Chapter 07

2.3K 192 206
                                    

Heyooo, orang baik hati dan rajin up sudah datang, siapa ini yang gak sabar pengen baca chap 7 katanya lagi tanggung kemaren, heh jangan kepedean anda 😋

Yuk absen di kolom komentar ,ramein lagi, komenan kalian kemaren moodboster bgt anjim, gemes umi baca nya 😭
Tinggalin jejak CINTA di bawah ya jangan pelit buat vote ❤️❤️❤️
•••
••

Di pintu keluar kamar, Jeon justru menghentikan langkahnya, lalu melihat kembali An yang sepertinya sudah tertidur, karena sudah tidak ada pergerakan sedikitpun dari An.

jeon berbalik kembali menghampiri An ,dia membuka seluruh bajunya, termasuk dengan pakaian dalam.

Perlahan naik keatas ranjang, ikut menyelinap masuk kedalam selimut, Jeon mendekap tubuh An, saling menempelkan kulit yang tidak terbalut apapun.

Jeon bisa merasakan lembutnya payudara An ketika bergesekan dengan dadanya, tidak lupa pusat An yang sudah lembab di bawah sana.

Tanpa berniat macam macam, Jeon justru lebih tertarik untuk memperhatikan wajah An yang terlelap, ia mengabsen wajah cantik An dengan telunjuknya, dari kening turun ke hidung, berakhir di bibir merah sang puan yang sedikit bengkak.

Jeon memajukan wajahnya lalu menempelkan bibir dirinya dengan bibir An, cukup lama berada di sana, dan setelahnya ia melumat dengan lembut, lumatan yang di dasari dengan rasa cinta, bukan lumatan penuh nafsu seperti sebelumnya.

Pria itu sangat menikmati aktifitasnya, meskipun tidak ada balasan sama sekali dari An, ya. Tahu sendiri jika An sudah tidur, kiamatpun tidak akan bisa membangunkan An, kecuali jari jevier, mungkin.

Tangan Jeon yang menganggur ia bawa ke area dada An, meremasnya dengan gerakan lembut, gerakan yang mustahil bisa mengganggu tidur An.

Setelah puas berciuman sampai membuat bibir An bengkak, Jeon mengecupi seluruh wajah An, membuat An sedikit terganggu dan bergerak gelisah.

An memeluk pinggang Jeon, menempelkan kulit mulusnya dengan kulit tubuh depan Jeon, wanita itu menggeliat geliat, mencari kehangatan dari tubuh keras Jeon.

Tidak sengaja pergerakan An menyenggol adik kecil Jeon di bawah sana, membuat Jeon mengeran tertahan "arghh."

Jeon menyamankan kembali posisi mereka "hati hati sayang, kau hampir saja melukainya." Ucap Jeon dengan suara berat, sambil mengecupi kening An,tangannya mengelus punggung polos An.

Semalaman penuh yang Jeon lakukan hanya menikmati wajah An, sedangkan tangannya tak berhenti memberikan usapan usapan lembut ,yang mampu menghipnotis An untuk tidur lebih lama lagi.

Jeon baru bisa tidur pukul empat dini hari, itupun tidak berlanjut lama karena pukul tujuh pagi ia harus bangun dan menyiapkan sarapan untuknya juga An.

Sedangkan An masih bergumul dengan selimut tebal, seperti kepompong, karena Jeon membungkus tubuh polosnya dengan satu selimut.

Cuaca memang sedikit dingin, di luar sana hujan cukup deras, padahal ini baru pukul tujuh pagi, sepertinya semesta sedang mendukung sosok tampan itu, semesta ingin Jeon lebih lama menghabiskan hari hari yang hangat bersama dengan An.

Jeon tidak bisa membayangkan ,bagaimana marahnya An ketika sudah bangun nanti, tapi itulah yang Jeon tunggu tunggu, melihat An tersipu malu, sebab tadi malam An lah yang sudah menggoda dirinya.

Sambil sesekali membalik masakannya Jeon tersenyum kecil, membayangkan kembali bagaimana agresifnya seorang Anarra.

Bodohnya Jeon tidak terlalu merespon wanita itu, tentu saja ia tidak ingin menggauli An dalam keadaan mabuk, terlebih tadi malam yang An sebut adalah nama Jevier.

Mr Dominant [ON GOING M+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang