BAB 14

829 58 1
                                    

Kehidupan pasangan yang baru menikah itu terlihat sangat harmonis. siapapun yang melihat interaksi mereka pasti akan merasa iri.

"Sayang, hyung pergi ke perusahaan dulu yah. hyung mau kerja dulu yah, nanti akan pulang cepat".

"Baiklah hyung, tapi nanti pas dah mau pulang tolong beliin strawberry yah?! sepertinya baby pengen makan itu" seru Haruto dengan nada manja.

"Iya sayang. nanti hyung beliin yah. jangan melakukan kegiatan apapun saat hyung gak ada, jangan sampai kecapean. kalo perlu sesuatu jangan lupa langsung hubungi hyung yah". ucap Jeongwoo sambil mengusap lembut pipi gembul mpusnya.

Akhirnya Jeongwoo pergi ke perusahaan, sedang itu Haruto langsung menghidupkan Tv dan menonton drama kesayangannya.

Drama yang ditontonnya mengisahkan tentang pasangan yang terpisah selama bertahun tahun. menyaksikan hal itu Haruto menangis tersedu sedu sampai ingusan, matanya jadi sembab dan wajahnya yang cantik terlihat berantakan.

*Di Perusahaan*

"Kalian siapkan posisi dan senjata jangan sampai lengah sedikit pun. jangan lupa siapkan keamanan cadangan serta terus awasi pergerakan musuh" seru Jeongwoo dengan sangat tegas pada bawahannya.

"Baik tuan" seru para bawahannya dengan sangat kompak dan tegas.

"Tuan Park kita akan ada rapat dengan tuan Choi" seru Jaehyuk ke dalam ruangannya.

"Mm" jawabnya singkat seperti biasa.

.
.
.

"Tuan Park aku dengar anda sudah menikah. selamat ya atas pernikahannya, maaf aku tidak bisa hadir karna bertepatan ada urusan yang harus aku tangani dan tidak bisa ditunda" ucap tuan Choi.

"Tidak masalah tuan Choi, kita semua memiliki kondisi yang tidak bisa kita tangani dalam waktu yang bersamaan. tidak perlu terlalu dipikirkan" ucap Jeongwoo.

Setelah rapat dengan tuan Choi selesai, Jeongwoo langsung pulanh ke rumah tidak lupa dia singgah membeli pesanan dari mpus kesayangannya.

Haruto masih menangis sesegukan, satu kotak tisu sudah abis dipake buat menyeka air mata dan ingusnya. semua karna drama yang ditontonnya.

"Sayang aku kembali.... apa yang terjadi? kenapa menangis hm?" tanya Jeongwoo khawatir dengan kondisi istrinya.

"Hyung hiks . pacarnya dah pergi hiks. dia sangat bodoh hiks" Haruto menjawab sambil sesegukan.

Mengetahui kalau ternyata dia sedang menangisi drama yang dia tonton, Jeongwoo merasa gemas. Jeongwoo memegang tangan Haruto dan menciumnya, lalu dia mencium pipi gembulnya, kening, mata dan hidung. dia benar benar dia buat kegemesan dengan tingkah mpusnya itu.

"Astaga Watanabe Haruto, kenapa kamu sangat imut hm? tanganmu sangat imut dan lembut, gigimu sangat rapi" Jeongwoo memuji Haruto sambil memeluknya sangat erat.

"Hyung.. mana pesananku?"

"Ini sayang pesananmu, hyung gak lupa kok"

"Makasih hyung"

"Makan dulu strawberrynya sayang, habis itu kita jalan jalan disekitar sini"

"Mmmmmm"

Jeongwoo mengajaknya ke salah satu taman yang dekat dengan rumah mereka. di taman itu dipenuhi dengan berbagai macam tanaman bunga.

"Hyung disini sangat indah"

"Kamu senang sayang?"

"Haru sangat senang hyung. ayok kita liat bunga yang itu"

"Pelan pelan jalannya sayang, ntar kamu jatuh"

Mereka sangat senang menikmati pemandangan bunga bunga yang indah disertai dengan terpaan angin sepoi sepoi.

*
*
*

Setelah selesai menikmati pemandangan yang begitu indah, Haruto merasa lapar karna itu Jeongwoo membawahnya untuk makan di salah satu restoran yang terkenal di daerah sekitar situ.

Haruto memesan semua yang ingin dia makan. saat pesanannya sudah datang, Haruto langsung buru buru makan. selesai makan, Jeongwoo pergi ke kamar mandi dan Haruto menunggunya sambil memainkan ponselnya.

Tiba tiba....

"Hai manis kamu sendiri aja? mau ditemani gak?" ucap salah satu pria yang cukup berandalan kalau dilihat dari penampilannya.

Saat hendak memegang bahunya Haruto, tangannya dihentikan oleh seseorang.

"Berani sekali kau menyentuh istriku" seru Jeongwoo dingin.

Haruto yang menyaksikan tatapan dingin suaminya itu hanya diam sambil memperhatikan pria berandalan yang ingin menggodanya itu.

"Woah santai bro. kami hanya ingin menghiburnya karna dia terlihat sendirian, gak perlu sampai sebegitunya"

"Pergi atau kepalamu akan hilang"

"Baik baik aku akan pergi"

.
.
.

"Hyung, ayo kita pulang gak usah pedulikan mereka lagi. jangan berurusan dengan dia, dia hanya anak berandalan" ucap Haruto menenangkan Jeongwoo, karna dia tau Jeongwoo terlihat sangat marah.

Saat hendak menuju mobil mereka yang terpakir, tiba tiba saja ada yang menyapa mereka.

"Ah ternyata benar ini kamu Tuan Park"

"Oh nyonya Kim. ada apa?"

"Ah aku kesini sedang mencari asistenku. siapa dia?" perempuan itu penasaran dengan Haruto.

"Astagaa siapa lagi ini? gak cukup apa dengan si Jang Wonyoung datang menggangguku. wanita ular darimana lagi ini yang harus aku hadapi coba?!" Haruto menggerutu dalam hati.

"Ini istriku. kami baru saja menikah" ucap Jeongwoo dengan bangga sambil merangkul pinggang Haruto.

"Istri? kau sudah menikah?"

"Ya"

"Hyung aku capek, ayo pergi"

"Kalau begitu kami permisi dulu ya nyonya Kim, soalnya kami harus memeriksa kandungan istriku" seru Jeongwoo sengaja.

"Ha.mil? dia bahkan bisa hamil? cih.. menjijikan banget. kok bisa kamu menikah dengan laki laki aneh sepertinya?" tanya nyonya Kim dengan tatapan jijik.

"Bukankah yang jauh lebih menjijikan itu anda nyonya Kim? sudah berapa laki laki yang sudah menyetubuhimu. 100? atau malah lebih?" sahut Jeongwoo sambil menyeringai.

"Apa yang kamu bilang? huh awas saja kalian" nyonya Kim pergi dari situ dengan langkah yang sangat cepat seakan akan sedang di kejar orang.

Akhirnya setelah berbagai drama yang terjadi, akhirnya Jeongwoo dan Haruto bisa pulang ke rumah dengan tenang.




Bersambung..........

Can the Mafia Fall in Love..?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang