Mr Dominant [ON GOING M+]

Chapter 14

Alesha jung yang rajin datang lagi hihi
Tolong ramein ya ,biar aku semangat up nya ,maapin kalo banyak typo 💜
•••
••
•

Kertiganya duduk di sofa, Reegan memberikan segelas susu hangat agar An menjadi sedikit tenang. 

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Reegan ,ia ingin memastikan apa yang di pikirkannya benar atau tidak.

"Untuk kali ini aku tidak ingin bertemu dengan Jevier, tidak juga dengan Jeon." Reegan melihat kesedihan saat An mengucapkan nama Jeon, berbeda hal nya saat dia mengucapkan nama suaminya, Jevier.

"Tidak masalah ,kau bisa tinggal untuk sementara di sini." Ucap Galen antusias, ia akan sangat senang jika An tiinggal di apartemen ini, setiap pagi dia bisa melihat wajah An yang berseri seperti mawar yang baru saja mekar, menurut Galen paginya tidak akan sia-sia lagi 

"Tanangkan dirimu, kau bisa istirahat di kamarku, dan untuk tadi maaf jika kata kataku menyakitimu." An hanya mengangguk, sebenarnya masih sedikit canggung, sebab Reegan tidak sedikitpun memperlihatkan wajah ramahnya.

•••

Saking terlalu nyenyak ya Jeon tidur ia sampai kesiangan bangun, mata tajamnya melirik jam yang menempel di dinding , angka menunjukan pukul sembilan. 

Saat meraba samping, Jeon tidak merasakan keberadaan seseorang di dekatnya, sisi ranjang itu terasa sangat dingin.

Pria itu bangkit dan memeriksa seluruh ruangan ,tapi nihil dia tidak menemukan wanitanya di manapun. 

Tanpa membersihkan diri Jeon menyambar kunci mobil untuk mencari An , tapi sebelum kakinya berhasil melangkah keluar ponselnya berbunyi.

📨
"Yang kau cari ada di sini, tolong sabar menghadapinya,dan jangan membuat nya takut." 

Jeon menarik nafasnya lega, wanita itu melarikan diri, ia tidak ingin menjadikannya sandaran, sebegitu bencinya kah An pada dirinya. 

Sedangkan di kediaman Reegan An kembali menangis merengek seperti anak kecil yang mainan nya di rampas, dia merasa kesal karena Reegan sudah memberitahukan keberadaannya kepada Jeon. 

"Jika kau tidak ingin aku berada di sini, aku akan pergi, kenapa harus menghubungi pria itu, dia sama saja ,tidak ada bedanya dengan Jevier." Bentak An, suaranya tersendat karena tangisannya, benar benar seperti anak kecil.

"Hey, bukan seperti ini maksudku, kau tidak bisa lari dari masalah, semua ini harus selesai, kau dan Jevier juga kau dan Jeon." 

An menatap mata Reegan dengan pupil yang bergetar, pria ini tidak akan mengerti bagaimana sakitnya jika ia bertemu dengan pria pria yang sudah mengecewakannya. 

"Fikirkan baik baik, mengerti?" Regaan mengusap rambut An dengan lembut, An tidak menjawab,satu hal yang menjadi nilai plus dari Reegan, ternyata dia juga punya sisi hangat