BAB 18

650 53 0
                                    

Keesokan paginya Jeongwoo sudah bersiap siap untuk pergi ke kantor. melihat Haruto yang masih tertidur pulas Jeongwoo gak tega membangunkannya.

CUP

Jeongwoo mencium kening istrinya yang sedang tidur lalu pergi ke kantor, dia berangkat tanpa berpamitan pada Haruto. baru saja sampai di kantor, Jeongwoo mendapat telfon masuk dari Haruto.

"Halo sayang, baru bangun ya?" Jeongwoo tersenyum melihat wajah Haruto yang baru bangun tidur.

"Mmmmm Haru baru bangun, kok hyung gak bangunin Haru sih" ucapnya sambil mempoutkan bibirnya.

"Kamu sangat menggemaskan sayang, kamu sengaja bertingkah begitu untuk menggoda hyung ya?"

"Gak tuh, Haru gak ngerasa begitu"

Ditempat yang lain yaitu di markasnya Jeongwoo, Wonyoung sudah digilir oleh beberapa orang suruhan Jeongwoo. dia diperkosa berkali kali oleh mereka, melihat dirinya yang sangat kotor Wonyoung hanya bisa membenci penampilannya sekarang.

Wonyoung berteriak histeris sambil menangis, ia sangat marah. disela sela pikirannya yang sangat kacau itu, terpikirkan olehnya hanyalah Haruto. dia berpikir yang menyebabkan ini semua terjadi karna ulah Haruto. Wonyoung berpikir kalau ayahnya pasti sudah mengirim orang untuk membuat perhitungan dengan mereka, apalagi pada Haruto.

Berpikir tentang itu, dia tertawa seperti orang kesurupan. bahkan orang orang yang menjaganya disitu pun merasa heran dan berpikir kalau dia sudah menjadi gila, hanya dengan siksaan seperti itu.

.
.
.

Benar saja seperti yang dipikirkan Wonyoun, ayahnya sudah membuat rencana dan bersiap menyerang. padahal anak buah yang sudah disiapkan untuk menyerang, sudah disekap oleh anak buahnya dengan keadaan yang sangat mengenaskan. dipikiran ayahnya, Haruto adalah orang yang merebut kebahagiaan anaknya Wonyoung.

Ayahnya berpikir begitu karna setiap pulang ke rumah, Wonyoung selalu berteriak dan marah marah. disetiap dia marah seperti itu, nama Haruto selalu disebutkan. Wonyoung sendiri juga sudah mengatakan pada ayahnya, kalau musuhnya adalah Haruto. dialah orang yang sudah merebut kekasihnya serta kebahagiaannya.

"Aku akan membunuhmu! siapapun kamu, walaupun aku gak mengenalmu, aku akan membunuhmu karna sudah merebut kebahagiaan dari anak semata wayangku" seru ayahnya Wonyoung geram.

*
*
*
TRIINGG . . .

"Iya sayang kenapa?"

"Hyung, aku mau kesitu ya? Haru mau ke kantor hyung ya?"

"Baiklah hati hati di jalan sayang"

Setelah mendapat izin dari suaminya, Haruto langsung bersiap siap untuk pergi ke kantornya Jeongwoo. setelah siap, dia langsung mengambil kunci mobil. saat hendak keluar dari pintu depan, tiba tiba saja ada orang yang langsung mencekik lehernya Haruto. dia diangkat hingga kakinya gak menyentuh lantai.

Sadar akan bahaya yang ada dihadapannya sekarang,  Haruto dengan sigap melayangkan kakinya kedepan dan menyentuh wajah pria bertubuh kekar itu. pria itu terjatuh, melihat ada celah Haruto segera lari menuju mobilnya dan langsung membawah mobil dengan kecepatan tinggi.

Sesekali dia melihat dari kaca spionnya, Haruto masih bisa melihat kalau pria itu masih mengikutinya. ditengah kepanikannya itu, dia masih bisa berpikir untuk menelfon Jeongwoo.

"Sayang kalian harus kuat ya, kalian harus kuat dengan bunda" ucap Haruto sambil mengelus perutnya yanh sudah besar.

Jeongwoo sedikit lama mengangkat telfonnya.

"Halo Haru kenapa?"

"Hyung!!! ada orang yang datang ke rumah, tadi dia mencekikku. untung aku bisa kabur, tapi sekarang dia masih mengikutiku. aku udah di jalan ke kantor, siapkan bodyguard di depan kantor"

Can the Mafia Fall in Love..?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang