CHAPTER 10

2K 168 61
                                    

Maafkan diriku yang update nya la sekali, udah gitu chalter kali ini aku ngerasa kurang ng feel aja.

Sebentar lagi kita akan bertemu dengan konflik, mau di bikin berat atau ringan nich konfliknya?

Tenang cerita ini aman di baca, gak usah nunggu magrib hehe 🥰

An menangis ,tangisan nya sangat pilu, menyayat hati Jeon, ia tahu tangisan An ini semua karena ulah nya, tapi setelah ini Jeon janji akan mengganti tangisan ini dengan tangis kebahagaiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

An menangis ,tangisan nya sangat pilu, menyayat hati Jeon, ia tahu tangisan An ini semua karena ulah nya, tapi setelah ini Jeon janji akan mengganti tangisan ini dengan tangis kebahagaiaan.

Kadang untuk menuju ketempat yang indah jalan nya tidak mudah dan sangat rumit, anggap ini adalah medan yang harus di lalui oleh An.

An masih betah menangis di dada Jeon yang bidang, tidak peduli yang ia peluk dengan erat itu adalah sosok Jeon yang sudah menyakitinya sangat dalam.

An meremas kemeja Jeon dengan sangat erat, sampai buku buku jarinya memutih, sedangkan Jeon masih berusaha menenangkan An dengan usapan dari tangan besar nya.

Entah apa yang sedang An tangisi, kehadiran Jeon yang bisa merusak pernikahannya, atau rasa kesal terhadap pria itu karena sudah mempermainkannya.

Jeon mengangkat tubuh kecil An, tidak ada penolakan dari wanita itu, tubuhnya sudah terlalu lelah ,ia membiarkan Jeon melakukan sesukanya.

Pria itu meletakan An di ranjang yang masih dalam keadaan berantakan dengan sangat hati hati.

Menatap wajah sendu An, lalu mengusap jejak air mata yang ada di pipi tirus wanita itu.

Jeon juga membenarkan bathrobes bagian dada An yang tersingkap, sehingga sebelah dada An terlihat sangat jelas, dengan beberapa kissmark yang terlihat indah menempel di sana, membuat Jeon yang melihat nya mengepalkan tangan.

Tidak ada yang bisa ia lakukan, marahpun hanya akan membuat An merasa takut padanya.

Jeon mengusap pipi kiri An dengan lembut "aku akan membawakanmu sarapan."

Seperginya Jeon An seperti manusia yang kehilangan seluruh energi nya, tubuhnya begitu lemas, sehingga tergeletak begitu saja.

Yang ia bisa lakukan hanyalah berkedip beberapa kali, fikiran nya kacau balau, otaknya di penuhi oleh pria bajingan yang sial nya dulu sangat ia cintai.

Dan sekarang pria itu hadir kembali, sangat dekat, sampai An bisa menghirup Aromanya setiap hari, Tidak ada bau lain selain bau pria itu.

Entah apa yang An rasakan sekarang, perasaan nya benar benar tidak menentu, ia senang karena bisa melihat Jeon lagi, tapi ia juga benci Jeon hadir kembali di hidup nya dengan status bukan siapa siapa.

An menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan perlahan, tenaga dan fikirannya telah terkuras oleh Jevier dan Jeon.

Pintu terbuka, An bisa melihat mantan kekasih tampan nya sedang membawa nampan berisikan makanan.

Mr Dominant [ON GOING M+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang