, skarang tugasmu yang pertama adalah, mengikuti kemana saja aku pergi dan tanpa izinku kamu tidak boleh pergi ke mana mana, apakah kamu mengerti mpus?"
Haruto hanya mengangukan kepalanya, karna di pikirannya saat ini hanyalah bagaimana mendapatkan uang untuk biaya berobat adiknya apapun akan dia lakukan.
"jadi aku harus bagaimana hyung?"
"kamu hanya perlu ikut denganku, untuk hal lainnya jika kau perlu sesuatu katakan saja padauk"
"baiklah hyung"
Jeongwoo tersenyum mendengar jawaban Haruto, dia terus mengelus lembut kepala Haruto.
Bersambung......
Jangan lupa vote ya :)
Makasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can the Mafia Fall in Love..?
Actionbisakah seseorang yang berdarah dingin jatuh cinta? siapakah yang mampu meluluhkan hati seseorang seperti itu? ...... _Jeongharu_ warning bxb!!!! hope u like it :)