Chapter 12

1.4K 144 18
                                    

Sudah lama engga up, jadi untuk pemanasan aku up segini dulu aja ya.

Maaf sekali karena lama ngilang hehe,semoga kedepannya tidak ngilang sampai sebulan, selamat membaca 💜
•••
••

Jevier melihat istrinya sangat gelisah, tidak seperti biasanya yang selalu ceria dan tak bisa diam saat dirinya berada di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevier melihat istrinya sangat gelisah, tidak seperti biasanya yang selalu ceria dan tak bisa diam saat dirinya berada di rumah.

Tapi setelah kembali dari tempat makan kemarin An menjadi pendiam, aura cerianya hilang seketika. 

Seharian yang An lakukan hanya bergumul dengan selimut ,sampai sampai Jevier kwalahan untuk membujuk supaya An mau sarapan. 

"An bicara padaku, sebenarnya ada apa." 

Wanita itu menatap sendu suaminya, perasaan bersalah langsung menyelimuti An. 

"Maaf kalau aku menyebalkan, tapi sungguh, aku hanya sedang tidak enak badan." Jevier hanya mengangguk tanpa merasa curiga sedikitpun. 

"Untuk saat ini aku tidak akan kemana mana, aku di rumah menemanimu."

An mengangguk lemas, setidaknya itu lebih baik, ia berharap waktu yang ia habiskan dengan Jevier akan melenyapkan fikiran kecewanya kepada Jeon. 

Kalau di fikir fikir kenapa An harus kecewa, tidak ada hubungan spesial di antara keduanya bukan.

Entahlah, An tidak mengerti perasaan sialan macam apa ini, entah kecewa atau sakit hati karena merasa di bohongi dua kali, rasanya seperti ingin menangis di hadapan Jeon ,lalu memukul tubuh pria itu habis habisan.

Di sisi lain Jeon sedang berbicara dengan kedua sahabatnya, mendengarkan wejangan wejangan dari kedua pria itu yang menurutnya tak penting. 

"Aku sudah cukup bersabar, ini saatnya aku memisahkan An dengan Jevier." 

"Aku sarankan jangan sekarang dude, kau akan banyak menyakiti perasaan." Saran Regan ,berharap teman keras kepalanya itu mau lebih bersabar, meski ia tahu sedalam apa perasaan Jeon untuk An, tapi ia tidak mau teman nya itu gegabah dalam mengambil keputusan.

"Perasaan siapa yang kau maksud, hmm?" Tatapan Jeon menyalang ,sepertinya ia tidak suka dengan ucapan regan barusan. 

"Carine, apa kau yakin tidak ingin menjaga perasaannya?" 

"Atas dasar apa aku harus menjaga perasaannya?" Jawab Jeon dingin ,seperti tidak ada beban karena sudah bicara seperti itu. 

"Sudah dude." Lerai Galeen tak suka melihat kedua jantan itu beradu argumen "lagipula kau tidak akan bisa menghentikan Jeon, biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan." 

"Aku tidak sedang berusaha menghentikan, hanya saja meminta dia untuk menyelesaikan masalahnya satu persatu." Sanggah Regan tegas. 

"Itu akan menjadi urusanku, kau tidak usah pusing pusing memikirkannya." jeon meraih jas nya lalu pergi meninggalkan kedua pria itu. 

Mr Dominant [ON GOING M+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang