[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE
FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
"Mungkin Jeon adalah satu satunya pria yang tidak membutuhkan uang.
Ketika ia bekerja sebagai bodyguard, yang ia inginkan justru istri dari tuan nya.
Cover by: It's_anamell
Ada yang kangen sama Arast tidak, lama sekali tuan muda Arast menghilang 😭 Yaudah lah baca ini chapter kalo kalian ada waktu wkwk
GAK MAU NYURUH VOMENT KARENA KALIAN PELIT 😤🖕 ••• •• •
Sudah berminggu-minggu Jeon bekerja untuk An, pria itu benar benar hanya bekerja, bicara jika An bertanya padanya, dan diam jika An tidak bertanya.
Tidak ada yang mengganggu An sejauh ini. Sikap Jeon sangat baik, pria itu membuktikan jika ia benar benar hanya bekerja saja di kediaman Grissham.
An masih bisa melihat sosok jeon yang dingin, seolah tidak peduli dengan keberadaan An.
Tapi terkadang An juga melihat tatapan Jeon yang tajam saat menatapnya, tatapannya seolah sedang menelanjangi An, membuat An tidak bisa bersikap biasa saja, alhasil itu semua membuat pipi An merona.
Sial, sudah setahun lebih ia berpisah,tapi An masih malu di tatap seperti itu oleh Jeon Araster.
•••
Wanita cantik itu menghela nafas, sudah satu minggu Jevier tidak pulang, An sangat kesal, kenapa pria itu sangat mementingkan pekerjaannya dan membiarkan istrinya di rumah kesepian sendirian.
Tidak ada yang bisa An lakukan, hanya diam di kamar besarnya sendirian sambil memoles kuku kuku cantiknya menggunakan kutek.
An sangat ingin pergi ke salon, tapi sadar jika dia keluar dari rumah otomatis yang menemaninya adalah Jeon, ia tidak mau terlalu lama bertemu dengan pria itu.
An menghentakan kakinya sebal, dia meraih ponselnya lalu mengetik sesuatu, beberapa menit kemudian An mendapat balasan yang membuat moodnya hancur.
'pergilah keluar, habiskan uangku, dan jangan lupa selalu bersama Arast'
Itu adalah balasan Jevier ,setelah An protes karena suaminya tidak pulang.
An melemparkan ponsel itu, hingga membanting lantai, dia kembali menarik selimut lalu merebahkan tubuhnya, keadaannya masih sama seperti kemarin sore.
Masih mengenakan gaun tidur tipis, An memang tidak berniat membersihkan dirinya, karena dia berfikir untuk apa dia mandi, toh yang ia lakukan hanya bergumul di atas ranjang dari pagi sampai sore.
Tigapuluh menit kemudian, ketukan pintu terdengar dari luar, An mengabaikannya, mungkin itu pelayan yang mengantarkan makanan fikir An.
Ketukan itu terus terdengar, membuat An mendengus kesal, dengan langkah berat ia turun dari ranjang untuk membukakan pintu, karena sejak tadi An bertanya siapa, tidak ada jawaban di balik pintu itu.
Saat membuka pintu yang pertama ia lihat adalah dada bidang seorang pria yang di balut dengan kemeja warna putih dengan dua kancing yang terbuka.
Mata An mendongak, ia tahu jelas pemilik dada bidang itu, tidak lain adalah milik Jeon, tubuhnya membeku ketika melihat wajah Jeon yang sangat dekat dengan wajahnya, mungkin hanya menyisakan lima centi saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.