Mr Dominant [ON GOING M+]

Chapter 09

Pendek kali chapter ini wkwk, gapapa lah yang penting up , ingetin di DM buat aku up ya, suka lupa soalnya hehe... follow IG nya dulu tapi @aleshajung.ofc ,selamat membaca muach muach 😘

BISA KAN KLEAN RAMEIN LAGI SETIAP PARAGRAF NYA, BIAR SEMANGAT AKOH ,KOMENAN KLEAN MENGGEMASKAN SOALNYA 🤣

Kali ini Anarra lah yang memegang kendali, ia bermain lincah di atas tubuh suaminya, tidak membiarkan sedikitpun Jevier untuk mengambil kendali.

An jadi teringat Jeon, dulu saat bercinta dengan pria itu, Jeon tidak akan membiarkan An mengambil kendali, Jeon akan terus menjadi dominant, menyiksa An dengan kenikmatan sampai peluh bercucuran, tidak menghiraukan tangisan dan erangan An.

Saat sudah mendapat pelepasaan pun Jeon akan terus menyiksa liang An, dan anehnya An tidak menolak, ia suka permainan nya dengan Jeon , semakin Jeon mengasarinya maka An semakin menginginkannya.

An terus mendesah saat gerakannya semakin liar, begitupun dengan Jevier, ia menikmati wajah seksi wanitanya dari bawah sana, untuk pertama kalinya Jevier melihat An segila ini. Dan ia menyukainya.

An semakin menggila saat membayangkan bagaimana gagah nya sosok Jeon, bayangan bayangan wajah Jeon selalu ada saat An menutup mata.

An meremas otot otot perut Jevier saat mendapat pelepasannya, begitupun dengan Jevier yang mengerang tertahan sambil menyiksa payudara An.

An terguling lemas, tenaganya habis karena ia yang memegang kendali, ini semua karena Jeon, kalau pria itu tidak mencium atau menyentuh payudaranya, An tidak akan terpancing seperti ini.

Untung saja suaminya sudah berada di rumah, sehingga ia bisa menuntaskan hasratnya yang tertunda.

Jeon Bajingan.

"Kenapa tiba tiba seperti ini?" Tanya Jevier penasaran, dia tidak merasa curiga, hanya saja tidak seperti biasanya An bersikap Agresif dan liar seperti ini, di luar dari itu dirinya sangat menyukai permainan An.

Lelah yang ia rasakan saat pulang ke rumah seketika hilang saat bersama dengan istrinya.

"Tidak, aku hanya terlalu merindukanmu." An merapatkan lagi tubuhnya, ia mencari kehangatan pada tubuh Jevier. Seketika. Rasa bersalah menyeruak, ia merasa kalau dirinya sudah membohongi suaminya.