Chapter 04

2.3K 233 29
                                    

Gaes Alesha Jung kayaknya sedang tidak baik baik saja, masa baru kemarin Up sekarang udah up lagi, kan harusnya nunggu 2 minggu baru up, ngeri ngeri ngeri wkwk.

Part kali ini lebih banyak menceritakan sebab dan akibat kenapa Arast sikapnya kayak gitu, kalo udah pada tau umi yakin kalian jadi pengen nikahin Arast deh wkwk.

Seperti biasa umi gak mau minta VOMENT karena ada di antara kalian ada yang masih pelit,dan mutusin buat jd pembaca goib 🥲
•••
••

"Arast, kau bohong soal orang tuamu bangkrut kan? Buktinya Kau masih tinggal di apartemen mewah, lalu untuk apa kau bekerja denganku?" An masih penasaran dengan maksud Jeon bekerja menjadi pengawal pribadinya, wanita itu semakin takut Jeon memiliki niat buruk kepada keluarga kecil An.

"Apa jika aku masih kaya, kau mau kembali padaku?"

"Jangan gila, aku sudah menjadi milik orang lain." An harus bersikap tegas kepada jeon, bahwa sekarang mereka sangat jauh, mustahil untuk bersama.

Arast hanya mengangguk tidak menjawab ocehan An.

"Kau lebih baik berhenti bekerja denganku, karena kau tidak akan pernah mendapatkan apapun yang kau mau."

"Tentu aku mendapatkannya." An mengernyit tak mengerti.

"Uang, aku menginginkan uang An, sudah kubilang aku butuh uang, jadi biarkan aku bekerja bersama mu, apartemen ini hanya satu satunya milikku."

An hanya mengangguk ,sedikit lega ternyata jeon tidak segila yang An fikirkan.

"Lalu kenapa kau membawa ku ke sini?"

"Aku bebas membawamu kemana saja, Jevier juga tidak melarangku."

"Tuan Jevier Arast, dia itu majikanmu." Tegur An tak terima suaminya di panggil seperti itu.

"Aku tidak peduli, di sini aku bekerja denganmu."

An tidak menjawab lagi ucapan jeon, dia tahu betul berdebat dengan pria itu akan memakan banyak waktu, An kembali fokus pada layar tv di hadapannya, lalu sibuk mengganti ganti saluran, sepertinya tidak ada yang menarik.

"Kau lapar? Aku akan memasakanmu?" Sejujurnya iya, An sangat lapar, dari tadi pagi hanya teh yang masuk kedalam perut An.

Dengan wajah memerah, An mengangguk pelan, ia sudah tidak tahan lagi karena sudah sangat lapat.

Jeon mengangguk, ia segera pergi ke dapur, Sebenarnya An sudah tidak lagi meragukan masakan Jeon, karena dari dulu saat masih bersama Jeon lah yang sering memasak untuk An.

Sambil menunggu Jeon selesai memasak ,An berbaring di sofa, matanya terasa berat dan perlahan tertutup. Rupanya An terlalu lelah, entah karena apa, mungkin Karena banyak berdebat dengan Jeon.

Setelah selesai menyiapkan makanan di meja, jeon segera memanggil An ,tapi yang pertama ia lihat Adalah An yang tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya karena kedinginan.

Dengan gerakan hati hati jeon menutupi tubuh An dengan selimut. Posisi tidurnya miring sambil meringkuk, wanita itu jadi terlihat sangat mungil, apalagi saat ini dia sedang memakai baju jeon.

Pria itu duduk di hadapan An ,dia mengabsen setiap inci wajah An, menikmati wajah An yang polos ketika sedang tertidur.

Hari ini An full menjadi tawanan jeon di apartemen pria itu, maka, jeon tidak mau menyia nyiakan An, katakan jeon sangat serakah, dia tidak mau melewatkan sedetikpun untuk menatap wanitanya.

Ya wanitanya, karena dari dulu jeon selalu meng klaim An sebagai wanitanya.

Jeon mengusap kepala An dengan penuh kasih sayang, lalu merain tangan An dengan perlahan, mengecupi jari jari An yang mungil, akhirnya dia bisa menggenggam tangan itu lagi, tangan yang dulu suka sekali mengusap ngusap rahang nya dengan lembut.

Mr Dominant [ON GOING M+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang